21 · Menunggu Jawaban

1.7K 313 46
                                    

Wonderstruck

◾Happy Reading◾

Jennie meratapi jendela kaca, menampilkan hiruk pikuk jalanan Surabaya yang panasnya sangat menyengat kulit. Kristal yang tadinya mengaliri pipi terus menerus kini sudah berhenti, meninggalkan jejak.

Rosie duduk disebelahnya, setia memeluk perempuan itu sembari mengusap-usap bahunya untuk menenangkan.

"Jennie mau pulang?" Tanya Jae, saat menghentikan laju gasnya di lampu merah. Sedikit melirik kaca spion dalam mobil, mendapati wajah berantakan sahabat adiknya yang diselimuti air mata.

"Jangan dulu, Mas." Suara Jennie bergetar, efek dari suaranya yang serak.

Ia membuka layar ponsel, mencari salah satu kontak yang seketika muncul sekelebat dalam benaknya. Menekan tombol panggilan, hingga dering suara menggema ketika ponsel itu menempel di telinga kanannya.

"Halo? Jen?"

"Taejoon, kamu lagi dimana?"

"Di kampus, masih ngurus sesuatu. Kenapa?"

"Anterin aku ke rumah sakitnya Chanyeol, sekarang."

"Hah? Kamu gila? Aku nggak bisa Jen!"

"Kenapa?! Kenapa nggak bisa?!"

"Kamu kan tau kalo- sorry to say.. Dia nggak mau ketemu kamu."

Jennie terdiam sekian detik. Detak jantungnya berdenyut nyeri ketika sekelebat bayangan raut wajah tak suka Chanyeol saat memandangnya.

"T-tapi aku mau jenguk-hiks.." Isakannya kembali lagi. Rosie semakin mengeratkan dekapannya pada bahu Jennie, seakan memahami derita yang sahabatnya lalui.

"Sabar Jen, ada waktunya-"

"Aku mau sekarang, Joon! Aku mau sekarang! T-tolong.."

"Aku nggak bisa Jen.. Maaf.." Nada menyesal itu tak ia gubris. Meskipun keadaan batinnya bisa dibilang cukup runyam, namun akal pintarnya berusaha mencari-cari cela agar lelaki itu tak mampu menolak permintaannya.

Sebelumnya sempat terpikirkan untuk meminta antar Jae menuju rumah sakit Chanyeol dengan menanyakan alamatnya saja namun ia terlalu segan untuk meminta bantuan lagi. Sudah cukup Jae dan Rosie mengantarnya ke cafe Hyuk tadi. Kali ini biarkan ia berusaha sendiri.

Dengan mengancam Taejoon, tentunya.

"Kamu pikir aku nggak bisa bilang ke Bomi kalo kamu ada main belakang?" Ide licik ini mengalir begitu saja.

Taejoon mengerutkan alis tidak suka. Mengerti kemana tujuan pembicaraan dari gadis itu. "Maksudmu apa?!"

"Aku tau Miyeon udah nggak tahan sama hubungan kalian- ralat, hubungan gelap kalian!"

"Jen!" Intonasi suara Taejoon mulai menggeram. "Ojok (jangan) sampe kamu-"

"Pilih! Anterin aku ke Chanyeol atau aku bilang ke Bomi kalo kamu punya cewe lain?! Gimanapun juga selingkuhanmu itu temen baikku!"

"Fuck! Asu! Kon ojok makin nggateli (kamu jangan makin brengsek), Jen!" Pekik Taejoon naik darah. Baru kali ini gadis yang ia anggap sebagai salah satu sahabatnya itu mengancamnya hanya untuk kepentingan diri sendiri. Setelah segala yang Taejoon bantu untuk gadis itu selama ini.

WonderstruckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang