Tulisan tanpa pembaca

40 8 0
                                    

Malam ini, secangkir kopi menemaniku untuk menikmati antara pekat dan dingin

Memikirkan segala tentangmu yang tak pernah sudah

Menyaksikan riuhnya isi kepala, tentang segala tanya yang tak pernah bertemu jawab

Lalu, menghirup udara malam dengan aroma penuh luka

Kini, angin malam berdesis mirip lirih hati
Entah kamu yang telah melewatkanku, atau aku yang telah melewatkanmu
Atau...
Memang kita yang sama-sama membisu?
Hmmm...
Baiklah, ku sudahi goresan aksara ini yang entah dapat di mengerti atau tidak

***
Aku mencintaimu, meski aku tahu bahwa kamu tidak akan pernah membaca tulisan ini.

-Bandung-

Sukabumi, 16 Mei 2020

Ruang SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang