2. 🍒

14.6K 2K 470
                                    



Malam semakin larut. Dentingan jarum jam menunjukkan pukul Sepuluh kurang beberapa menit. Dan di atas sofa terdapat tubuh yang terbungkus selimut. Atau lebih tepatnya, selimut membelit tubuh nya. Kendati waktu merambat menuju malam yang semakin larut, namun agaknya kedua mata bulat itu masih enggan terpejam.

Cklek.

Terdengar suara pintu terbuka dan seketika tubuh yang terbungkus selimut itu segera mendongak demi melihat siapa yang datang.

"Oppa.."

"Kau belum tidur Lisa?"

Gadis bermata bulat bernama Lisa itu lantas menyingkap selimutnya dan mendudukkan diri di sana.

"Kau dari mana oppa? Apa kau membawa makanan? Aku lapar.."

Bambam, --kakak sepupu Lisa-- hanya tersenyum mendengar ucapan sang adik. Ia lantas mengangkat sebuah bungkusan yang sedari tadi berada di genggamannya.

"Aku dari Cafe menemui teman ku. Dan aku membawakan mu ini. Mau makan?"

Melihat bungkusan yang lumayan besar itu, kedua bola mata Lisa berbinar cerah.
"Woaaahh oppa, apa ini?" Lisa berucap seraya menyambar bungkusan di tangan Bambam.

"Bukalah." Jawab Bambam seraya mendaratkan pantatnya di sofa kosong samping Lisa.

Dengan tak sabar Lisa membuka bungkusan itu. Daebak! Ayam! Ini adalah makanan kesukaan Lisa omong-omong.

"Kau pergi menemui teman mu itu oppa? Bagaimana hasilnya?" Lisa bertanya dengan pipi yang menggembung dan saus yang sedikit melenceng dari sudut bibirnya. Ia memang tengah melahap ayam yang di bawa Bambam tanpa menunggu waktu yang lama.

"Ya, dan.." Bambam menggantungkan kalimatnya.

"Dan? Wae?" Lisa penasaran. Ia memang tau jika Bambam tengah mencari seorang guru untuk mengajarinya memasak. Gadis itu sempat kelimpungan saat tiba-tiba ayahnya berkata akan berkunjung enam bulan lagi. Ah, salahnya memang yang terlalu bersantai ria selama di Korea ini.

"Kau harus berkemas secepatnya Lisa. Malam ini juga."

Mendengar ucapan Bambam, Lisa mengernyit heran. Bahkan gadis itu menghentikan kegiatannya yang tengah melahap paha ayam.
"Berkemas? Mengapa aku harus berkemas?"

"Karena.. dia mau mengajarimu dan.. kau akan tinggal dengannya.."

"WHAT??!!!"

Lisa berteriak tepat di sebelah telinga Bambam, membuat Bambam menutup telinganya spontan gara-gara suara Lisa.

Ptak!

"Pelankan suaramu bodoh!" Bambam menyentil dahi Lisa pelan namun tetap saja sentilan Bambam tak dapat mengendurkan keterkejutan Lisa.

"Wait.. wait.. Mengapa aku harus tinggal dengannya? Are you kidding me?"

"No, i'm not. Baiklah ku jelaskan. Dengarkan aku baik-baik. Pasang telingamu."

Mendengar ucapan Bambam, Lisa segera melempar paha ayam yang ia pegang kembali ke tempatnya. Lantas gadis itu juga menarik rambutnya ke belakang, meletakkan surai-surai itu di belakang telinganya. Ia sangat antusias mendengar penjelasan Bambam sebelum mencerca pemuda itu dengan berbagai pertanyaan nanti.

Chef, I Love You! || Lizkook [END - DI NOVELKAN] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang