15. Kwon Hoshi [END]

860 67 4
                                    

WONWOO & MINGYU
🌹WEDDING DAY🌹

WONWOO & MINGYU 🌹WEDDING DAY🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr; pinterest.

Wonwoo tengah memainkan jarinya. Ia terlihat sangat gugup di ruang make-up. Hari ini adalah hari pernikahannya dengan Mingyu.

"Tenang Wonwoo-ya." Ucap Jihoon seraya tersenyum.

"Astaga bisakah tak usah pemberkatan? Aku sangat gugup!" Ucapan Wonwoo sukses membuat seisi ruang make-up tertawa.

"Ada-ada saja kau Won. Minum ini dulu. Tenangkan pikiranmu." Jeonghan memberi Wonwoo segelas air.

"Gomawo Hyung." Jeonghan mengangguk.

"Pokoknya habis Wonwoo, harus Jeonghan Hyung dan Seungcheol Hyung yang menyusul!" Ucap Jihoon.

"Kau tahu kan Ji? Tak semudah itu. Seungcheol masih memikirkan karirnya." Ucap Jeonghan.

Seungcheol sekarang ini menjabat sebagai Direktur perusahaan. Tahun ini adalah masa jaya bagi Seungcheol untuk memuncakkan karirnya.

"Kau tinggal bujuk saja Hyung. Atau ancam dia kalau kau sedang hamil." Ucap Wonwoo.

"Hahahaha. Wonwoo benar Hyung!" Jihoon tertawa.

"Yak mana mungkin aku setega itu! Lagian ia selalu memakai pengaman kalau bermain." Ucap Jeonghan pelan.

"Yak kenapa jadi membicarakan itu sih?!" Tanya Wonwoo horor.

"Kau duluan yang memulai!"




























.
.
.
.
.
.

























"Selamat Wonwoo-ya! Sudah tidak gugup bukan?" Goda Jihoon.

"Sstt! Terimakasih sudah menemaniku Ji!" Wonwoo memeluk Jihoon.

"Selamat ya Gyu, jaga Wonwoo dengan baik! Jangan bertengkar!" Jeonghan mengingatkan.

"Tidak akan Hyung. Cepatlah menyusul hahaha." Goda Mingyu.

"Yak ingin kupukul?" Ucap Seungcheol.

"Hahaha. Kami makan dulu ya Won,Gyu!"

"Ne! Selamat menikmati hidangannya!"

Jihoon, Jeonghan dan Seungcheol menuruni altar. Mereka menuju prasmanan yang disediakan.

"Oh ya eommonim diruang menyusui kan?" Jihoon mengangguk.

"Sepertinya aku akan makan disana. Kasihan eomma belum mengambil makan pasti. Aku duluan ya Hyung!" Jeonghan dan Seungcheol mengangguk.































.
.
.
.
.
.

























.

Jihoon tengah mendorong kereta bayi Sooji. Ia tengah menikmati suasana sore di dekat apartemennya. Ya, Jihoon sudah pindah ke Seoul. Pindahannya dipercepat karena mengingat Wonwoo juga menikah hari ini.

BRUG

Orang itu jatuh ke aspal. Jihoon segera membantu merapihkan kertas-kertasnya yang berjatuhan.

"Maaf aku tak hati-hati. Maafkan aku sekali lagi." Jihoon membungkuk.

"Gwaenchana." Orang itu mengangguk. Jihoon memberikan kertas-kertas tadi dan melihat wajah orang itu.

"S-soonyoung?!" Jihoon kaget.

"Maaf?" Tanya orang itu tak mengerti.

"K-kau. Siapa namamu?" Tanya Jihoon.

"Hoshi. Kwon Hoshi." Jihoon terbelalak. Orang yang bernama Hoshi itu sangat mirip tidak! Benar-benar seperti Soonyoung asli.

"Aku Lee Jihoon. Kau bukan orang Korea ya?" Tanya Jihoon.

"Ne. Ibuku orang Jepang dan ayahku orang Korea. Aku lahir dan besar di Jepang, aku baru 4 bulan di Korea. Maaf kalau aku berjalan tak hati-hati." Ucap Hoshi.

"A-ah ne gwaenchana." Jihoon tersenyum.

"HUAAAAA!" Tiba-tiba Sooji menangis.

"Aigoo sayang kenapa? Kau lapar ya hm?" Jihoon menenangkan Sooji.

"Sebagai permintaan maaf ku, bagaimana aku traktir makan?" Tawar Hoshi. Jihoon menggeleng.

"Jelas aku yang salah." Ucap Jihoon.

"Aku yang akan traktir hari ini.  Kau bisa mentraktirku kapan-kapan." Jihoon sedikit berpikir dan menyetujui tawaran Hoshi.

"Baiklah." Hoshi tersenyum.

P E M B U N U H //SoonHoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang