Empat Puluh

7.1K 211 8
                                    

Derap langkah seseorang semakin terdengar oleh Sheeda yang sedang menimang putra nya yang sekarang genap berusia 10 bulan, semakin aktif dan semakin lincah saja tingkahnya bahkan ia sudah bisa berdiri walau belum bisa melangkahkan kaki gembul nya itu.

"Mas...," ucap Sheeda membalikan

badannya dan mendapati suaminya sedang mengendap-endap dengan kue di tangannya.

Danish yang ketahuan hanya memberikan deretan giginya, awalnya ia akan memberikan suprise karena hari ini tepat tiga tahun mereka berumah tangga.

Sheeda memberikan aba-aba untuk tunggu, dan ia segera menidurkan Baby Afsheen, setelah memastikan bahwa Afsheen nyaman tidurnya, Sheeda menghampiri suaminya ah lebih tepatnya memeluk suaminya.

"Kita keluar yuk, nanti Baby Afsheen bangun bisa lama lagi," bisik Danish lalu membawa istrinya ke kamar.

"Suami aku sosweet bangett sihh," ucap Sheeda lalu mencium kedua pipi Danish.

Danish tersenyum dan tangannya mengelus puncak kepala istrinya.

"Happy anniversary sayang, makasih selalu ada buat saya dalam keadaan apapun, makasih karena selalu menggenapkan, makasih karena sudah menjadi seorang istri dan ibu yang sangat sempurna.... I Love You more, sayang," ucap Danish sangat lembut dengan kedua mata yang menatap dalam Sheeda membuat Sheeda terenyuh.

Tiga tahun bukanlah waktu yang sebentar, banyak hal yang mereka lalui, diawali dengan mereka yang harus mewujudkan mimpi-mimpi mereka sampai terkadang sibuk dengan kegiatan masing-masing, bukan hal mudah untuk menjalani semua itu. Apalagi Sheeda yang notabene anak sematawayang yang cap nya manja, tidak mandiri dan banyak lagi. Banyak hal yang Sheeda harus ubah, dan dia berhasil menjadi seorang yang jauh lebih baik dan istri sekaligus ibu yang baik untuk suaminya dan putranya.

Sepertinya tidak adil jika hanya Sheeda yang kita bahas, Danish pun sama. Di waktu dirinya harus sibuk dengan sekolah profesinya ia harus menyandang status baru sebagai 'suami' dimana tidak mudah baginya, apalagi saat dirinya dan Sheeda harus menjalani hubungan jarak jauh, tidak ia pungkiri banyak sekali hal yang mungkin jika ia tidak mengenal seberapa dalam agama menghormati wanita ia akan khilaf. Tidak hanya itu, dirinya pun harus kerja ekstra untuk memenuhi nafkah Sheeda, ya walaupun sudah berapa kali Wildan-Ayah Sheeda bilang jika selama kuliah sarjana ini beliau yang akan menanggung tapi tetap saja Sheeda sudah menjadi tanggung jawabnya, banyak pekerjaan yang ia ambil dimulai dari menjadi asisten pribadi salah satu dokter, nge backup kerjaan salah satu dokter sampai ia memberanikan diri untuk membangun sebuah bisnis yang bergerak di bidang fashion yang alhamdulillah sekarang bisnis itu berkembang pesat dan bahkan sudah hampir semua wilayah terdapat cabangnya. Danish bersyukur karena diberi kemudahan dalam menjalani apapun yang ia kerjakan dan rintis.

"Happy anniversary juga suami aku, sayangnya aku, makasih sudah mau menerima aku yang jauh dari kata sempurna ini, makasih karena telah menyempurnakan hari-hari aku, dan maafin aku yang kadang selalu bikin Mas kesel bahkan sampe marah," ucap Sheeda yang langsung mendapat kecupan manis di keningnya.

"I love you very much," ucap Sheeda membuat Danish membawa istrinya ke pelukannya.

Sheeda bukan tipe orang yang dengan mudah mengumbar perasaannya, bahkan sangat jarang Sheeda mengucapkan kata 'I love you're 'sayang' dan lain sebagainya, dan itu membuat Danish terbiasa dengan sikap Sheeda tapi malam ini lima kata yang diucapkan Sheeda sangat bearti dan membuat Danish berkaca-kaca.

"Kado buat Sheeda mana?" tanya Sheeda memecah suasana romantis itu.

Danish langsung tersenyum dan sebelum mengambil kotak hitam itu tangannya mengacak rambut hitam Sheeda.

Di Penghujung Waktu [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang