[19] Where's the ring

1.2K 200 32
                                    

Suzy menghempaskan tangan pria itu kencang. Sedangkan Jongin mencoba mengajak wanita itu untuk berbicara. Mencoba mengatakan bahwa kejadian tadi di luar kehendaknya.

"Suzy tolong dengarkan aku."

Ini sudah keempat kalinya Suzy menolak kedatangan pria itu. Setelah kejadian tadi, Suzy bergegas pulang membawa Danny sementara Jongin mengikutinya sampai rumah.

Pria itu tidak berhenti berteriak memanggil namanya, menggedor pintu untuk menunggu Suzy keluar dan m meluruskan masalah ini.

Tapi, apa yang harus diluruskan? Suzy dengan jelas melihat bagaimana pria itu mengancam putranya. Dan tidak ada kata meluruskan dalam hal ini.

Sekarang wanita itu berdiri bersama pria itu. Sekali saja, ia menemui Jongin. Membiarkannya berbicara entah alasan bodoh apa yang ia pakai, yang tentu tidak akan membuat Suzy percaya.

"Suzy...aku minta maaf." sesalnya berhatap Suzy menatap ke arahnya.

"Jika hanya itu yang kau katakan, baiklah Jongin. Tapi, jangan harap kau bisa kemari lagi." ucap wanita itu dingin.

"Suzy tolong jangan begini. Perbuataanku pada Danny hanya semata-mata ingin kalian bahagia.."

Suzy menoleh dengan wajah penuh emosi, "Bahagia kau bilang? membentak dan mengancam putraku yanh kau sebut bahagia? kurasa kau sudah gila!"

"Aku bersyukur bisa tahu kelakuan busukmu sekarang Jongin. Aku tidak bisa membayangkan jika aku harus menikah denganmu, dan menghadapi semua perbuatan busukmu! terutama pada Danny." lanjutnya sinis.

Jongin menatap Suzy penuh penyesalan, meraih tangan wanita itu tapi yang di dapatkannya hanyalah tepisan kasar.

"Sudah cukup Jongin. Jangan kemari lagi, dan kurasa kita tidak akan bisa menikah. Tidak akan pernah!" Suzy memicingkan matanya sebelum melepas cincin dari jari manis, lalu memberikannya pada Jongin.

"Pergi dari sini, dan jangan pernah kembali, Kim Jongin."

Suzy melangkah menjauh, dikala pria itu terdiam seraya menatap cincin yang Suzy berikan kembali.

"Apa kau tahu, aku melakukan ini karena mencintaimu? aku ingin bersamamu." ucap pria itu dengan suara berat.

Suzy sedikit menoleh, "Kau tidak mencintaiku, Jongin. Kau tidak pernah bisa."

"Jika kau tidak bisa menyayangi Danny, itu berarti kau tidak akan pernah bisa bersamaku."

ucapan terakhir Suzy sebelum menutup pintu dan berharap pria itu segera pergi, tanpa kembali lagi.

•••••••

Hari ini Danny tidak sekolah. Suzy mengijinkan anak itu agar tidak masuk sekolah terlebih dahulu. Suzy merasa ia harus mengobati rasa trauma Danny akibat ancaman
Jongin selama ini.

Ia sudah mendengar semua dari anak itu, dan Suzy benar-benar menyalahkan dirinya atas semua perlakuan Jongin.

Kenapa ia sampai tidak tahu akan itu?

Berpuluh-puluh kali Suzy meminta maaf pada putranya. Ia merasa gagal menjadi seorang ibu yang baik bagi Danny.

"Sudah Ma, aku tidak apa-apa." Danny mengusap air mata Suzy yang terus mengalir.

"Dann, Mama—" wanita itu menangis lagi seraya menarik Danny ke dalam pelukannya.

Danny menepuk pelan punggung Suzy, guna menenangkannya.

BAD PAPA  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang