Chapter 15

281 42 17
                                    

***

*Choi Soobin POV*

Jika ada yang bertanya seberapa penting Choi Yeonjun bagiku, maka aku dengan percaya diri menjawab bahwa dia adalah separuh dari hidupku. Yeonjun Hyung bisa menjadi orang tuaku, bisa menjadi Hyungku, bisa menjadi sahabatku dan terkadang juga menjadi musuhku

Sebegitu berharganya Choi Yeonjun bagi hidupku, aku bahkan memutuskan untuk menggeluti kehidupan hitam ini hanya untuk bisa melindunginya. Tapi, justru sebaliknya Choi Yeonjun tidak butuh perlindunganku karena dia yang akan selalu ada untuk melindungiku bahkan sejak pertama kali kami bertemu

"Ingin tahu sudah berapa lama kami bersama?"
"18 tahun"

Kalian terkejut? Akupun begitu. Aku bahkan tidak menyangka bahwa dia akan terus berada disampingku, merawatku, membantuku, dan melindungiku sampai detik ini

Kami bertemu untuk pertama kalinya disebuah Panti Asuhan. Saat itu aku berumur 5 tahun, mungkin saja, karena aku lupa kapan tepatnya aku lahir, aku hanya memperkirakan sendiri umurku. Itu lucu, aku bahkan tidak ingat namaku saat itu. Nama Choi Soobin adalah nama pemberian Yeonjun Hyung padaku, dia bahkan memberikan marganya untukku

Yeonjun Hyung berkata bahwa dia lebih tua 2 tahun dariku jadi aku harus memanggilnya Hyung dan menghormatinya layaknya orang tua karena dia yang memberikanku nama

Selama 3 tahun kami bersama di Panti Asuhan itu, ah tidak, lebih tepatnya neraka. Orang-orang dewasa disana bahkan tidak peduli kami sudah makan atau belum. Mereka hanya akan baik pada kami saat ada Donatur yang datang. Sungguh lucu jika mengingatnya, rasanya aku ingin menghabisi salah satu dari mereka jika kami bertemu lagi

Selama 3 tahun itu pula Yeonjun Hyung terus memutar otak merencakan tentang pelarian, hingga akhirnya kami berdua bisa lepas dari neraka itu dan menghirup udara bebas tanpa perlu takut dihukum. Tapi, tinggal diluar Panti Asuhan tidak seindah yang kami bayangkan, dunia seolah tidak menerima kami. Kelaparan, kedinginan, kesakitan, hingga ditindas sudah seperti rutinitas sehari-hari. Kami bertahan hidup dari pekerjaan serabutan, membantu orang-orang dewasa dipasar, mengangkut barang-barang berat, menyemir sepatu, Yeonjun Hyung bahkan rela melakukan pekerjaan berat untuk seusianya dengan menjadi kuli bangunan

Suatu hari Yeonjun Hyung pulang dengan banyak uang ditangannya, dia bilang dia bisa memasukanku ke Sekolah dan belajar seperti anak-anak lainnya. Sungguh itu adalah hal terindah yang aku dapat setelah penderitaan yang selama aku dapatkan

Saat menginjak usia 13 tahun, aku akhirnya mengambil ujian kesetaraan setingkat Sekolah Dasar agar bisa masuk ke Sekolah Menengah Pertama dan aku berhasil, ditahun yang sama aku mendaftar ke sebuah Sekolah Menengah Pertama swasta ternama di Seoul dan resmi menjadi siswa disana, aku menghabiskan masa-masa SMP ku dengan lancar tanpa tahu pekerjaan apa yang dilakukan Yeonjun Hyung. Sejak saat itu kehidupan kami berubah, kondisi ekonomi membaik, kami tidak perlu takut kelaparan lagi karena tabungan Yeonjun Hyung yang sangat banyak

Hingga akhirnya, aku mengetahui sebuah kenyataan yang berhasil menghantam hatiku seperti beban dengan berat beribu ribu kali lipat, Yeonjun Hyung menjadi seorang pembunuh bayaran. Aku membencinya, sangat membencinya. Jika saja aku tahu sejak awal, aku tidak akan menggunakan uangnya dengan bangga dan bahagia.















"Hyung... Kau darimana?" Tanyaku pada Yeonjun Hyung yang baru saja pulang setelah 1 minggu menghilang

"Tentu saja bekerja" jawabnya singkat

"Bekerja? Apakah membunuh adalah pekerjaan?"

Yeonjun Hyung hanya menatapku, ada raut kecewa dari wajahnya saat aku melontarkan kalimat tersebut

Let's Fight [Kang Taehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang