"hei kenapa kau memukul dan mendorong ku"
Sepertinya ada keributan lagi, aku dan beberapa anak osis segera mendatangi kerumunan yang ada di depan X Ipa2.
"Hei.. tenang, kenapa lagi ini ha?" tanya ku membelah kerumunan padat, untung badan ku tingginya di atas rata-rata hehehe.
"kak Sanha, dia mukul kepala ku dan ngedorong aku juga" Nako degem paling hits di sekolah ini langsung menghampiri ku dan bersembunyi di belakang ku.
"Apa masalah nya?" tanya ku pada gadis bermata tajam dan wajah judes itu. Ia hanya mendengus lalu hendak berbalik pergi
"hei selain suka ke club ternyata kau gak punya sopan santun yaa"
salah satu teman Nako mengucapkan kalimat yang membuat semua orang kaget.
Gadis itu kembali berbalik lalu mendatangi teman Nako. "setau ku rumah mu jauh dari club. Kenapa kau sok tau banget ha? Atau kau yang sebenarnya suka keluar masuk Club" ucap nya sarkas sambil memukul kepala siswi tadi.
Dan kali ini benar-benar pergi menuju gerbang sekolah.
Aku lantas bergegas menuju gadis itu lalu menarik lengannya menghadap ku.
"APA!!!" teriaknya didepan ku.
Segera ku sibak rambut hitam panjangnya dan benar dugaan ku, ada luka di bagian pelipis kanannya.
Aku lalu menariknya menuju UKS walau di terus meronta."Diam!" intruksi ku dengan nada yang sudah naik satu oktaf, ia terkejut lalu tak lagi melawan hingga aku bisa membawanya ke UKS dengan lebih mudah.
Ku dudukan ia di salah satu tempat tidur lalu bertanya pada perawat di mana kota P3K.
"kenapa San?" tanya mbak perawatnya. "itu mbak dia kepentok tembok tadi" jawab ku seadanya, mbak itu hanya mengangguk sambil memberikan kotak tadi.Aku duduk di depannya mengambil salah satu karet rambut di kantong celana ku lalu mengikat rambut nya kebalakang. Baru lah terlihat name tagnya: Jung Ha Neul
Nama yang bagus, tanpa sadar aku tersenyum sendiri. Selesai mengikat rambut Ha Neul aku memperhatikan luka itu sambil mengobatinya, seperti nya ini bekas pukulan karna ada sedikit kebiruan di sekeliling lukanya. Tidak hanya di pelipis di beberapa bagian wajahnya juga yang tertutup rambut ada bekas yang hampir sama.Selesai mengobati lukanya aku berdiri hendak mengambil es batu di kulkas UKS untuk mengompres bekas biru-biru itu. "tunggu.... t-tolong jangan ceritakan pada siapa pun" mata tajam itu kini menatap ku sendu. "ck. sini" kata ku dan merengkuh ia ke pelukan ku.
Ha Neul hanya terdiam "terimakasih aku udah baikan" ucapnya membuat ku melepas palukan tadi.
Aku mengangguk "ok tunggu di sini, aku mau ambil es batu dulu"Aku berusaha mengobati setiap luka Ha Neul sepelan mungkin agar ia tak merasa kesakitan. Selesai mengobati lukanya, Ha Neul terus memandangi ku.
"hei kalo terus ngeliatin nanti bisa naksir loh" goda ku membuat Ha Neul langsung memalingkan wajah nya.
Braaak...
Suara pintu UKS di banting membuat ku menyibak horden penutup tempat tidur, ada 3 orang siswa yang sepertinya para brandalan sekolah. "Permisi kak tadi ada siswi kemari mukanya ketutup rambut semua?"
Salah satu dari mereka bertanya pada mbak perawat.
"ohh ada dia di bawa ketua osis tadi. Noh itu dia" jawab mbak sambil menunjuk ke arah kami.
Mereka segera menuju ke arah kami dan salah satunya langsung berbisik pada Ha Neul, Ia bangkit lalu meninggalkan ruang UKS tanpa mengucapkan apa pun.Aku masih terdiam mencerna apa yang terjadi barusan, kemana mereka membawa Ha Neul? Dari pada bingung sendiri aku memilih mengikuti mereka menuju belakang sekolah, dan woow Ha Neul memanjat tembok setinggi 2meter.
untuk bolos?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreaming || ASTRO {1}✔
Fanfiction#Astro one shoot Hanya sekumpulan imajinasi pendek yang kebetulan terlintas dan sayang jika di lupakan begitu saja. Silahkan mampir dan Voment di setiap chapternya^^