¦5¦ Yeosang Itu

1.9K 325 29
                                    

|Cerewet|

"38 derajat. Sudah mendingan dari tadi siang,"

Yeosang menatap termometer otomatis yang menampilkan angka 38°.

"Sudah, kau istirahat saja lagi," suruh Yeosang.

Jongho duduk di tempat tidur sambil menggulung dirinya dengan selimut tebal, mukanya tampak merah karena panas. "Aku masih harus bekerja... " ucapnya lirih karena badannya yang masih lemas.

Astaga, dirinya masih lemas dan malah keras kepala ingin tetap bekerja, Yeosang menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Tidur! Kau masih sakit," perintah Yeosang.

Jongho hendak membantah namun badannya sudah terlebih dahulu ditarik Yeosang untuk tidur.

Baiklah, sepertinya ia memang harus tidur.

---

Jam 04.15 pagi. Jongho bangun sangat pagi hari ini. Ia yang baru saja selesai mandi air hangat menatap Yeosang yang masih terlelap tidur. Ia sengaja bangun sangat pagi seperti ini - bahkan sebelum waktunya Yeosang bangun - agar ia bisa pergi bekerja tanpa dicegat Yeosang. Jongho bukan seorang workaholic, bukan, dia hanya punya satu proyek besar yang harus ia selesaikan minggu ini dan ia tidak ingin menundanya.

Setelah mengenakan kemeja kerjanya dengan rapi, Jongho buru-buru keluar untuk memasak sarapannya.

6 buah toast sudah tertumpuk rapi di atas piring, tak lupa Jongho menyiapkan selai coklat untuk Yeosang dan sebuah butter spread untuknya. Jongho tidak suka manis, ingat itu, rasa plain mentega adalah yang terbaik menurutnya.

Ia menyiapkan americano untuknya dan oh, hampir saja ia ingin menghangatkan susu Yeosang kalau saja ia lupa kalau ini masih kepalang pagi dan Yeosang mungkin akan bangun satu setengah jam lagi, tentu saja susu tersebut akan mendingin.

Cklek

"Jongho?"

Suara serak mengejutkan Jongho yang kini sedang memakan toast-nya.

Hey, ia pikir Yeosang akan bangun satu setengah jam lagi, mengapa ia terbangun sekarang?

"Sedang sarapan?" tanya Yeosang sambil berjalan kearahnya. Yeosang berjalan sempoyongan karena nyawanya belum begitu terkumpul.

Jongho bangun dari kursinya, ia meraih susu yang ada di kulkas untuk dihangatkan. "Sudah mandi?"

Jelas sekali dari penampilan Yeosang sekarang dia sama sekali belum mandi, sungguh basa basi Jongho.

Yeosang menggeleng. Ia berjalan kearah bak pencuci piring kemudian mencuci mukanya, kini nyawanya sudah terkumpul 85%.

Ia menatap Jongho yang sedang menuangkan susu kotak ke alat pemanas, ia tampak sangat rapi dengan kemeja kerjanya padahal sekarang masih sangat pa-

Tunggu.

Kemeja kerja?

"Jongho kau akan bekerja?!" tanya Yeosang dengan suara tinggi.

Jongho hanya mengehelakan nafas, saatnya si cerewet beraksi.

Jongho mengangguk pelan.

[✓] Kamu Itu ; JongSang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang