Ada delapan anak, diantaranya lima laki laki dan sisanya perempuan. Frans tidak sanggup melihat senyum mereka yang berada didimensi ini, sedang kan lain dengan Naru, Frans bingung dengan Naru karena Naru sangat jarang tersenyum, tapi jika ia berhadapan dengan anak anak ini senyuman Naru seakan tak pernah lepas dari wajak cantiknya itu dan semakin membuat Naru semakin cantik.
"Tuhan apa kau sudah memberi tahuku cara agar dapat melihat senyum Naru, apa suratku sudah sampai ditanganmu?, tapi sayangnya senyuman itu bukan dari ku tapi dari anak anak itu, mereka sangat jago ia berhasil menciptakan senyum diwajah cantik Naru yang dingin itu, aku salah Tuhan, aku baru sadar semuanya belum tentu indah dan buruk seperti yang kita lihat", gumam Frans melihat Naru bersama anak anak itu.
Anak yang tadi menanyakan nama Frans sekarang telah menarik lengan Frans mengikuti langkah mereka yang lebih dulu melangkah maju. Frans yang melihat anak anak itu berjalan dengan senyumam membuat hati Frans seakan teriris menjadj beberapa lapis.
Langkah mereka terhenti di satu pohon, palinh tepatnya ada rumah pohon dengan gantungan burung merpati disana, sangat indah. Tapi itu masih di area panjang rel kereta. Ada tumpukan kertas disana. Salah satu anak telah berlari ke arah Frans lalu memberi kertas dan pensil kepada Frans, saat iti seketika Frans berjongkok dan mengambil kertas dan pensil itu dengan senyuman.
"Kak Frans, ayo tulis impian kakak, semua kertas ini adalah impian kita semua, kata kak Naru jika impian kami ditulis dikertas ini udara akan membawanya ke langit yang tinggi dan itu bisa membuat impian kita menjadi nyata", seru anak itu. Seketika Frans menatap Naru yang duduk diatas rumah pohon itu. Naru hanya menatap datar Frans yang ada dibawah, Naru tahu sekarang Frans sedang mengejeknya dalam hati. Lalu tatapn Naru tertuju ke udara kosong didepannya itu dan tidak memperdulikan Frans dibawah sana.
"Ok adik adik kakak akan menulis impian kaka", ujar Frans sembari menulis sesuatu di kertas putih itu.
"Sudah kak?", Frans pun mengangguk
"Bisa tolong dibaca kak, aku penasaran dengan impian kakak","Kak Frans ingin menjadi garis lengkung diwajah indah milik ciptaan tuhan yang indah", ujar Frans menatap ke arah Naru, Naru yang mendengar iti seketika menelan luda tidak percaya dengan apa yang ia dengar, tapi itu tidak lama bagi Naru semua itu hanya keisengan Frans.
"Wajah siapa kak", tanyanya lagi.
"Wajah seseorang yang sangat cantik", seru Frans.
"Wah apakah itu kak Naru?, kak Naru sangat cantik", tanyanya lagi, dan semua anak anak itu bersorak penasaran akan jawaban Frans selanjutnya.
"Kalian ingin tahu, jika iya kalian bisa bertanya kepada kak Naru, sepertinya kak Naru bisa menjawabnya", Ujar Frans seraya menggoda Naru.
. Sudah sore, Naru hendak pulang dan berpisah kembalk dengan anak anak itu.
"Adik adik kak Naru pulang dulu ya, lain kali kak Naru ke sini lagi",
"Kak Naru, kak Frans datang juga kan?", tanya Lisa. Tidak ada respon Naru hanya menatap Frans yang tengah berdiri disampingnya itu. Frans tahu apa yang dipikirkan Naru, seketika ia beseru, "mmm lain kali kak Frans juga main ke sini dan bertemu dengan kalian semua",
"Yeee asikk jadi kak Frans adalah panglima kak Naru ya?", tanya Lisa lagi.
"Panglima?",
"Iya kak Frans, karena kak Naru adalah kapten dunia ini, maka dari itu sekarang kak Frans adalah pelindung kak Naru, ingat ya kak, kakak harus melindungi kak Naru kapanpun dan dimanapun",Frans yang mendengar itu seketika tersenyum lebar dan setuju dengan kalimat didepannya itu. Sedangkan Naru hanya diam mematung tanpa reapon.
"Iya, kak Frans akan selalu jaga Kapten, ok kalau begitu kami pergi dulu ya",
"Iya kak", serunya menganggukkan kepalanya.
"BAY BAY KAK", seru gerombolan anak itu.
🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸
"Ru tunggu Ru... "
Naru hanya berjalan terus tanpa memperdulikan seruan Frans, walau sebenarnya Naru memiliki banyak Pertanyaan di kepalanya. "Ru.. ", seru Frans dan menarik tangan Naru. Sekejap Naru menghempaskan pegangan Frans karena sudah muak akan tingkahnya.
"Kenapa lo sering ganggu hidup gw? Lo maunya apa hah?, lo suka liat gw kayak gini?, apa untung lo?, apa sebenarnya mau lo? Lo gak capek apa?, mau jadi musuh gw?, gw gak pernah gangguin lo tu, dan gw gak kenal sama lo, dan gak akan mau kenal sama lo? Lebih baik lo PERGI!, JAUH, DARI HIDUP, GW!!!! ",
. Seketika Frans hanya terdiam mendengar bentakan Naru, ia berfikir sejenak. Tapi itu tidak membuat Frans menjadi kapok, malah Frans lebih semangat untuk mengenal Naru.
"Gw mau masuk ke kehidupan dan dunuia lo Ru", ujar Frans dengan nada datar. Kalimat Frans berhasil menghentikan langkah Naru, Naru telah berbalik badan dan menatap Frans dengan datar.
"Kehidupan?, dunia?, gw gak punya tuh. Gw gak punya semua itu untuk orang kayak lo, dan satu lagi kunci gembok dunia dan kehidupan gw udah hilang dan gak akan pernah muncul lag, lo gak akan dapatkan itu", Jelas Naru seraya pergi meninggalkan Frans. Tapi lagi dan lagi langkah Naru terhenti kembali saat mendengar kalimat Frans.
"Gw gak dapat?. Tapi gw bisa jadi kunci duplikat Ru, walau gw harus jadi orang lain", ujar Frans.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote sahabat💖💖💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat untuk Tuhan
Short StoryUntuk yang terjebak dimasa lalu, untuk yang sedang melangkah ragu, kini aku akan mengajakmu beranjak dari kata yang lalu menuju masa yang baru.