Diary Akbar

30 2 0
                                    

Bendera kuning mulai terpasang di depan rumah. Para warga mulai silih berganti menghampiri rumah itu. Banyak yang datang, berpelukan, dan menangis lalu kembali pergi untuk pulang, termasuk aku. Bagaimana tidak, orang yang baru saja aku kenal tanpa sengaja telah meninggalkanku untuk selamanya.

"Kamu Rina ya?"

"Ya saya sendiri bu. Ada apa ya?"

"Sebelum akbar meninggal, dia menitipkan diary ini pada ibu. Katanya, kalau dia sudah tiada, diary ini harus diberikan kepadamu." Ujarnya sambil memberikan buku itu padaku.

"Terimakasih ya bu." Ujarku. Lalu aku membuka buku diary itu dengan perlahan. Setelah membaca halaman pertama, aku merasa seperti kembali ke masa lalu.

Flashback...

10 January

Hari ini rasanya hatiku sangat hancur. Padahal hari ini adalah hari ulang tahunku. namun kini dokter mendiagnosis kalau aku terkena penyakit Kanker otak stadium 3. Mungkin hidupku tidak akan lama. Dokter menyarankan kepadaku untuk mengikuti kemoterapi mulai dua hari kedepan.

12 january

Hari ini adalah kemotrapi pertamaku. Rasa gugup dan takut mulai menyelimutiku. Kata dokter kalau aku rutin kemoterapi kemungkinan penyakitku akan hilang. Aku hanya bisa berdoa kepada tuhan, agar penyakitku ini bisa segera hilang.

17 January

5 hari telah berlalu sejak kemoterapi pertama kali. Rasa pusing dan mual masih aku rasakan sampai saat ini. Aku berharap semoga penyakit ini segera menghilang dari tubuhku ini.

21 February

Entah kenapa pagi ini aku sangat bosan. Aku pun memutuskan untuk pergi ke taman di dekat kota. Sekalian melepas penat dan juga melupakan beban yang aku rasakan saat ini. Sesampainya di taman aku memilih tempat yang agak sepi pengunjung agar bisa menikmati suasana hari ini. Tidak jauh dari tempatku duduk, aku melihat sosok perempuan yang sepantaran denganku yang sedang menikmati suasana di taman ini. Aku ingin menghampirinya, tapi tiba tiba kepalaku sangat pusing. Aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah.

26 February

Ini adalah jadwal kedua kemoterapiku. Aku sudah mulai terbiasa dengan pengobatan ini. Walau bagaiamana pun juga aku harus melawan penyakitku.

3 Maret

Aku memutuskan untuk pergi ke taman itu lagi dan berharap semoga dia juga berada di sana. Ya walaupun hanya sekedar menebak, aku harus tetap kesana untuk memastikannya. Dan ternyata tebakanku tepat. Dia juga ada di taman itu. Namun aku tidak punya keberanian untuk berkenalan dengannya. Kebetulan ada anak kecil penjual tisu keliling. Aku minta tolong dia untuk menanyakan nama dan nomer ponsel anak perempuan di sana agar aku bisa dekat dengannya. Setelah beberapa lama menunggu, anak kecil tersebut mendatangiku dan memberitahukan nama anak perempuan tadi serta nomer ponselnya. Setelah mendapatkannya aku langsung memutuskan untuk pulang ke rumah.

4 Maret

Ah hari ini rasanya aku sangat senang sekali. sekarang aku tau nama dari sosok perempuan kemarin yang aku temui. Namanya adalah Rina. Sungguh nama yang cantik, secantik orangnya. Setelah ngobrol panjang lebar di sosial media, sekarang aku tau apa hobi dan cita citanya. Umurnya pun hanya beda 1 tahun denganku. Dan tanpa terasa benih-benih cinta dan harapan mulai tumbuh di dalam hatiku. Aku bertekad kalau nanti aku sembuh, aku akan mengungkapkan rasa suka ini ke Rina.

10 Maret

Kepalaku sangat sakit sekali hari ini. Dan aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk kontrol. Sesampainya aku di rumah sakit, aku langsung memeriksakan keadaanku. Kata dokter, penyakit kankerku ini sudah pada stadium 4. Dan kata dokter hidupku tidak lama lagi.

12 Maret

Ini adalah jadwal kemoterapiku yang ketiga. Aku harus kuat melawan penyakit ini walaupun aku tau kalau umurku sudah tidak lama lagi. 5 jam telah berlalu. Rasanya tubuh ini sudah tidak kuat untuk menahan efek samping dari kemoterapi. Rambutku pun mulai rontok satu per satu tanpa tersisa. Dokter menyarankan agar aku tinggal di rumah sakit untuk hari ini.

13 Maret

Rasa bosan mulai menjalari seluruh tubuhku. Aku pun memutuskan untuk berkeliling di sekitar rumah sakit untuk mencari udara segar. Saat di koridor rumah sakit, aku sangat terkejut, karena melihat suster yang terburu buru mendorong ranjang beroda dengan di atasnya adalah Rina. Aku mencegat salah satu suster dan menanyakan apa yang terjadi dengannya. Suster tadi menjelaskan kalau Rina harus segera di operasi karena hatinya sudah tidak berfungsi lagi. Kanker hatinya sudah mencapai stadium 4. Seketika rasanya hatiku sangat hancur. Orang yang kuanggap sebagai alasanku untuk sembuh telah tumbang karena penyakitnya.

15 maret

Aku melihatmu dari luar ruang ICU. Air mataku perlahan mulai jatuh membasahi bumi. Aku pun bertekad untuk mendonorkan hatiku untuk mu. Sebelumnya dokter melarangku, karena kondisi yang tidak memungkinkan. Tapi setelah ku desak beberapa kali, akhirnya dokter pun menyutujui permintaanku. Walaupun, pada akhirnya aku tidak bisa melihat senyuman indah yang terukir di wajahmu setelah kau sembuh nanti, setidaknya aku bisa melihatmu tersenyum di alam sana.

Flashback off...

Air mata mulai membasahi pipiku. Aku tidak pernah membayangkan kalau Akbar rela melakukan hal yang dapat merenggut nyawanya demi aku. Lalu aku melanjutkan membaca halaman terakhir dari diary itu.

"Dear Rina. Mungkin saat kamu baca pesan ini aku sudah di surga. Maaf kalau sebelumnya aku mendonorkan hatiku untukmu tanpa sepengetahuanmu. Sejak pertama kali kita bertemu, ntah kenapa perasaaan ini mulai tumbuh. Dan sejak itu, aku bertekad untuk melawan penyakitkuu dan menyatakan perasaan kepadamu saat aku sembuh nanti. Namun, sayangnya tuhan berkehendak lain. Tolong di jaga ya hatiku itu. Aku harap kamu bisa mencapai cita-citamu. Oh ya, kalau kamu rindu denganku, baca saja diary ini. Di buku ini ada fotoku yang imut juga kok. Ya mungkin ini saja yang bisa aku tulis di buku ini. Sampai jumpa Rina JJ."

TamatJJ

Cerpen written by: Rayhan

Halo teman teman, ini adalah karya kedua dari cerpenku^_^

Maaf ya kalau cerpennya gak sebagus yang kalian kira :V

Oh ya kalau kalian ada kritik, saran, ataupun komen, bisa langsung DM ig ku kok^_^

Jeffthe6505

Atau bisa juga hubungin aku lewat whatsapp juga di nomer 081232911947

Selamat menikmati karyanya ya

Salam anak Sastrawan langit~~

CERPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang