8

19 1 0
                                    

   Davin sedang berkutat dengan berkas yang harus menemani hari liburnya sendirian, Rama sedang tidak enak badan jadi terpaksa ia harus mengerjakan semua tanpa bantuan orang lain mengandalkan otak jeniusnya. Ia sudah berada dikantor sejak pagi tadi. Meninggalkan Kevin dan Alena yang sedang tertidur pulas.

   Memijat pelipisnya sesekali , memejamkan matanya , mengingat percakapannya dengan Rian kemarin .

  " Semoga keputusan gue gak salah " gumam Davin lalu tersenyum.

  " Gue akan berusaha dukung lo " ucap Davin santai.

  " Bukannya Lo benci juga sama gue " kata Rian sakrasme.

  " Lo masih nanya gue benci juga sama Lo ? Ya iyalah bego " kata Davin sinis.

  " Saat Lo bikin dia nangis , gue rasanya pengen bunuh Lo saat itu juga. " Kata Davin .

  " Awalnya gue sama kayak Kevin " lanjut Davin melirik Rian.

  " Tapi, gue lihat Lo kayaknya sayang sama dia " ucap Davin menyandarkan dirinya disebelah Rian.

  " Gue gak bikin dia nangis " kata Rian bingung , sedari tadi Kevin dan Davin menyalahkan dirinya yang membuat Alena menangis .

   " Dia nangis setelah Lo ajak ketemuan. Otomatis gue sama Kevin mikir Lo yang buat dia nangis " kata Davin sinis .

   " Kalo aja Lo tau cerita sebenarnya " kata Rian menghela nafas .

   " Point nya aja " ucap Davin.

   " Gue ngajak ketemuan itu ngungkapin kalo gue sayang sama dia. Gue nyuruh dia ke danau gue pingin ngungkapin perasaan gue disana. Gue udah persiapkan semuanya , gue nunggu seharian . Tapi - " kata Rian memejamkan matanya rasanya sakit jika mengingat masa lalu.

   " Tapi dia gak dateng . Gue rela nunggu dia sampe malam . Tapi nihil, dia tetep gak dateng . Gue kecewa banget saat itu , gue s lalu berharap dia dateng . Dan harapan gue terwujud tapi dia gak kenal sama gue " lanjut Rian diakhiri kekehan .

   " Dia kecelakaan saat mau kedanau " kata Davin membuat Rian terkejut.

Posessive Twins And PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang