Eik : Misunderstand

247 31 1
                                    

"If you could read my mind, you'd be in tears

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"If you could read my mind, you'd be in tears."

~ Ashley ~

Ashley menatap kedua orang tuanya yang kini sudah duduk manis didepannya. Jujur saja, dia masih merasa bahwa ia tengah berhalusinasi sekarang. Tetapi fakta yang San katakan membuatnya tersadar. Orang tuanya memang benar masih hidup.

"Queen sayang, kenapa kamu malah natap papa mama kayak gitu? Kamu gak kangen kita?" Tanya Alana.

"Selama 8 tahun ini, kalian kemana aja?" Tanya Ashley.

"Kita tinggal dirumah ini sayang. Kita selalu ngawasin kamu dari jauh."

"Berarti, kalian tau kalau selama ini Ashley udah jalanin berjuta-juta penderitaan?"

"Bukan gi—"

"Tapi kalian diam aja dan dengan nyamannya tinggal disini? Kalian bahkan ngebuat Ashley ngerasa bersalah bertahun-tahun karena kecelakaan itu. Ashley berpikir dengan tetap menjadi seperti ini, Ashley bisa nebus kesalahan Ashley sama kalian. Tapi kalian bahkan masih hidup nyaman disini ya?" Ashley memotong kata-kata Kris.

"Ashley, ini gak seperti yang kamu pikirkan sayang!" Ujar Kris berusaha tenang.

"Ash, lo salah paham." Tambah Seonghwa.

"Queen, dengerin mama sama papa dulu ya?" Bujuk Alana.

"Lo salah berpikir, Ashley." Ujar San.

Ashley tersenyum kecil. Dia menatap mereka semua dengan mata yang berkaca-kaca.

"Jangan berbicara seakan-akan kalian tau apa yang Ashley pikirin sekarang. Karena kalau kalian tau—" Ashley terdiam sejenak.

"Kalian pasti akan larut dalam air mata." Ujarnya lalu beranjak pergi dari sana. Meninggalkan Kris dan Alana yang tenggelam dalam penyesalan mereka. Mereka pikir, Ashley bakal dengan sabarnya mendengarkan semua penjelasan mereka. Tapi, mereka semua sadar kalau penderitaan yang Ashley alami, tidak semudah itu. Ashley bukan lagi Ashley yang mereka kenal 8 tahun yang lalu. Anak gadis mereka itu sudah tumbuh dewasa.

~~~

Niat awal ingin pergi saja dari rumah itu. Ashley berdecak sebal karena dia malah berakhir tersesat.

"Ini rumah apa istana sih? Besar banget." Protes Ashley dengan wajah yang masih pernuh dengan air mata.

"Gak ada jalan lain selain ke kamar." Gumamnya. Ashley berjalan naik lalu memasuki kamarnya. Dia melangkah ke arah balkon yang sudah disediakan. Gadis itu duduk dilantai lalu perlahan mendongak menatap langit bertaburan bintang itu.

Ashley | San Ateez Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang