"Kalau sudah waktunya kami akan mencobanya," Jongho tersenyum sambil menatap Wonwoo dan Kihyun bergantian.
Yeosang sontak menolehkan pandangannya terhadap Jongho. "Mencoba apa?" tanya nya tanpa suara.
Jongho hanya menggeleng, ia menarik pinggang Yeosang hingga kini keduanya saling menempel bersama.
"Lagian jika aku sudah siap, aku harus memastikan apa Yeosang sudah siap atau belum," lanjut Jongho.
"Eh, belum siap gimana? Yeosang kan guru TK," Kihyun membalas Jongho.
Jongho mengeratkan tangannya pada pinggang Yeosang. "Menjaga anak orang dan menjaga anak sendiri tentu saja berbeda, juga jika kami punya anak maka akan ada banyak hal yang berubah. Aku tidak ingin memaksa Yeosang,"
Yeosang yang masih saja kebingungan hanya menatap bingung Jongho. Kini Jongho mukanya agak tampak kesal.
Seonghwa yang mengerti keadaan mulai mengintrupsi. "Sudah sudah, itu kan pilihan mereka. Ayo Kihyun, Wonwoo makan dulu,"
Kihyun dan Wonwoo pun menuruti kata Seonghwa mereka mulai makan.
Jongho membungkuk permisi kemudian menarik Yeosang bersamanya.
"Apa yang mereka omongkan saat aku tidak ada?" Jongho berhenti ketika mereka sudah sampai di lantai atas rumah Seonghwa.
"Aku tidak mengerti," jawab Yeosang. "Mereka berbicara tentang anak,"
"Dan kau masih tidak mengerti?" tanya Jongho tak percaya.
"Terlalu banyak informasi yang harus ku cerna dari mereka. Maaf, otakku hari ini berjalan lambat,"
"Baguslah," Jongho memeluk Yeosang. "Aku takut kamu stres karena mereka seperti memaksamu," ia mengelus kepala Yeosang.
"Memaksa? Ooh- jadi mereka memaksa kita untuk punya anak?" akhirnya otak Yeosang berjalan dengan normal, apa mungkin ini efek elusan Jongho di kepalanya?
Jongho tertawa. "Setelah 1000 tahun lamanya akhirnya kau mengerti juga,"
Yeosang menjauhkan wajahnya dari pundak Jongho. "Setelah ku ingat-ingat, ini semua karena kau sangat dekat dengan anak-anak, mereka jadi kagum denganmu,"
"Setelah ku ingat-ingat juga, astaga Jongho, mereka berbicara tentang hubungan intim kita, mereka menyuruh kita untuk sering melakukannya kalau perlu habis dari sini kita coba saja, astaga,"
Jongho tertawa melihat Yeosang mulai gegelapan.
"Aku tidak suka tentang 'membahas hubungan intim kita' , tapi untuk 'habis ini kita coba saja' aku suka,"
Yeosang tentu saja memukul lengan Jongho sebal sedangkan Jongho hanya tertawa.
Kemudian keduanya terdiam.
"Emang kamu mau?" tanya Yeosang pelan.
"Hm?" gumaman Jongho.
"Kalau kamu mau-"
"Emang kamu sudah siap?" Jongho balas bertanya.
"Kalau kamu siap tidak apa-apa," jawab Yeosang pelan.
"Memangnya aku sendiri yang punya anak? Kamu bakalan jadi orang tuanya juga, kita berdua yang akan jadi orang tua,"
"Benar kata Kihyun sunbae, aku ini guru TK seharusnya aku sudah siap untuk punya anak sedari dulu," Yeosang tampak ingin menangis, ia mulai overthinking.
"Hey," Jongho merengkuh pinggang Yeosang. "Seperti yang kubilang tadi, menjaga anak sendiri dan menjaga anak orang lain jelas berbeda, juga akan ada banyak hal yang berubah jika kita punya anak, pelan-pelan saja," Jongho mengusap punggung Yeosang.
"Apakah tidak apa-apa?" Yeosang menatap mata Jongho, ia menatap dengan khawatir.
"Tentu saja tidak apa-apa," Jongho membalas cepat.
"Aku ingin menikmati masa karir ku dulu, aku tidak ingin menelantarkan anak ku demi pekerjaan,"
Yeosang kembali teringat bagaimana Seulgi meninggalkan Eric untuk pergi bekerja, Yeosang merasa sedih melihat Eric.
Jongho mengangguk paham sambil memeluk Yeosang.
"Aku ingin menjadi orangtua yang baik," cicit Yeosang lirih.
"Kita akan menjadi orangtua yang baik nanti, pelan-pelan saja,"
Yeosang bersandar nyaman di pundak Jongho. Kepalanya yang dielus Jongho menambah kenyamanan pelukan tersebut.
Jikalau Yeosang marah, sedih, overthinking, atau stress, Jongho selalu ada di samping Yeosang, entah itu mengucapkan kalimat penyemangat, nasihat, kalimat penenang, atau sekedar memeluk Yeosang hangat-Jongho selalu ada. Satu sifat yang membuat Yeosang selalu merasa berterimakasih kepada tuhan karena telah dipertemukan dengan Jongho,
Jongho itu penenang.
⚪⚪🔹
I've tried my best namun rupanya writer's block got me this farㅠㅠ. Ini bukan kinerja terbaik aku dan ini sangat pendek, hope you enjoy it ㅠㅠ ㅠㅜㅠㅠ
Thankyou for reading, last but not least mind to votement? 💜
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.