[14] The past

1.2K 196 18
                                    

Suzy menatap lurus pemandangan taman nya dengan tatapan kosong. Acara pertunangan nya telah lewat dua hari, dan Suzy belum ingin pindah dari rumahnya walaupun Jongin sudah menyuruhnya pindah, Suzy memilih untuk tetap tinggal di rumah nya sebelum mereka benar-benar menikah. Dan pria itu akhirnya menyanggupi permintaannya.

Waktu berjalan cepat, tidak terasa sebentar lagi ia akan melepaskan status single nya lagi setelah hampir tiga tahun. Suzy tidak menyangka ia bisa secepat itu membuka hatinya untuk pria lain, dan ia bisa menerima ajak pria itu untuk menikah. Jongin yang ia kenal sebagai rekan kerja nya dulu, yang Suzy kenal sebagai pria yang humble, lucu dan penuh perhatian. Itulah sebabnya, saat pria itu menyatakan perasaa padanya, membuat Suzy yakin bahwa pria itu bisa menjadi sosok ayah bagi Danny.. Oleh karena itu, Suzy menerima ajakan pria itu untuk menikah.

Namun, sesuatu yang baru membuat pikiran Suzy berkecamuk. Terlintas keraguan di mbenak nya ketika melihat Jongin dan Myungsoo bertemu. Tatapan tidak suka Jongin pada Myungsoo, Ucapan sinis Jongin pada Myungsoo, dan entahlah sepertinya pria itu tidak menyukai Myungsoo.

Dan berbicara tentang Myungsoo, tentu Suzy tidak bisa melupakan kejadian malam sebelum ia bertunangan. Myungsoo yang memukul Jongin tanpa alasan yang tidak ia mengerti. Ia sudah meminta Jongin menjelaskan, tapi pria itu hanya mebeberkan bahwa itu hanya alasan tidak penting. Tapi bukan itu yang terpenting, Suzy hanya kesal melihat Myungsoo secara tidak langsung ingin menghancurkan acara nya.

Suzy menghela nafas panjang, setelah menyadari ia melamun sudah terlalu lama. Ia menengok jam, memastikan bahwa ia tidak melupakan waktu untuk menjemput Danny. Dan beruntung masih ada waktu sekitar satu jam untuk menjemput putranya. Saat ia hendak berdiri dan bersiap-siap untuk menjemput Danny, tiba-tiba bel rumah nya berbunyi. Membuat Suzy harus menemui sang tamu.

Ekspresi wajah nya berubah ketika tahu siapa tamu itu.

"Ada apa kemari?" tanya Suzy dingin, kemudian setelah beberapa saat diam menatap Myungsoo.

"Aku hanya ingin meminta maaf atas kejadian kemarin dan ada yang harus kujelaskan padamu." ucap pria itu datar

Suzy melipat kedua tangannya di depan dada, "Tidak ada yang perlu kau jelaskan Myungsoo. Acara pertunangan ku berjalan dengan baik, walau sebelumnya kau mengacau. Terimakasih untuk itu." sinisnya membuang pandangan ke arah lain.

"Bukan seperti itu Suzy," elak Myungsoo, "Aku datang bukan untuk acara pertunganan mu, tapi ini menyangkut Danny. Kau harus tahu bagaimana sebenarnya hubungan calon suami mu dengan Danny."

mendnegar kata Danny membuat Suzy menatap Myungsoo heran. Oh, jadi pria itu berasumsi bahwa Jongin bukanlah seorang yang baik untuk Danny begitu?

"Jadi maksudmu, Jongin tidak pantas menjadi ayah Danny? Begitu?" pungkas nya, "Kau tidak mengenal Jongin, Myungsoo."

walau begitu Suzy tetap membela Jongin, walau sempat ada perasaan janggal.

"Kurasa kau yang belum mengenal Jongin, Suzy. Dia bukan laki-laki yang baik untuk Danny dan untuk-mu" suara pria itu memelan di kata terakhir. Tapi Suzy tetap bisa mendengarnya.

"Lalu siapa menurutmu yang terbaik untuk kami?" tutur wanita sekarang menatarp Myungsoo getir.

Myungsoo tertegun. Ia pun tidak bisa menjawab nya. Pertanyaan Suzy terlalu sulit dan sakit jika Myungsoo harus menjawab nya.

"Kurasa tidak ada yang terbaik, sekalipun itu dirimu." ucap wanita itu kemudian diiringi dengan ringisan kecil namun mampu menyayat hati Myungsoo.

.....

Myungsoo diam tak bergeming, menatap lurus jalan raya. Rencana awal nya untuk meyakinkan Suzy berakhir saat wanita itu mengatakan sesuatu yang cukup membuat nya tidak sanggup untuk melanjutkannya.

BAD PAPA  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang