Kehidupan 🌸

50 26 3
                                    

Satu tangkai bunga tidak lah mudah untuk kau tanam, lalu kau petik dikala kau butuhkan saja. Kau petik begitu saja tanpa kau tau kesedihan tanaman bunga itu.

Sama akan halnya dalam sebuah kehidupan dimana ada sebuah penderitaan dan disitulah akan berakhir dalam kebahagiaan. Namun, sulit untuk melaluinya hanya seseorang saja yang bisa bertahan sedangkan yang lain akan berujung perpisahan. Itulah kehidupan di dunia ini, sesulit apapun masalah itu kita jalani dengan senyuman.

Adakalanya dalam kehidupan juga pasti ada seorang yang sangat berarti dalam sebuah keluarga. Terutama, Seorang Ibu yang sabar, baik, dan juga mendidik anaknya layaknya seorang, Puteri dalam sebuah dongeng. Kedua, seorang Bapak yang setia kepada satu perempuan yaitu Ibu, bapak bekerja keras untuk menghidupi istri dan anaknya. Ketiga, Anak yang berbakti kepada orang tua dan nurut akan perintah orang tua dan membantu keduanya.

Kemudian masalalu akan datang disaat kita tak membutuhkannya, mengapa tak bersama dengan yang lain saja dan harus hadir kembali. Sungguh ini yang tak bisa kita inginkan lagi, sudah tak mau mendengarkan ataupun melihatnya lagi.

3 bulan kemudian Deo lulus sekolah dan memilih untuk bekerja dikota beserta keluarganya. Memang ini tak bisa direncanakan orang tua Deo sudah bulat untuk pindah ke kota, Deo tak bisa menolaknya.

Keesokan harinya, Deo berpamitan kepada vee tidak menemui secara langsung namun hanya sebatas pesan melalui WhatsApp saja.

Deo(1)

Deo

Vee, aku berangkat ke kota. Maaf aku tak sempat menemui mu Karena ini mendadak sekali.

Vee baru saja bangun dari tidurnya tak sempat membaca WhatsApp dari Deo. Vee langsung membantu ibunya di dapur dan ada tamu datang ke rumah.


"Assalamualaikum, Vee...Vee". Rendi ke rumah, tanpa ia memberitahu Vee.

Rendi merasa aneh tak ada jawaban dari rumah. Rendi mengira Vee tidak ada dirumah atau sedang sibuk. Rendi menunggu sampai ada yang membukakan pintu rumah.

2 jam kemudian Rendi tertidur di kursi depan rumah Vee. Vee telah selesai memasak, Vee bergegas keluar untuk membeli sesuatu dan membuka pintu tak sadar Vee sangat terkejut.

"Aaaaaaaaaaaaastagfirullah, kenapa ni orang ada didepan pintu terus tidur lagi".

Vee membangunkan Rendi yang sedang tertidur pulas.

"Heyyy... Bangun... Bangun". Sambil menepuk bahunya dengan pelan.

"Ayam goreng mamah".Rendi bangun dengan kaget sambil terlontar kata - kata.

"Hixxxhixxx". Vee sambil tertawa sambil menutup mulutnya.

"Eeeee... Vee akhirnya dibuka pintunya".
Sambil agak malu-malu.

"Kamu kapan datang? Tiba-tiba ada ajah di depan rumah sampe ketiduran pula".
Tanya Vee dengan nada menahan tawanya.

"Hehehehe, iii....ya. Tadi aku ketuk pintu nggak ada yang jawab ya udah aku nunggu disini". Jawab Rendi dengan mengagaruk kepalanya.

"Oh iya. Itu aku sama ibu lagi di dapur mungkin nggak kedengeran kali ya soalnya sibuk si".

"Iya ngpp. Ngomong- ngomong ni tamu nggak disuruh masuk apa? Suruh minum kek, atau suruh apa gitu!".

"Iya maaf. Ya udah kamu masuk ke rumah ajah dulu, aku mau ke warung sebentar yah. Di dalam juga ada ibu kok tenang nggak usah takut".

"Siii..apa yang takut".

"Ya barangkali nanti kalo dirumah sendiri terus ada hantu". Dengan menakuti Rendi.

"Eh, seriusan. Lu mah!". Jawab dengan ketakutan.

"Nggaklah becanda kok, lagian ya siang - siang gini mana ada tuh hantu. Udah yah aku ke warung dulu nanti ibu nungguin lama".

"Iya".

Tetap semangat buat kalian yang setia membaca cerita ini, jangan lupa untuk meninggalkan vote dan komentar nya. Sebuah penghargaan atas karya saya buat ini, dengan membaca kita tahu bahwa bacaan itu penting !!! jika tidak membaca maka ilmu kita hanyalah sia -sia. Salam author~

Love Is Not Condoned By Parents✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang