"Nah sekarang giliran lo"
"Gak"
"Ruuu!"
"Ok sini pulpen lo"Frans hanya tersenyum dan memperhatikan Naru yang sedang menulis surat itu.
"Udah selesai?"
"Mmmm"
"Gw pengen baca dong"
"Gak"
"Ruuuuu"
"Lo ya resek banget, nih", kesal Naru seraya memberi kertas itu kepada Frans, lalu Frans membacanya dengan seksama."Untuk tuhan, ajari aku untuk hidup dengan keikhlasan karena aku tidak tahu caranya", simple hanya itu kalimat yang tertera dikertas putih itu. Seketika Frans menatap Naru, kalimat itu seakan akan memberi teguran untuk Frans. Lalu Frans mengambil benang dan mengikat surat itu dikaki burung dara yang sudah ia beli.
"Naru terbangin yuk"
"Gak",
"Kalau gitu gw aja".Akhirnya hanya Frans yang menerbangkan burung itu.
"Frans lo tahu pintu menuju dunia lain?", tanya Naru. Seketika ekspresi Frans heran mendengar kalimat Naru karena sangat jarang Naru ngomong apa lagi bertanya.
"Emang kenapa?",
"Gw mau pergi ke dunia yang gak kenal rasa dendam",Sejenak Frans berfikir, "apa Naru punya dendam, kalau ada aku akan menghilangkan dendam itu", gumam Frans.
"Eemmm gw... "
"Udah jangan dibahas, gw mau pulang", seru Naru meninggalkan Frans lebih dulu."Ru.. Tunggu.. Ru.. ", seru Frans mengejar.
🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸
Kantin kampus
. Naru hanya bejalan santai ke arah akantin lalu memesan sebotol air mineral. Naru duduk di meja paling pojok dan mengeluarkan leptopnya dari dalam tas. Sepertinya Naru sibuk dengan tugas tugasnya yang menumpuk.
"He.. Ru.. ", lagi lagi Frans menghampiri Naru yang tidak ingin diganggu itu.
"Lo bilang lo gak akan ganggu gw lagi",
"Iya"
"Terus ini apa?"
"Gw gak ganngu lu Ru, gw lagi nanya", seru Frans, seketika tatapan Naru berubah menjadi tajam karena kalimat Frans.
Naru hanya membuka totop botol miliknya lalu meneguk air mineral itu.
"Lo haus?"
"Gak"
"Terus kenapa lo minum",. Seketika Naru berdiri dengan geram lalu meninggalkan Frans sendiri di meja itu.
Frans tidak mengikuti Naru sekarang karena ia tahu mood Naru tidak bisa diganggu untuk saat ini. "Tu cewek benar benar balok es kali ya", gumam Frans.. Sepulang kuliah Naru berencana untuk kemarkasnya karena sudah beberapa hari ini ia tidak kesana, Naru singgah dimini market hendak membeli beberapa camilan dan minuman untuk rakyat tercintanya di negeri kehidupan itu, ya Naru menamainya negeri kehidupan karena disana adalah kehidupan bagi Naru.
Beberapa menit menaiki bus akhirnya Naru sampai juga di tujuannya."KAK NARUUU", segerombolan anak anak itu telah mengetahui kedatangan Naru dan tak lama mereka berlari dan memeluk tubuh Naru hendak melepas rindu.
"Kak Naru, kak Naru itu siapa?", tanya salah satu anak itu dan menunjuk ke arah belakang. Seketika Naru berbalik badan dan terkejut melihat sosok tinggi sedang berdiri tepat dibelakang nya, siapa lagi jika bukan Frans, dan sebenarnya Frans telah mengikuti Naru sedari tadi. Karena bingung kenapa Naru membeli camilan yang banyak maka dari itu Frans lebih penasaran akan Naru hendak kemana. Awalnya Frans bingung karena Naru menuju ke arah terpencil di kotanya. Dan lebih terkejutnya lagi saat Frans mengetahui jika Naru sedang bertemu dengan anak anak yang entah dari mana asalnya itu, kumuh kotor dan bau.
"Apa itu teman kakak?", tanya Cio
Seketika Naru berdiri dari jongkoknya menatap heran Frans, kenapa dia bisa disini?, gumam Naru.
"Iya adik adik, kakak adalah teman kak Naru", ujar Frans.
. Salah satu anak telah menarik lengan Frans menuju markas mereka. "Kakak ini adalah markas kehidupan kami", ujar anak itu menarik lengan Frans memasukki bangunan kumuh itu. Dan lagi lagi Frans terkejut melihat pemandangan didepannya, ada papan tulis lengkap dengan buku buku dan pensil. Seketika Frans menatap Naru dengan penuh tanya, Naru tidak berkata kata apa apa, karena ia masih geram dengan keberadaan Frans, Naru juga tidak bisa marah karena banyak anak anak yang melihat mereka.
"Kak siapa nama kakak?", tanya Lisa.
"Nama kakak Frans, panggil aja kak Frans", ujar Frans.
"Kak Frans ganteng, apa kak Frans pacar kak Naru?", tanya salah satu anak berambut panjag itu. Ekpreainya Frans seketika tersenyum dan berbisik tapi terdengar. "Hampir, doakan kak Frans ya", ekspresi Naru berubah saat mendengar kalimat Frans barusan, ia melototkan matanya seraya tidak suka dengan apa yang ia dengar barusan. Semua anak anak yang mendengarnya pun tertawa melihat tingkah mereka berdua.
"Kak Naru hari ini kita belajar tentang apa?", tanya Cio. Seketika Frans menatap Naru dan duduk bersama anak anak itu. Mereka sedang menunggu jawaban dari Naru.
"Kak Naru?"
"Eh iya ada apa?"
"Kita akan belajar apa hari ini?"
"Kita akan belajar soal hewan, ok", seru Naru.
"Asiikkk"_sorak anak anak itu bahagia karena telah mendapatkan pelajaran baru. Dan ekpresi Frans seketika berubah melihat kebahagian mereka, sederhana tapi bahagia. Rasanya Frans telah salah menilai Naru. Sebenarnya Naru adalah sosok cewek yang sangat peduli dengan kehidupan orang lain, tapi kenapa Naru sangat dingin dengan dunia luar?, gumam Frans.
"Kak Naru sedang gambar apa?", tanya Lisa yang sedari tadi menatap Naru sibuk dengan papan tulis didepannya itu. Naru adalah anak jurusan seni maka dari itu Naru sangat pandai dalam menggambar.
"Kak Naru gambar Kura-kura", seru Naru menatap datar Frans. Frans hanya menaikkan alisnya seraya menunggu penjelasan Naru lebih lanjut.
"Kenapa kura-kura kak", tanya salah satu anak.
"Karena kura-kura bisa membawa rumahnya kemana mana. Bisa hidup sendiri di dunianya, kura kura adalah mahluk paling beruntung yang ada dimuka bumi ini. Jalan mereka yang lambat seakan akan lebih banyak mencuri kenangan dibandingkan manusia. Mereka bisa menikmati waktu dan kenangan lebih lama. Mereka tidak pernah berlomba jadi juara, mungkin kura kura adalah mahluk yang paling bahagia, mungkin enak jika semua manusia dimuka bumi ini berjalan layaknya kura kura",
"Kenapa kak?", tanya Cio penasaran
"Karena tak ada yang namanya juara, mereka sudah bahagia dengan langkah yang mereka punya, tidak serakah dan menerima apa adanya", jelas Naru sambung.
. Dari setiap kata yang keluar dari mulut Naru, berhasil membuat Frans tidak bisa berkata apa apa. Terlalu indah, entah bagaimana cara Frans agar bisa melupakan kalimat indah Naru, kalimat seseorang perempuan yang ingin sekali ia kenal.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote ya sahabat💖💖💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat untuk Tuhan
Short StoryUntuk yang terjebak dimasa lalu, untuk yang sedang melangkah ragu, kini aku akan mengajakmu beranjak dari kata yang lalu menuju masa yang baru.