"are you always so stupid or is today a special occasion?"
"sial. Gue abis makan apa sih kok bisa jadi mules gini anjir" gerutu seorang laki-laki yang terlihat tengah berlari terbirit-birit ke arah toilet.
"hai Eric.."sapa seorang perempuan dengan intonasi aneh dan bagi siapapun yang mendengarnya pasti ingin mual saat itu juga. Perempuan itu kentara sekali sedang berusaha mendekatinya.
Ya. Laki-laki yang memiliki postur tubuh ideal dan memiliki wajah yang dapat dikatakan nyaris sempurna itu bernama Eric. Ia bisa dikategorikan sebagai laki-laki yang mencapai kata sempurna dari segi manapun. Ia juga memiliki kepribadian yang hangat serta termasuk kedalam salah satu siswa terpintar di sekolah, sehingga tak jarang ia mendapakan banyak perhatian dari kaum hawa. Tak sedikit dari mereka yang mengidam-idamkan sosok Eric untuk menjadi bagian dari masa depan mereka. Padahal Eric tak mengenal satupun dari mereka karena ia hanya mengenal satu gadis yang diincarnya sejak ia menginjak sekolah ini.
"Ric, mau kemana sih kok buru-buru banget?" yang dilemparkan pertanyaan pun sontak kaget dan menghentikan langkahnya.
Mampus gue! Gue harus jawab apa coba. Yakali gue bilang mau boker. Ucapnya dalam hati dan sudah pasti tidak ada yang dapat mendengarnya.
"o-oh gue mau ke kelas. Duluan ya." Dustanya. Ia langsung berlalu karena tak berniat untuk menggapi lawan bicaranya. Untung saja gadis itu tak menaruh curiga padanya karena kebetulan toilet dan kelasnya berada di satu arah. Dan memang bel masuk sudah berbunyi jadi wajar saja jika Eric terburu-buru menuju kelasnya. Toh Eric murid teladan yang tidak ingin terlambat memasuki kelas walau hanya semenit.
Ahh akhirnya.. batin Eric dengan ekspresi wajah yang sangat lega. Ia pun bergegas menuntaskan hajatnya di toilet karena tidak ingin terlambat mengikuti kelas. Tak lama, terdengar suara dari bilik kamar mandi sebelah yang membuat Eric mengerutkan keningnya.
"halo? Ah iya, tumben lo nelpon sat. Butuh duit?"
Siapa sih, gada kerjaan banget telponan di toilet. Kek gada tempat lain aja. Gerutunya dalam hati.
"ck. Sampah banget anjir. Kaga perlu yang begituan kalo sama gue" ucap seseorang dari bilik sebelah.
Elunya kali yang nyampah, telponan kok di toilet. Eh tapi bentar deh, ini kayak suara... cowo? Batin Eric. Merasa ganjil dengan ucapannya barusan, lantas ia pun langsung menepuk keningnya pelan.
Eh bangsat yaiyalah. Ini kan toilet cowo.
"oh Clara? Biasa aja,"
Eric pun kembali mengerutkan keningnya saat ia mendengar suara yang dirasa cukup familiar baginya.
Ahh.. suara David. Batinnya.
Trus kenapa emang sama si Clara? Eh tunggu tunggu kok gue jadi kepoan gini sih? Lagian itu urusannya David lah kan mereka pacaran. Eric yang memang sudah selesai buang hajat sejak tadi pun langsung berniat keluar dari bilik toiletnya.
Namun belum sempat ia meraih pintu, gerakannya tiba-tiba terhenti saat mendengar perkataan David pada lawan bicaranya tersebut.
"gue lupa sampein satu hal ini sama lo. Gue jadian sama Clara karena butuh ketenarannya aja. Kaga ada cinta-cintaan. Geli gue. Lagian semua cewe sama aja, Cuma butuh uang gue"
Eric pun terkejut mendengar fakta yang baru diketahuinya itu dan pikirannya langsung mengarah pada gadis yang dipergokinya saat ia sedang meuju lokernya tempo hari.
Ada Dav, ada cewe tulus yang mengharapkan cinta lo. Lo nya aja yang buta. Bukan mata lo yang buta tapi hati lo. Tak lama, Eric memikirkan sebuah rencana emas dan membuat smirk nya merekah ketika memikirkannya.
Tak ingin berlama-lama lagi, ia langsung meraih gagang pintu dan keluar dari bilik toilet. Dilihatnya bilik yang menjadi saksi bisu pembicaraan David tadi sudah kosong, membuatnya berpikir bahwa David telah keluar dari biliknya. Ia pun memutuskan untuk keluar dari toilet itu karena tak ingin terlambat masuk kelas. Selangkah lagi ia berada di pintu toilet, ia melihat sosok gadis yang sangat dikenalinya dan baru saja melewati pintu tersebut. Ia pun melangkahkan kakinya lebih cepat agar dapat memastikan apakah benar gadis itu seseorang yang ia maksud.
"Audy?!!"
vomentnyaa dong hehe <3
KAMU SEDANG MEMBACA
my secret love
Teen Fiction"Jadi lo yang selama ini ngintilin loker gue?!" "i-iya kak" "GUE GASUKA YA ADA ORANG YANG NGERECOKIN URUSAN GUE. APALAGI LO ORANGNYA!" "...." "maksud lo apasih ngintilin gue mulu?!" "a-aku suka sama kakak" "tapi gue gasuka sama lo. Dan asal lo tau...