Gelap malam mulai merambat. Cahaya jingga khas warna senja, kini berganti dengan langit pekat dengan beberapa gemerlap bintang yang mulai bermunculan.
Jungkook memejamkan matanya. Pria itu berbaring di sebuah sofa panjang dengan sebelah tangan yang berada di atas kedua matanya. Ia sama sekali tak bergeming meskipun hanya untuk menyalakan lampu. Ruangan ini gelap omong-omong.
Suasana benar-benar hening. Hingga sebuah cahaya menyorot tubuh Jungkook dan seketika ruangan itu terang. Sepertinya seseorang telah menyalakan lampu.
"Kau belum pulang?" Ucap seseorang dengan suara langkah kaki memasuki ruangan. Membuat Jungkook menyingkirkan lengan dan membuka kedua matanya.
Jungkook mendapati presensi Jin yang kini mendudukkan diri di salah satu sofa yang ada di sana. Jungkook acuh, pria itu kembali memejamkan matanya dengan tangan yang bersedekap di dadanya.
Jin menghela nafas pelan. Pria tampan itu lantas melirik arlojinya. Waktu menunjukkan pukul 6 sore lebih 20 menit dan harusnya Jungkook pulang dua jam yang lalu.
"Pulanglah." Ucap Jin kembali seraya melepas apron miliknya. Rupanya pria itu mengambil jam istirahatnya.
Jungkook tak bergeming. Pria itu tetap berbaring telentang dengan memejamkan kedua matanya.
"Hei! Aku berbicara padamu Lee Jungkook!" Suara Jin meninggi dua oktaf. Ia jengah karena temannya itu mengacuhkannya.
"Ck! Diamlah Hyung!" Jungkook mulai bersuara namun tanpa membuka kedua matanya.
Jin mendengus sebal. Pria itu lantas berdiri dan melangkah menuju lokernya. Meraih sesuatu dari sana dan kembali duduk di tempatnya semula. Rupanya ia meraih bekal yang di bawakan istrinya dan mulai memakannya.
"Jung pulanglah. Kau bisa istirahat di rumah."
Jungkook menghela nafas. "Aku malas pulang hyung."
Jin mengernyit. "Kenapa?"
Jungkook diam tak menjawab.
Seperti tersadar sesuatu, Jin menyunggingkan senyum nya. "Ah aku tau. Apa karena tak ada Lisa di rumahmu?"
Mendengar ucapan Jin, Jungkook membuka kedua matanya seketika. Mata itu mengerjap lucu dan tersirat sedikit keterkejutan di sana meskipun sekejap berikutnya Jungkook memasang ekspresi datar di wajahnya. Namun, semua ekspresi Jungkook dapat di tangkap oleh Jin yang sedari tadi memang memperhatikannya.
"Aiisshh.. kau merindukannya kan?" Jin kembali berucap di sela ia mengunyah makanannya.
Jungkook terdiam. Sekejap berikutnya ia bangun dan menghempaskan punggungnya pada sofa yang ia duduki. Matanya kembali terpejam, ia sepertinya tengah berfikir. Itu terlihat dari kerutan-kerutan kecil di dahinya.
"...Aku tak tau Hyung." Jawab Jungkook akhirnya. Namun ia terlihat ragu. Pria itu juga menarik punggungnya dari sofa."Mengapa tak tau?" Ucap Jin seraya menutup kotak bekal makannya.
Jungkook menghela nafas panjang. "Dua hari yang lalu saat kami berjalan-jalan, Bambam bilang padaku jika Lisa menyukaiku. Tapi.."
Jin mengernyit. "Tapi?"
"Ah entahlah, sudah jangan di bahas." Elak Jungkook. Pria itu berdiri dan melepas apron yang sedari tadi masih melekat di badannya.
"Terserah mu sajalah." Jin menyerah dan tak mau ambil pusing. Percuma.
Jungkook meraih Sling bag miliknya. Ia bermaksud untuk pulang. Sejujurnya ia merasa malas. Entah kenapa sejak dua hari Lisa menginap di rumah Bambam, Jungkook merasa rumahnya sangat sepi. Jika biasanya ia mempunyai teman makan, kini rasanya menyebalkan ketika ia harus makan sendiri. Dan lagipula, sepertinya ia merindukan Lisa yang cerewet. Suara Lisa yang kadang berteriak nyaring dan membuat telinganya berdenging.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chef, I Love You! || Lizkook [END - DI NOVELKAN] ✓
Fanfic( Ilustration by : Abimanagara ) ( Cover Design by : B.K Graphic ) [ M ] Lee Jungkook, seorang Chef tampan dan seksi yang menghabiskan hampir seluruh waktunya dengan memasak . Tangan kekarnya begitu terampil dalam menciptakan berbagai olahan cantik...