"Tunggu! Adikku masih disana!" Kevin meronta-ronta ketika dua petugas kepolisian menariknya masuk kedalam mobil polisi.
Terlambat, pintu mobil tertutup dan mobil perlahan menjauh dari gang tempat adiknya bersembunyi.
Kevin mengusap wajahnya kasar. Bayang-bayang akan para preman yang masih mengincarnya dan adiknya membuatnya frustasi.
"Adikku, Pak," lirihnya. "Adikku dalam bahaya."
**
Ema menatap sekelilingnya dengan rasa takut yang sangat hingga seakan menembus sendi-sendinya.
"Hello, little girl. Remember me?"
Gadis itu menahan tangisnya. "Tolong lepaskan aku, sekali saja."
Ia menyatukan kedua telapak tangan didepan wajahnya yang menunduk.
"Kami butuh kakakmu. Dimana dia?"
Ema menundukkan wajahnya, enggan menjawab.
"Aku benci gadis sepertimu. Merepotkan."
Mata gadis itu membulat ketika preman itu menatap kawannya.
"Habisin. Gua gak napsu liat cewek kumal kayak dia."
***
Kevin terus menerus berusaha menjelaskan bahwa tidak mungkin adiknya mencuri benda sebanyak itu.
Lagi pula, Ema alergi serbuknya. Dan gadis itu tidak mungkin menghabiskan satu box besar persik dalam sekejab.
"Kita tunggu saksi lain. Mungkin kamu bisa bebas besok atau dua hari lagi."
Kevin mencengkram erat kemeja putihnya yang kotor.
Jika selama itu ia harus tinggal di sel yang dingin, bagaimana dengan adiknya?

KAMU SEDANG MEMBACA
[viii] Runaway - Kevin Moon ✓
Fanfiction[Completed] [NOT BXB] [Silahkan cek buku [0] sebelum kesini!] tentang pelarian kevin dan adiknya. @semutkayang, 15052020-17052020 publish: 06032023-23052023