[Meraih Juara Dua Tantangan 31 Karya Indonesia]
Selama 31 hari, KCM mengadakan tantangan menulis dengan tema dari bahasa daerah Nusantara tiap harinya. Dimulai 01 Mei lalu di Instagram.
Mungkin, setiap kalimat tidak selalu bermakna, tapi semoga 31...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Judul: Kepercayaan #copyrightbyIlestavan
--- ^ ---
Nggak semua orang baik, tapi semua orang punya kebaikan dalam hatinya. Aku percaya hal demikian, saking percayanya, aku mencurahkan segala rasa kepada orang yang salah. Arti, namanya. Diriku memanggilnya Bu Arti, tetangga sebelah yang lebih tua dariku. Kami sering mengobrol bersama. Suatu pagi, usai diriku melepas suami bekerja, bisik-bisik para ibu di depan gerobak Mang Adang terdengar samar dalam pendengaran. Nggak mau berpikir buruk, diriku mendekat arah mereka, hendak membeli sayur. Bisik-bisik mereka menghilang sesaat aku sudah berdiri dekat Mang Adang, kedua tanganku sibuk memilih kangkung segar. "Selamat pagi, Bu Ibu," sapaku basa-basi. "Eh, pagi Bu Rana." Bu Tati menyahut, agak gugup. Ada lima orang ibu-ibu yang mengelilingi gerobak Mang Adang, salah satunya kutahu bahwa beliau dekat dengan Bu Arti. "Suaminya baru berangkat kerja ya, Bu Rana?" tanya seorang ibu bertubuh tambun, dia memiliki tiga orang anak yang sering bermain di depan rumahku. Diriku mengiyakan, lalu tersenyum manis. "Celananya nggak lupa dicuci, 'kan?" "Ya?" Aku mengalihkan sepenuhnya atensi kepada si ibu tambun. "Kata jeng Arti, Bu Rana selalu lupa mencuci celana panjang suami. Kalau mau menjadi istri yang baik, ya harus perhatian, jangan celana kotor dikasihkan suami." Sebentar. Aku sedang diceramahi? Aku memang pernah menceritakan tentang suamiku yang memakai celana belum dicuci. Kala itu, dia meletakkan celana dinasnya bukan di keranjang cucian. Kata 'selalu' yang membuatku heran. Kejadian itu pertama dan terakhir terjadi, setelahnya aku lebih teliti, bahkan meminta suami membeli salinan celana. Usai membayar sayur, diriku segera beranjak tanpa pamit, melirik rumah sebelah pun tidak. Entah ke mana si mulut ember nggak layak dipercaya itu. Aku menyadari, semua orang memang memiliki kebaikan tersendiri. Namun, nggak semua orang bisa menghargai kepercayaan yang diberi.
![31 Karya Indonesia [√]](https://img.wattpad.com/cover/225317429-64-k568521.jpg)