Friemily - ft. NCT 127 👑

Enem

Sorenya Andi mau pergi ke warung beli permen yupi, nggak sengaja lihat bang Yuta sama bang Tiyan lagi asik nonton Naruto dari hp bang Yuta. Ya udah jadi hal biasa sih, kalau dua-duanya di rumah suka rewatch bareng.

Jarang-jarang Andi lihat mereka nyantai gitu, biasanya pergi mulu. Yang satu jadi babu kampus satunya lagi jadi babu masyarakat. Asli dah, mereka berdua nih yang paling susah ditemui. Dah macam CEO, kalo mau ketemu kudu aja janji temu dulu kaya wakil rakyat.

Mumpung lagi pada nyantai kan ya, otak jahatnya mengeluarkan percikan kembang api. Tanpa babibu lagi, Andi langsung nyelonong duduk diantara mereka berdua dari belakang membuat kaget.

"LHO AHH!! NGAGETI LHO AH KOE KI!!" Teriak Yuta

"ASTAGA!"

Andi mencibir. "Biasa aja keleus."

"Opo ha opo? Ngageti ngerti gak?" Balas Yuta yang diangguki oleh Tiyan. Detik berikutnya mata Tiyan dan Yuta merotasi malas mendengar kata Andi.

"Ajarin kerjain tugasku dong Mas."

"Ajarin apa kerjain?" tanya Tiyan

"Kalo bisa sih ya opsi kedua,hehe."

"Mager." Seru keduanya kompak.

"Nanti nilaiku jelek."

"Ya bodoamat." Nggak usah ditanya, ini Yuta yang bilang.

"Kan kalau nilaiku semester ini jelek, wi-fi nya sama bapak mau di stop."

Yuta dan Tiyan tersedak ludah sendiri, lalu keduanya sontak bangun dan duduk dengan manis. "Udah lho, yok mulai."

Perilaku mereka sontak membuat Andi tertawa, 'mau aja tak tipu kalian HAHAHAH'

"Naahh! Gini dong, kusuka."

"Ayo dah buru, kasian itu Naruto nya ngambang di udara." Kata Tiyan.

Kebetulan emang di pause nya pas Naruto lagi melayang di atas. Tapi.. mbok yang bener aja, itu kan cuma anime?!

"Iya-iya."

"Yo gek wes."

Akhirnya sepanjang sore waktu mereka dihabiskan untuk menyelesaikan tugas Andi, dibilang sepanjang sore juga salah sih soalnya tugas Andi dari dua bulan lalu belum dia kerjakan. Nggak tau gimana caranya kok bisa nunggak dua bulan. 

3 jam kemudian.

Andi merenggangkan badannya, capek nunduk terus. menggerakkan kepalanya namun sudah ditahan terlebih dahulu oleh Tiyan. Kepalanya ditahan dengan tangan.

"Jangan digutuin, nanti ototnya keplinter sakit, dek."

Andi terkejut. "Haa? Udah biasa kok Mas Tiyan."

"Udah biasa bukan berarti nggak bakal kejadian, udah nurut sama mas."

Andi mengangguk menurut, daripada kena semprot.

Yuta yang sedari tadi memerhatikan menyahut. " Udah tidur sana! Aku sama Tiyan mau lanjut main PS aja."

"Bilang aja mau berduaan, Andi nggak apa-apa kok."

"NDASMU A?"

"Demi dewa neneknya tappasha mana mau abang sama nenek-nenek."

"Alah gayamu kui lho Yan yann." sahut Yuta nggak nyante sedang Tiyan hanya melirik sinis Yuta. Yuta ketrigger.

"Sok-sokan jijik padahal maubengi turu karo aku! Kelon pisan!"  Seru Yuta gemas.

"Lambemu iku lo, lambemu!"
Tiyan sontak mencubit mulut Yuta gemas, gemas pengen nyobek mulutnya. Yuta mengedipkan matanya jenaka.