¦1¦Yeosang Itu

5.4K 546 72
                                    

|Pendiam|

Yeosang dan Jongho kini berjalan berdua memasuki mansion mewah milik Yunho. Hari ini Yunho mengadakan pesta natal.

"Kamu jangan jalan kemana-mana, di dekat aku saja, nanti hilang," Jongho bertitah kepada Yeosang ketika mereka berdua sudah berdiri di depan pintu mansion. Yeosang hanya mengangguk paham.

Jongho mengenggam tangan Yeosang mulai berjalan memasuki mansion, tampak banyak orang yang sedang bercengkrama sambil menikmati champagne mereka. Jongho langsung menarik Yeosang untuk berjalan kearah sahabat karibnya, Wooseok.

"Wooseok!" seru Jongho. Ia yang tadi sedang berbicara kini mulai menatap kearah Jongho.

"Jongho!" seru nya balik. Ia kini berjalan kearah Jongho. "Yeosang, sudah lama tidak bertemu," ucapnya sopan kepada Yeosang yang masih setia berdiri di samping Jongho.

Yeosang tersenyum membalas Wooseok.

"Aku merindukanmu, bro," Wooseok mulai memeluk Jongho kemudian memukul pundaknya pelan.

"Jinhyuk dimana?"

"Ia sedang mengambil minuman, sebentar lagi ia kesini," Jawab Wooseok. "Apa kabarmu? Sepertinya sudah lama kita tidak pergi makan-makan, aku mau-"

"Jongho," Yeosang menarik pelan lengan kemeja Jongho. Sontak Jongho menatap kesamping kearahnya, Wooseok yang melihat itu menghentikan sebentar pembicaraannya membiarkan Yeosang berbicara.

Ia tampak gugup karena kini mereka berdua sedang menatapnya dengan tatapan penuh tanya. "A-aku akan mengambil minuman sebentar, nanti aku kesini lagi,"

Jongho mengangguk memberinya izin, ia lantas pergi.

"Jangan jauh-jauh!" teriak Jongho ketika Yeosang sudah berjalan. Sepertinya ia tidak mendengar Jongho terbukti dengan dirinya yang hanya berjalan tanpa menoleh ke belakang, lagian dengan suasana ramai begini pasti suara Jongho teredam. Ah yasudahlah.

"Wah, pacar yang protektif, aku iri," Wooseok berkata dengan jenaka.

Jongho hanya tertawa mendengarnya kemudian memukul bahu Wooseok pelan.

"Jongho kita duduk dulu bagaimana? Jinhyuk lama sekali, kaki ku pegal," keluh Wooseok. Jongho mengiyakan kemudian mereka berjalan menuju sofa yang ada di pinggir ruangan.

Yeosang kini sedang berada di depan meja bar melihat beberapa minuman keras yang disediakan barista.

Martini?

Champagne?

Wine?

Whiskey?

Atau cola?

Ia menatap bingung pilihan minuman tersebut. Ia ingin minum cola saja, tapi untuk apa ia pergi ke pesta besar jika hanya untuk meminum cola? Dan toleransi alkoholnya sangat buruk sehingga sebisa mungkin ia harus menghindari minuman keras.

"Hei," sebuah panggilan membuyarkan pemikirannya. Ia menatap ke samping dan mendapati seorang lelaki cantik sedang berdiri tepat di dekatnya, sangat dekat sehingga jika kau berbicara dengan nada biasa pun tetap akan kedengaran dengan keadaan ruangan penuh hiruk pikuk ini.

Yeosang tersenyum membalas sapaan pria tersebut. "Hai,"

"Pesan wine saja, kau tidak akan menyesali high-end wine-nya," ujar pria tersebut sambil menunjuk gelas wine dengan matanya.

Yeosang mengangguk. "Terimakasih," ucapnya mendengar saran pria tersebut. Ia sebenarnya merasa sedikit malu karena sekarang ia tampak seperti anak remaja yang baru kemarin mencoba bir kalengan, tidak tau apa-apa tentang minuman keras.

[✓] Kamu Itu ; JongSang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang