Tergantikan

1.1K 136 74
                                    

Pagi ini, (y/n) sudah berada di kelasnya yang masih sepi. Ia memang datang ke sekolah lebih pagi, karena ingin mengerjakan tugas miliknya yang belum diselesaikan.

Perempuan bersurai (h/c) itu merogoh tasnya untuk mengambil buku dan alat tulis, kemudian menghampiri teman sekelasnya dan duduk di samping lelaki itu untuk menyalin tugas.

(y/n) menghembuskan napas pelan, sedikit ragu. "Apa benar tidak apa-apa, jika aku menyalin tugas punyamu?"

"Tentu saja tidak masalah. Aku akan mengajarkan materinya secara rinci setelah pulang sekolah nanti, jadi, salin saja tugasnya terlebih dahulu." Ucap lelaki tersebut, sambil tersenyum meyakinkan.

"Terima kasih, Hoshiki-kun! Kamu memang yang terbaik!" Balas (y/n) senang. Ia pun mulai menyalin tugas yang beberapa hari lalu diberikan oleh Hajime-sensei.

Sejujurnya, (y/n) tidak bisa mengerjakan tugas pelajaran matematika tersebut, sama sekali tak paham dengan materinya. Jadi, ia merasa sangat terbantu dengan Hoshiki.

Beberapa menit kemudian, suasana di sekolah mulai ramai. Siswa-siswi lainnya berdatangan satu per satu, seiring tugas (y/n) yang juga hampir selesai.

"Levi!"

Fokus (y/n) terpecahkan ketika mendengar nama seseorang disebut. Ia mengalihkan pandangannya menuju ambang pintu, dan membeku ketika melihat Levi yang juga menatapnya.

Mereka saling tatap selama beberapa detik, hingga Levi mengalihkan pandangannya pada lelaki yang berada di samping (y/n).

Perasaan Levi berkecamuk ketika melihat Hoshiki yang duduk berdampingan dengan (y/n). Rasanya, seperti ada yang remuk di dalam dirinya. Sakit.

Levi pun mengalihkan pandangannya kembali dan menghampiri Erwin yang sudah menunggu. Sambil berjalan, ia bertanya-tanya di dalam hati, mengapa (y/n) duduk berdampingan dengan laki-laki lain? Apa hubungan mereka berdua?

Di sisi lain, (y/n) teringat dengan ucapan Petra tempo hari. Jujur, ia masih tidak percayaㅡdan tidak terimaㅡmendengar pernyataan bahwa Levi sudah bertunangan. Apakah (y/n) benar-benar tidak ada kesempatan?

"(y/n)? Kamu baik-baik saja?"

Suara Hoshiki yang menegur (y/n) berhasil membuyar pikiran perempuan tersebut. (y/n) menghembuskan napas pelan, berusaha untuk tidak memikirkan hal lain.

"Ya, aku baik-baik saja, kok." Jawab (y/n) dengan senyumannyaㅡsenyum palsu tentunya.

"Ya sudah, tinggal satu soal lagi, kan? Ayo kerjakan sebelum bel." Ucap Hoshiki dan dibalas anggukan oleh (y/n).

"Hai."

~*~

Bel pulang sekolah berbunyi kencang di seantero sekolah. Semua siswa langsung membereskan barang-barangnya dan keluar dari kelas dengan cepat, terkecuali (y/n) dan Hoshikiㅡmereka akan belajar bersama di kelas.

Kemarin, (y/n) sudah mendapatkan izin dari Hajime untuk belajar bersama Hoshiki saja, dengan alasan 'lebih mengerti jika diajari oleh Hoshiki'.  Meskipun ragu, Hajime pun akhirnya mengiyakan keinginan siswinya itu.

Sebenarnya, (y/n) sedikit canggung untuk belajar bersama Hoshiki, terlebih mereka berdua tidak begitu dekat. Namun, bagaimana lagiㅡdi angkatannya yang paling pintar adalah lelaki tersebut dan Mikasa. Mikasa tidak bisa belajar dengan (y/n) karena ia les rutin setiap hari.

(y/n) sangat ingin menghindari Levi dan melupakan seniornya itu. Ia tidak ingin mencampuriㅡapalagi mengganggu hubungan orang lain yang sudah bertunangan. Yah, meskipun itu dapat menyakitkan hatinya. Ia tidak ingin buta hanya karena cinta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senpai [Levi x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang