CHAPTER. 6

44 5 7
                                    

Brandon melangkah menelusuri koridor gedung yang terhubung dengan ruang perawatan. Setelah menyelesaikan kegiatannya di dapur tadi, Brandon memutuskan untuk kembali ke ruang perawatan dan menemui Garnayse. Sampai sekarang Brandon belum mendapatkan perintah untuk membiarkan tamu di Daerah nya terbengkalai begitu saja.

Semakin Brandon melangkah maju, jantungnya semakin berdegup tak karuan. Entah mengapa semua terjadi dalam waktu sekejap. Membuat Brandon terheran-heran, bahkan seringkali mengosongkan pikirannya saat melangkah. Hingga akhirnya langkah kakinya perlahan-lahan berhenti. Dia berdiri diam di tempatnya saat ini berada, lalu mulai berpikir keras. Ini tidak akan lama. Anggap saja misi ini merupakan tugas resmi yang diberikan Jupiter kepada dirinya untuk mengawasi Garnayse selagi gadis itu tak sadarkan diri. Lagipula Jupiter belum memberikan perintah lain untuknya. Jadi, mau tidak mau Brandon harus membohongi dirinya sendiri agar dapat meringankan tugas 'penjagaan' ini dengan baik. Hanya untuk semalam.

Brandon mengangguk mantap. Menyemangati dirinya sendiri dari dalam hati. Lelaki itu kembali melangkahkan kakinya dengan tenang, namun seseorang memanggil namanya dari kejauhan. Brandon memilih untuk berhenti, kemudian menghadap ke belakang--asal suara yang memanggilnya.

"Apa?" Tanya Brandon ketika mengetahui yang datang adalah Athena, "Tristan tidak ada bersamaku." Ucapnya cepat sebelum Athena menanyakan keberadaan sahabatnya itu.

Athena menghela napas saat sudah berdiri berhadapan langsung dengan Brandon. Wanita yang memiliki tato burung elang di bagian lengan atasnya itu menatap ke arah pintu perawatan berada sebelum akhirnya kembali menatap Brandon. "Kau mau menemui gadis itu lagi?" Tanya Athena pelan.

Brandon mengangguk. "Aku punya tugas untuk mengawasinya. Ada apa?"

"Aku ingin ikut. Semua tugasku sudah selesai dan waktunya untuk menanyakan beberapa hal terhadap gadis itu." Jawab Athena dengan nada datar yang segera di angguki Brandon.

Brandon dan Athena berjalan beriringan ke arah ruang perawatan. Wanita tangguh yang berdiri di samping Brandon saat ini tak lain dan tak bukan adalah kekasih hati Tristan. Wanita berwajah cantik, namun berbahaya ini menyimpan rasa keberanian yang luar biasa. Dia rela melakukan apa pun demi anggota nya. Athena biasa mengurus ketersediaan persenjataan di gudang dan mengoleksi beberapa di antaranya. Sementara itu, Athena juga terbiasa menyiapkan makanan untuk para prajurit yang bertugas dan terkadang ia mengerjakan itu bersama Elena.

Bunyi decitan pintu besi ruang perawatan terdengar menggema ketika Brandon menggeser untuk menutupnya rapat-rapat. Athena melangkah terlebih dahulu menghampiri brangkar tempat Garnayse berbalik. Tangan kanannya terulur untuk mengecek beberapa bagian penting di tubuh Garnayse. Penting dalam artian daerah yang biasa menjadi tempat pemberian tanda penduduk Sentral City.

"Dia benar-benar berasal dari sana." Kata Brandon yang entah sejak kapan sudah berdiri di samping Athena dan memandangi kegiatan wanita itu.

Athena mengecek bagian pinggang, perut, leher, lengan atas, dan bagian daerah tulang selangka serta pergelangan tangan. Aktivitasnya itu berhenti saat dia tidak sengaja mendapatkan sebuah cap segitiga berisi bintang dan lingkaran pada pergelangan tangannya. Dan itu merupakan lambang keluarga Trainor.

"Hm, kau benar." Athena mengangguk sekilas, kemudian melihat bekas jahitan yang diperban oleh Liana pada bagian perut Garnayse, "kita tidak punya obat bius. Bagaimana Liana bisa menjahitnya?" Athena menatap Brandon--menunggu jawaban dari lelaki itu.

Brandon tak memutus pandangannya dari Garnayse. "Dia menahannya," Brandon menunjuk Garnayse sesaat. "Sebanyak lima jahitan, Garnayse menahannya sendiri. Liana melakukannya dengan sangat baik."

GarnayseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang