Salah paham

48 18 4
                                    

Handphone Vee ada di atas meja, dan tidak membawanya. Rendi menunggu Vee dan duduk di kursi tamu, tiba-tiba ada notifikasi WhatsApp. Rendi pertama agak nggak enak juga kalo buka WhatsApp Vee, tapi Rendi ingin tau WhatsApp dari siapa kayaknya penting banget dan Rendi pun membukanya.

Deo(5)

Deo

Vee aku berangkat ke kota. Maaf aku tak sempat menemui mu, karena ini mendadak sekali.
Vee, kamu kok nggak bales sih?
Kamu marah?
Veer
Hmmm

Vee
Dilihat...

Setelah melihat pesan itu Rendi langsung hapus pesan itu. Kemudian Vee datang.

"Maaf yah nunggu lama". Sambil kecapean dan langsung duduk.

"Iya ngpp kok".

Rendi tidak mau Vee bersama Deo. Dia ingin Vee jadi miliknya seperti dulu.

Deo merasa aneh dan curiga kenapa pesannya cuma dilihat doang, Deo kira Vee marah karena tak berpamitan dengannya. Deo mencoba mengirim pesan lagi.

Deo (3)

Deo

Vee
Vee
Vee

Handphone Vee bergetar menerima pesan masuk dari Deo.

"Sebentar aku balas pesan dulu". Sambil mengambil handphonenya.

Vee
Ada apa yah?

Deo

Syukurlah kamu balas pesan nya.

Vee
Maaf, aku tadi habis dari warung.

Deo

Iya, kamu lagi apa?

Vee
Aku lagi ada tamu datang. Terus nggak sopan juga kalo lagi ngobrol sambil balas pesan.

Deo

Ya, sudah. Aku juga mau ke rumah nenek dulu yah.

Vee
Oke.

Deo

By, bidadari ku.

Vee
Hih aku manusia bukan bidadari.

Deo

Idihhhh, nggak peka njir.

Vee
By

"Maaf yah tadi Deo kirim pesan".

"Iya ngpp kok".

'untung ajah sempet dihapus pesan itu' dalam hati Deo.

"Oh iya, emang si Deo kemana ?".

"Dia ngabarin dia mau ke rumah neneknya".

"Oh gitu yah".

'yes, Vee tidak tau kalo Deo pergi ke kota. Selamat dehhh, ini yang gw suka '. Dalam hati Rendi dengan perasaan senang.

Rendi langsung berpamitan untuk pulang.

" Vee, gw pulang dulu ya. Udah ditunggu sama ibu dirumah".

"Iya udah".

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh".

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhh".

Vee merasa kayak ada yang aneh sikap Rendi tadi. Tapi ya sudah lah.

Vee mengirimkan pesan ke Deo.

Deo

Vee
Deo
Deo
Deo
Kamu ada di rumah nggak?
Kita jalan yuh ke suatu tempat.

Vee mengirimkan pesan ke Deo tapi tidak ada jawaban. Beberapa jam kemudian Deo menjawab.

Deo
Ada apa?
Aku nggak ada di rumah. Kan aku udah ngirim pesan ke kamu aku lagi di Kota.

Vee
Hah? Ngirim pesan itu. Kapan? Di aku nggak ada.

Deo

Masa sih? Nih aku screenshot yah biar kamu percaya.
Mengirim gambar.

Vee
Dia aku beneran nggak ada pesan itu, Nih kalo nggak percaya.
Mengirim gambar.

Deo

Kamu jangan bohong, aneh banget masa pesan nggak masuk sama sekali.

Vee
Serius beneran nggak ada.

Deo

Iya.

Vee
Kamu marah, ya maaf aku beneran nggak ada pesan itu.

Deo
Aku nggak percaya pasti pesan itu kamu hapus? Ya udh deh kalo gitu mah. Pesan aku pun tak dihargai sama sekali apalagi tak ada balasan.


Vee
Kok jadi gini si.

Deo
D

ilihat...


Vee baru sadar tadi kan handphonenya ada di rumah nggak dia bawa, dan di dalam rumah ada Rendi sama ibu.

'Iya pasti Rendi yang menghapus pesan dari Deo, nggak mungkin ibu hapus pesan coba'

Vee langsung pergi ke rumahnya Rendi. Untuk membuktikan kalo itu semua ulah dia.

"RENDI!". Saut Vee sambil nada tinggi.

"Ada apa Vee? Jangan teriak-teriak dong banyak tetangga disini".

"Lu, tega banget si dan lu juga nggak sopan yah buka pesan orang!". Dengan menunjuk Rendi.

"Iya gw yang hapus pesan itu tanpa ijin dulu dari lu. Emang salah?". Sambil membalikkan badannya.

"JUSTRU LU YANG SALAH!. Ngapain coba buka chat orang nggak ada kerjaan banget si!". Vee langsung meninggalkan Rendi.

"Ahhhh, SIAL!!! kenapa si mereka bisa ajah gagalin rencana!".

Vee langsung mengirimkan pesan kepada deofan menjelaskan semua ulah Rendi. Akhirnya salah paham ini bisa diselesaikan dengan baik, dan Deo bisa memaafkan Vee.

Maaf kalo banyak typo nya🙏
Happy reading ❤️

Terimakasih 🌸

Love Is Not Condoned By Parents✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang