CHAPTER. 9

20 4 0
                                    

Suasana mendadak menjadi sunyi ketika Barrock memasuki kawasan tempat para masyarakat beristirahat. Yang sebelumnya ada aktivitas berbincang-bincang, tertawa kecil untuk melepas ketakutan, entah mengapa aura yang dibawa oleh Barrack sesaat seperti menelan tawa mereka dan memggantinya dengan ketakutan yang jauh lebih besar. Alhasil, merekapun terdiam dan memilih untuk bersikap menunduk seolah tak melihat kedatangan Barrock bersama anggota nya. Meskipun keberadaan Gerald dan anggota nya menjaga agar Barrock tidak membuat onar, tetap saja para masyarakat terlihat ketakutan.

Dari sini saja kita bisa mengetahui bahwa tidak ada keamanan apapun yang benar-benar memberikan rasa 'aman' sekalipun itu dari Sentral City. Justru bagi masyarakat Daerah 4, petugas keamanan dari Sentral City adalah penjahat sesungguhnya. Bermain dengan kekerasan. Bukan seperti petugas keamanan yang cinta damai, akan tetapi lebih mirip seperti pembunuh bayaran.

"Tidak apa-apa, jangan takut." Gumam seorang ibu yang memeluk anak-anaknya ketika Barrock melanglah melewati mereka bersama dengan Gerald.

Gerald yang melihat itu sekilas pun merasakan iba. Gerald tahu pasti apa yang mereka alami, terutama pada anak-anak kecil yang tidak berdosa seperti mereka. Sejenak Gerald melirik manusia kejam yang berjalan tak jauh di sampingnya, namun lebih maju agar Gerald bisa mengawasi dengan benar. Gerald berkata, "lihatlah. Mereka menatapmu seolah kau adalah malaikat pencabut nyawa."

Barrock tak bergeming. Ia hanya diam dengan wajah sekeras batu tanpa menghentikan langkah kakinya menuju ke ruangan lain yang ia pilih sesuka hatinya.

Akan tetapi, Gerald yang perlahan-lahan mulai menyadari ke mana arah perjalanannya dengan Barrock itupun mendadak merasa resah sekaligus terkejut. Bagaimana tidak, Barrock berjalan ke arah bagian di mana Garnayse dan Brandon berada. Gerald tak mampu berbuat apa pun. Jikalau ia ingin bertindak, sudah pasti Gerald harus melarang Barrock memasuki bagian tersebut dan tentu saja itu akan mengundang kecurigaan dari Barrock. Saat ini Gerald hanya bisa berharap Brandon dan Garnayse menyadari kedatangan Barrock.

Benar-benar datang ke arah mereka.

* * *

Sementara itu di sisi lain dan sisi terjauh tempat Garnayse terbaring lemah--seorang Brandon sibuk mencari segelas air untuk gadis yang sedang ia lindungi atas perintah Jupiter itu. Brandon pun tampak tak menyadari bahwa yang ia lakukan ini mungkin sudah terlalu berlebihan. Meninggalkan Garnayse terlalu lama hanya untuk mencari segelas air yang terasa sangat sulit di lorong perawatan ini.

"Hei, Nak. Apa yang kau cari?"

Seorang wanita tua menyentuh lengan kekar Brandon ketika tak sengaja melintas di depan wanita tua tersebut. Ketika Brandon menolehkan kepalanya, benar saja, wajah wanita itu tua renta dengan tubuh yang agak membungkuk serta mata yang amat-sangat semu. Tubuhnya ringkih, namun tangannya masih kuat menahan Brandon agar berhenti. Umurnya mungkin sudah tua sekali sekitar 60 tahun ke atas. Brandon lantas menghadap wanita tua itu.

"Aku..." Brandon mengusap tengkuknya dengan perasaan canggung. Ia tidak terlalu pandai berbaur dengan masyarakat kecuali teman-teman sesama petarung. "Aku mencari segelas air."

Wanita tua itu tersenyum kecil. "Pantas saja kau terlihat bingung, Anak Muda. Persediaan air minum tidak ada di lorong ini. Persediannya ada di dapur. Dan dapurnya berada di luar lorong ini."

Brandon menghela napas panjang. Rupanya ia memasuki lorong ini terlalu jauh dan tak menemukan apa-apa. Semua sia-sia saja.

Brandon menoleh ke arah ia datang tadi. Setelah melewati belokan satu kali merupakan lorong sambungan menuju ke tempat Garnayse berbaring. Cukup jauh dan hanya di sana pintu keluar yang ada.

GarnayseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang