CHAPTER. 7

30 3 2
                                    

CHAPTER 7

____

Suasana di pos utama gedung perbatasan mulai menegangkan saat lima helikopter mendarat tepat di depan perbatasan. Jupiter yang saat itu bersiap siaga di tempatnya memimpin, akhirnya memutuskan untuk menyorot semua lampu tepat ke arah dua helikopter tersebut.

Jupiter mengambil sebuah alat komunikasi yang tersambung dengan speaker bervolume tinggi yang ia biasa gunakan sebagai media pembicaraan dengan siapa saja yang menurutnya orang asing meski Jupiter tahu siapa yang berkunjung di malam hari seperti ini.

"Selamat malam. Aku Jupiter, pemimpin di Daerah 4. Sekarang kalian berada di perbatasan daerah kami, jadi tolong berhenti sebelum melangkah masuk!" Ungkap Jupiter dengan nada tegas, kemudian berbalik meninggalkan pos dan memutuskan untuk turun langsung setelah memberikan peringatan.

"Harry, Marco, Volunteer, dan Gery ikut denganku. Suruh yang lainnya membuat pertahanan di gerbang masuk sebelum orang-orang sinting ini mengobrak-abrik daerah kita lagi." Perintah Jupiter tanpa menghentikan langkahnya keluar dari gedung perbatasan.

Para anak buah Jupiter mengangguk siap dan mantap, lalu dengan cepat mengikuti perintah dari pemimpin mereka itu. Karena, kedatangan para 'tamu' dari Sentral City ini bukanlah hal yang biasa. Mengingat terakhir kali mereka datang itu sekitar 4 tahun yang lalu bersama Jamie dengan tujuan ingin membagi-bagikan pasokan makanan hingga delapan tahun ke depan. Sungguh mulia. Namun, setelah itu mereka tak lagi mendengar kabar dari pemimpin Sentral City tersebut sampai akhirnya dia meninggal dunia.

"Jupiter, itu Barrock." Alec menahan langkah Jupiter yang sudah keluar dari gedung.

Jupiter mengikuti arah tatapan Alec yang menuju pada seorang laki-laki berkulit putih, rambut pirangnya terlihat ketika helm pengaman yang ia gunakan langsung dilepas tepat langkah kakinya menuruni helikopter. Sebuah senjata berlaras panjang ia kalungkan di punggungnya. Tatapannya terlihat sangat mematikan dan tak kenal rasa takut padahal ia sudah dihadapkan langsung dengan barisan anak buah Jupiter yang sama-sama menggenggam senjata. Tubuh Barrock besar, berotot, dan ada sebuah tato yang terlihat di pergelangan tangan kanannya yang separuh tertutup oleh pakaian khusus seorang petugas keamanan yang tak biasa.

"Siapa Barrock? Penjual granat ilegal?" Tanya Jupiter santai seolah tak peduli seraya terus melangkah dan tak memedulikan Alec yang masih berjalan bersisian dengannya seperti ingin memberitahukan siapa Barrock sebenarnya.

"Dia Barrock, Jupiter. Pembunuh bayaran yang merangkap menjadi pemimpin pasukan khusus di Sentral City." Ucap Alec setengah berbisik dan hanya didengarkan oleh Jupiter tanpa memberhentikan langkah kakinya.

Dan dari situ Jupiter tahu, bahwa orang bernama Barrock itu berbahaya bagi Daerah 4. Barrock bahkan terlihat semena-mena melangkah maju terus meskipun sudah diberikan peringatan oleh Jupiter. Tak salah jika dia disebut pembunuh bayaran--melihat sikapnya yang begitu berontak.

"Oh, halo." Ucap Barrock seraya tersenyum miring, "kau pasti Jupiter. Apa aku benar?" Tanya nya dengan nada congkak yang mengejek. "Oh, ya, bisakah kau meminta pasukanmu untuk berhenti menodongkan senjata nya kepada kami? Kami tamu di sini, yang benar saja!" Kata Barrock lagi dan tersenyum miring.

Jupiter mengangguk singkat dengan wajah datar lantas memberikan kode menggunakan tangan kirinya untuk membuat anak buah di belakangnya menurunkan senjata mereka. "Ada keperluan apa kau datang kemari bersama tim mu."

Barrock mendengus. "Kau buta? Atau ketinggalan informasi? Adik perempuan Jamie menjadi buronan. Tentu saja aku diutus untuk mencarinya mulai dari Daerah 1 dan terakhir adalah Daerah 4 ini."

GarnayseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang