|Sarkas|
Jam 12.15 malam. Jongho masuk ke dalam apartemennya yang gelap gulita, sudah pasti sang kekasih tertidur lelap sekarang. Ia melepaskan jas kemudian melemparnya asal diatas sofa, ia lalu beranjak pergi ke dapur untuk mengambil air dingin.
Nasi, sup, kimchi, sayur, telur goreng, dan tahu goreng sudah tersaji rapi diatas meja makan. Jongho melongo menatap meja makannya, melongo menatap kebodohannya.
Mampus! betapa bodohnya Jongho.
Jika Jongho pulang telat dan menemui meja makannya penuh makanan itu berarti Yeosang telah menunggu nya pulang sedari tadi. Pasti.
Jongho mempunyai kebiasaan untuk makan di rumah setelah pulang kerja-dimana ia biasa pulang jam 7 malam-sehingga Yeosang selalu menyiapkan makan malam nya tiap malam. Lain halnya jika ia lembur, ia akan mengabari Yeosang untuk makan duluan sehingga Yeosang tidak perlu menyiapkan makannya ataupun menunggunya pulang. Hari ini ia pulang telat dan tidak mengabari Yeosang yang tentu saja Yeosang menungguinya dan juga menyiapkan makan malamnya, Jongho benar-benar mati malam ini.
Ia yang tadi hendak mengambil air dingin kini mengurungkan niatnya, ia dengan langkah pelan berjalan menuju kamar. Dari sela-sela pintu, tampak lampu kamar sudah mati. Jongho menghembuskan nafasnya lega, syukurlah, Yeosang sudah tidur rupanya. Jongho meraih knop pintu.
"Oh sudah pulang,"
Hal pertama yang Jongho lihat adalah Yeosang yang duduk di tempat tidur mereka sambil bermain handphone, cahaya handphone menerangi mukanya dari kegelapan, ia kini sibuk mengutak-atik handphone nya tanpa melirik Jongho sedikit pun.
"I-iya," cicit Jongho kemudian ia bergegas menutup pintu dan pergi duduk di samping Yeosang.
"Kenapa sekalian tidak pulang saja?" belum sempat Jongho mendudukkan pantatnya, Yeosang sudah bertanya sarkas.
"Maaf aku tidak mengabarimu, tapi tadi aku punya pertemuan dengan klien dari jam 5 hingga jam 9, kemudian rupanya aku mendapat pekerjaan tambahan sehingga harus lembur hingga jam 11 di kantor, aku tadi mengerjakannya buru-buru agar cepat pulang, bahkan aku jadi lupa untuk mengabari-"
"Jadi kau menyalahkan kertas kerjamu?" belum sempat Jongho menyelesaikan pembelaannya, Yeosang sudah menuduh lagi dengan masih menatap handphone, tampak acuh tak acuh.
Jongho menghembuskan nafasnya. Ia meraih tangan Yeosang yang sedang berselancar di layar handphone, ia lalu mengusap tangan tersebut.
"Aku masih membutuhkan tanganku," Yeosang dengan dinginnya menarik kembali tangannya kemudian kembali bermain handphone.
Jongho mendesahkan nafasnya frustasi. Ia tidak suka jika Yeosang begini, ia memang silap tapi ia kan sudah meminta maaf eh, apa dia sudah meminta maaf?
"Maaf," ucap Jongho lirih.
"Tidak perlu minta maaf, bukan salahmu juga, ini salah kertas kerjamu,"
"Yeosang aku minta maaf," Jongho semakin duduk mendekat ke Yeosang.
"Jangan mendekat, aku alergi,"
Hah apa?
Yeosang tersenyum samar saat ia rasa Jongho mulai mematung berhenti mendekati Yeosang. Jongho melihat senyum samar tersebut kemudian terkekeh pelan.
'Mengapa ia tertawa?' batin Yeosang.
Jongho menatap Yeosang. Jika Yeosang pikir ia bisa memainkan Jongho maka Yeosang salah, ini saatnya Choi Jongho memulai permainan.
"Oh pantas saja jika bersamaku badanmu selalu muncul bercak-bercak merah," Jongho menahan tawa tatkala tangan Yeosang mulai berhenti mengusap handphone nya dan kini muka nya tampak panik sekaligus malu.
"Ba-baguslah kalau kau tau," Yeosang merutuki dirinya. Mengapa ia malah menjawab begitu? Ia benci Jongho.
Oh ralat, ia benci jika ia gugup karena Jongho.
Jongho terkekeh melihat bagaimana rupa muka Yeosang yang gugup. Namun kekehan tersebut terhenti karena deheman Yeosang, kini wajah manis tersebut berpaling kearah Jongho namun masih menatap ke bawah.
Jongho gemas sekali ingin menarik wajah Yeosang hingga mendongak ke arahnya dan tentu saja mengecupnya pelan, untung Jongho ingat suasana, kan.
"Yeosang ayo tidur, aku capek," Jongho mulai berani menyenderkan kepalanya di pundak Yeosang-dimana Yeosang langsung mendorong kepala Jongho.
"Aku tidak ingin tidur denganmu!"
"Yeosang, ayolah... " pohon Jongho, ia benar-benar capek sekarang.
Yeosang mendengus kesal. "Keluar!" selamat Jongho, Yeosang semakin marah.
Ah, Jongho benar-benar benci kalau sudah begini. Ia memang salah tapi apakah tidak bisa Yeosang membiarkannya tidur saja, Jongho sangat lelah sekali. Ia jarang sekali pulang telat tidak mengabari Yeosang, ini bahkan pertama kalinya Jongho pulang setelat ini-seingatnya. Ia hanya ingin tidur nyenyak memeluk kekasihnya malam ini namun rupanya suasana hati kekasihnya berkata lain. Jongho harus siap makan hati mendengar perkataan Yeosang jika ia sudah marah, Yeosang kalau sudah marah memang selalu begitu,
Yeosang itu sarkas.
⚪⚪⚪🔹
Wah cant believe part ini pendek bgt hshshs
I've tried my best hope you like it^
Last but not least, mind to votement?
![](https://img.wattpad.com/cover/225403011-288-k622570.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Kamu Itu ; JongSang
FanfictionBeginilah Jongho dan Yeosang itu Start; 19th May 2020 End ; 6th June 2020 JongSang Jongho Dom! Yeosang Sub! Bxb Vanilla