[10] Move on?

1.3K 201 25
                                    


--------------vote before reading------------

Suzy menyambut kedatangan putranya dengan senyum merekah. Danny bersama Jongin berjalan bersama dengan menentang banyak kantung yang Suzy yakini adalah mainan yang diberikan oleh Jongin pada Danny.

“Mama!” pekik pria kecil itu sembari mempercepat langkah nya untuk menggapai tubuh ibunya

Suzy dengan senang hati membalas pelukan putranya

“Bagaimana? Menyenangkan bukan menginap dengan paman Jongin?” tanya Suzy membuat Jongin tersenyum kaku jika tiba-tiba jawaban anak itu diluar dugaan nya

Danny mengangguk cepat “Menyenangkan. Aku banyak bermain di sana.” jawab nya “Dan terimakasih paman untuk kamar yang kau berikan padaku.”

Mendengarnya Suzy langsung bertatapan heran pada Jongin.

“Ah, tidak masalah Dann. Kamar itu pantas untuk anak pintar seperti mu.” jawab Jongin kemudian.

“Kalau begitu aku akan masuk, Ma. Aku ingin mandi dan tidur.” memang sepanjang malam Danny tidak tidur telalu lama, ia sibuk menyelesaikan game terbarunya.

Sepeninggalan Danny, kini tinggal Suzy dan Jongin yang masih bertengger berdua di teras rumah. Suzy menawarkan Jongin untuk masuk, namun pria itu menolak dengan alasan ingin mengobrol diluar saja.

“Jadi kau membuatkan kamar untuk Danny?” tanya Suzy akhirnya.

Jongin mengangguk, “Sebentar lagi kalian akan menetap disana. Jadi aku berinisiatif untuk membuatkan kamar untuknya.”

Suzy tersenyum tipis, “Apa tidak terlalu merepotkan?” tanya wanita itu. Sesungguhnya ia merasa tidak enak pada Jongin, karena akhir-akhir ini pria itu terlalu memanjakan putranya dengan memberikan barang-barang mewah.

“Tentu saja tidak Suzy. Sebentar lagi kalian akan menjadi dari bagian hidupku. Semua yang kumiliki juga akan menjadi milik kalian. Tolong jangan merasa keberatan jika aku memberikan hal seperti itu pada Danny dan juga dirimu.” jelas pria itu dengan menggenggam kedua tangan milik Suzy.

Suzy pun mengangguk seraya membalas genggaman Jongin.

“Jadi, bagaimana kelanjutan hubungan kita?” tanya pria itu

Suzy menarik nafasnya. Ia harus berbicara tentang Myungsoo terlebih dahulu.

“Aku meminta Myungsoo untuk berbicara padamu perihal Danny, Jongin. Walau Danny sudah bisa menerimamu, aku masih belum yakin jika ia bisa menerima jika aku harus menikah denganmu. Oleh karena itu, aku meminta bantuan Myungsoo untuk meyakinkan Danny. Dan kalian harus berbicara sebagai pria yang akan menjaga putraku. Apa kau bersedia?” Suzy menatap penuh harapan pada Jongin. Ia ingin Jongin benar-benar menerima putranya, mencintai putranya sama ia mencintai dirinya.

Jongin yang terdiam sebentar akhirnya mengangguk.

“Apapun akan kulakukan, Suzy.”

.....

Jongin telah mengantur pertemuan nya dengan Myungsoo pada saat pria itu break makan siang. Memang sengaja ia mengambil waktu yang singkat, agar tidak ada banyak pembicaraan antara mereka nanti. Hanya berbicara tentang Danny kemudian selesai.

Myungsoo masuk ke dalam restoran yang tidak jauh dari kantor nya yang menjadi pilihan Jongin untuk bertemu. Myungsoo yang sudah mengenal rupa Jongin itu, kemudian langsung menghampiri ruang vip yang hampir seluruhnya diisi oleh para manusia berduit lebih.

“Selamat siang Jongin-ssi.” sapa Myungsoo membuat pria yang sedari tadi fokus dengan ponsel nya kini beralih memandangnya.

“Oh, Myungsoo.” balas nya kemudian mempersilahkan Myungsoo duduk “Sebelumnya apa kau ingin memasan sesuatu?” tawar Jongin

BAD PAPA  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang