1. Pindah

1.6K 117 1
                                    

Lee Jihoon, laki-laki berparaskan imut itu mengangkat kardus-kardus ke apartemennya. Ia baru saja pindah karena  pekerjaannya dipindah tugaskan.

"Ne eomma. Aku sudah sampai daritadi. Barang-barang sudah aku angkut, tinggal ku tata saja." Ucap Jihoon masih sibuk dengan kardus-kardusnya.

"Jangan sampai telat makan, eoh?" Ucap Eomma Jihoon. Jihoon memodekan loud-speaker.

"Ne, nanti aku akan makan siang setelah semuanya beres. Eomma jaga kesehatan ya."

"Kau juga. Baiklah eomma tutup. Saranghae uri aideul!"

"Hm. Nado saranghae eomma." Sambungan terputus.

"Aigoo benar-benar banyak sekali barang-barang ku." Jihoon membuka kardusnya.

Ia menata semua barang-barangnya di tempat yang sudah disediakan. Tak lupa ia isi dengan figura dan furniture lainnya untuk menambah kekosongan beberapa tempat di apartemennya.

"Selesai!" Satu jam di lewati Jihoon untuk menata semua barang-barangnya.

"Baiklah aku akan melihat-lihat restoran didekat sini."

Jihoon membuka ponselnya dan mulai mencari restoran terdekatnya. Ia sedikit berpikir sebentar untuk makan di tempat atau delivery saja.

"Sepertinya aku akan memesan lewat pengantaran saja." Setelah selesai memesan, ia berjalan ke arah balkon apartemennya.

"Huaahh lelahnya!"

Jihoon meregangkan ototnya seraya menatap langit. Ia mengedarkan pandangannya hingga sampai di apartemen sebelahnya. Ada seorang laki-laki disana, ia sedang duduk sambil memperhatikan Jihoon dengan tenang.

"A-annyeong haseyo." Jihoon sedikit membungkuk. Laki-laki itu masih diam.

Jihoon teringat dengan pesan tetangga baru di seberangnya kalau ia melihat laki-laki di balkon sebelahnya sebaiknya jangan diajak berbicara. Tapi Jihoon orang yang masa bodo, kalau hanya sekedar menyapa tak apa kan?

Jihoon tersenyum canggung pada laki-laki itu. Kemudian laki-laki itu berdiri. Sebuah pisau jatuh saat laki-laki itu berdiri. Laki-laki itu mengambil pisaunya dan menatap Jihoon.

"Lee Jihoon?" Tanya laki-laki itu seraya menyeringai. Jihoon mengeryitkan dahinya.

"Anda—"

TING NONG!

Jihoon menatap pintu masuk apartemennya.

"Sebentar! Maaf saya— loh kok hilang?" Jihoon menatap bingung balkon tetangga sebelahnya.

"Jelas-jelas tadi dia baru menyebutkan namaku." Ucapnya pelan.

TING NONG!

"Ah iya makanan ku!"















.
.
.
.
.
.























Malamnya Jihoon berjalan-jalan sebentar di sekitar apartemennya. Ia menghirup udara malam yang sejuk. Ia bisa melihat anak-anak tengah bermain di taman apartemen.

"Aigoo lucunya." Senyum Jihoon mengembang.

"Chogiyo. Kau penghuni baru apartemen 52 lantai 5 kan?" Tanya seorang perempuan paruh baya.

"Ne ahjumma. Annyeong haseyo!" Jihoon sedikit membungkuk.

"Senang bertemu denganmu. Aku Raina, penghuni di lantai 4. Kau bisa meminta bantuanku kalau kau butuh sesuatu." Raina mengelus pundak Jihoon.

"Ne ahjumma. Kamsamnida." Jihoon tersenyum.

"Baiklah aku tinggal dulu." Jihoon sedikit membungkuk.

Bersyukur tetangga barunya sangat ramah. Bahkan banyak anak kecil menambah senang Jihoon pindah ke apartemen ini.

Kemudian Jihoon kembali ke apartemennya menggunakan lift. Ia menekan angka 5 dan pintu tertutup. Sebelum tertutup, sebuah tangan menahan pintu lift. Jihoon segera menekan tombol untung membuka kembali pintu lift.

"Kamsamnida." Ucap laki-laki itu.

"Oh? Anda yang tadi siang bukan? Annyeonghaseyo." Sapa Jihoon seraya membungkuk. Laki-laki itu mengangguk.

Suasana kembali hening. Jihoon bersandar pada lift dan mengetuk-ngetuk pegangan lift pelan. Laki-laki disebelah Jihoon tetap diam. Jihoon berpikir untuk membuka obrolan.

"Ekhem. Oh ya karena kau sudah tahu namaku, siapa namamu?" Tanya Jihoon. Laki-laki itu menoleh ke arah Jihoon dan meluruskan pandangannya lagi.

'Sombong sekali, inilah alasan aku jarang berinteraksi!' Jihoon menggerutu dalam hati.

Tak lama lift mereka sampai di lantai 5.

TING!

"Kwon Soonyoung." Ucap laki-laki itu seraya keluar lebih dulu dari lift.

"Dia bicara atau apasih pelan sekali! Untung aku masih bisa mendengarnya!"  Jihoon kesal.


































SoonHoon shipper?

P E M B U N U H //SoonHoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang