Resonansi Permulaan

46 7 11
                                    

"Benda pusaka planet Holy Krystal terancam akan di curi," umum Queen Platina pagi itu. Ketujuh pelindung baru yang berada di hadapan wanita anggun itu hanya dapat terdiam, tidak memercayai pendengaran mereka.

"Maaf, Yang Mulia. Apa maksud Anda bahwa benda pusaka akan dicuri? Saya tidak mendengar apa pun mengenai hal ini," Greenia yang pertama kali berani mengangkat suaranya.

"Maafkan aku, Greenia. Aku sengaja merahasiakannya dari siapa pun karena aku tidak ingin membuat penduduk di negeri ini resah. Karena itu juga aku mempercepat pemilihan pelindung pusaka," Queen Platina menundukkan kepalanya, raut wajahnya dipenuhi penyesalan.

"Karena itu, aku berharap kalian dapat bekerjasama untuk menangkap pencuri pusaka ini dan memastikan bahwa setiap pusaka dalam keadaan aman. Aku percaya dengan adanya pemimpin di antara kalian akan lebih mudah untuk menjalankan misi kalian. Sekarang, siapa di antara kalian yang bersedia menjadi pemimpin?"

"Aku!" kedua suara dengan intonasi berbeda saling beradu di udara. Nworba mendelik pada Greysha yang balas menatapnya tajam. Greenia mengangkat sebelah tangannya sopan.

"Maaf Yang Mulia, kalau saya boleh memberikan pendapat, menurut saya Nworba lebih cocok menjadi pemimpin, karena dia yang paling tua diantara kami dan dia lebih berpengalaman. Sebagai teman dekatnya, saya mengakui kemampuannya dalam memimpin, bahkan para prajurit kerajaannya juga memujinya atas kemampuannya memimpin latihan pedang. Yang lain juga pasti setuju, bukan begitu?" Greenia mengalihkan pandangannya pada keempat pelindung lainnya, meminta dukungan mereka dengan matanya. Keempat gadis yang diberi kode hanya menutup mulut mereka rapat-rapat, tidak ingin terlibat perdebatan kecil itu.

Namun, sebagai salah satu penyampai pesan ratu, perkataan Greenia memiliki bobot. Buktinya, Queen Platina tampak diam menyimak penjelasan Greenia, wajahnya tenang. Greysha membuka dan menutup mulutnya, tidak terima dengan dukungan yang jatuh ke pihak Nworba.

"Apa kamu ingin mengatakan sesuatu Greysha?" tanya Queen Platina.

'Kalau aku membantahnya, rasanya seperti aku yang jadi pecundang di sini.'

"Tidak ada, Yang Mulia. Saya merasa juga sepertinya Nworba lebih pantas menjadi pemimpin kami," Greysha menunduk dan menjawab dibawah giginya yang terkatup kencang. Di sisi lain, Nworba saling melempar senyum dengan Greenia.

"Baiklah, apa kamu bersedia menjadi pemimpin para pelindung pusaka, Nworba?" Nworba meletakkan tangannya di dada dan menunduk.

"Dengan senang hati, Yang Mulia. Saya akan melaksanakan tugas itu sebaik-baiknya."

"Baiklah, akan saya percayakan tugas itu kepadamu. Selanjutnya, saya akan memberikan sebuah benda yang bisa kalian gunakan untuk mendeteksi pusaka yang berada dalam bahaya dan sejumlah uang untuk membiayai perjalanan kalian. Tapi sebelumnya..." Queen Platina mengarahkan pandangannya pada Lazuly, tanpa basa-basi dia menepuk keras lengan memar Lazuly.

"Aduh!" Lazuly mengerutkan wajahnya, iris birunya menatap nanar pada Queen Platina.

"Aku pikir kamu memiliki petunjuk saat kubilang jangan membebani yang lain, ternyata kamu masih belum paham," Queen Platina memperlihatkan sebuah benih lonjong kecil berwarna hitam. Sekilas, benih itu terlihat seperti benih biasa. Namun, benih itu tiba-tiba menumbuhkan empat buah kaki dan berlari kencang menuruni tangan Queen Platina.

"Ew! Makhluk apa itu!?" pekik Sunniva, wajahnya mengernyit, menunjukkan kejijikannya pada makhluk menyerupai kutu besar itu. Queen Platina dengan sigap membakar 'benih' itu menggunakan kekuatan cahaya mataharinya hingga menguap tak berbekas.

"Itu adalah pelacak yang pencuri pusaka itu tanamkan Lazuly."

"Apa?!" semua orang di sana tercengang mendengar perkataan wanita bersurai emas itu. Kedua belas pasang mata mengalihkan pandangannya ke arah gadis yang kini menggenggam erat kedua ujung dress-nya dan menundukkan kepalanya. Mengutuk dirinya sendiri atas ketidakpekaannya. Sunniva yang pertama kali bertanya, nadanya menginterogasi.

Seven Gardenia (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang