7. Hot News

706 51 5
                                    

Vote dulu lah, kan baik

Vote dulu lah, kan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










"Ngapain lo gendong gue segala?" tanya Adin sarkas, sedangkan Dhera hanya acuh, tak berniat untung menjawab.

Adin merasa sangat amat kesal. Bisa-bisanya cowok ini menggendongnya sampai ke mobil dia.

Ya, mobil Dhera. Dia memang selalu menyimpan satu mobilnya di markas dekat sekolah. Hanya untuk jaga-jaga saja katanya. Motornya biasa dibawa oleh anggota lain yang memang tak mempunyai motor.

Akh, sebenarnya anggota Skyredenn tak melulu orang kaya. Prinsip Dhera, kalau orang itu pantas, Dhera pasti akan mengajaknya masuk.

"Diem" sarkas Dhera tajam, terlihat sedang sibuk mencari kotak P3k miliknya.

"Mau diobatin apa ke rumah sakit?" Tanyanya lagi saat sudah menemukan kotak yang ia cari.

"Gila lo! Luka segini aja ke rumah sakit" Bentak Adin, Dhera hanya mendelik.

"Muka kaya gitu aja sempet-sempetnya Galak" Balas Dhera dingin.

"Lagian buat ukuran cewek, ini tuh udah lebih dari parah. Dasar sok kuat, lo itu bukan ultramen. Terus, maksud dari Luka segini doang apaan? Lo cewek jadi-jadian?"

"Dih sembarangan! Gue pertegas, ya.. Gue bukan anak mamih. Gue gak manja!" sentaknya heboh, sedangkan Dhera hanya ber Oh ria.

Setelah mendapat persetujuan dari siempu, Dhera akhirnya mulai mengobati luka Adin. Agak janggal kenapa Adin bisa tidak pingsan ataupun merengek minta kerumah sakit karena kesakitan.

"Selesai.. " gumam Dhera pelan, memasukkan kembali peralatannya kedalam kotak. Matanya sempat melirik pada Adin yang nampak hendak membuka pintu mobil.

"Mau kemana? Gue anter lo" tegasnya dengan tatapan tak ingin menerima penolakan.

"Enak aja! Gue gak selemah itu, ya!" jawab Adin tanpa ingin menatap Dhera sedikit pun.

"Gue gak ada bilang lo lemah" katanya membuat Adin mendengus.

"Kalo niat nganter buruan jalan" ketus Adin geram.

Dhera mengangguk, mulai menyalakan mesin mobilnya. Lalu melirik Adin sekilas biat menayakan sesuatu.

"Perum Semara Indah Komplek B No 204" ucap Adin tepat sebelum Dhera bertanya.

Ternyata gadis disamping nya cukup peka. Padahal baru saja Dhera ingin menanyakan alamatnya.

"Oh iya, anternya sampe depan rumah aja. Jangan masuk! Karena gue gak akan basa-basi ngajak lo mampir"

"Gue juga sibuk, mau langsung pulang"









🅾🅾🅾










"Adin gak apa-apa mah, pah, kak. Lagian ini juga bentar lagi sembuh. Pokoknya Adin bakal tetep Sekolah. Gak enak, masa baru sekolah langsung izin, sih"

DherandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang