7 · Kenyataan Pahit

2.8K 404 77
                                    

Wonderstruck

▪️ Happy Reading▪️

Baekhyun POV

Haduh, angkat tidak?

Haruskah aku mengangkatnya?

Tapi.. Mengapa ia tiba-tiba menghubungiku tanpa sebab?

Ibu jariku bergetar diatas tombol hijau yang tertera di layar ponsel, meyakinkan diri jika semua akan baik-baik saja jika aku memutuskan untuk mengangkatnya.

Baiklah, angkat dengan biasa saja Aresha Baekhyun, jangan terlalu memperlihatkan kegugupanmu, okay?

Aku akhirnya menekan tombol hijau itu dengan tangan yang bergetar. Gigiku menggigit bibir bawah untuk meredam kegugupan yang melanda.

"Halo?" Ucapku lirih kemudian berdeham kecil agar suara ini tidak terdengar serak.

"Baekhyun?" Ucapnya diseberang sana. Suara berat itu, aku merindukannya meskipun kami baru saja bertemu beberapa jam yang lalu.

"Baekhyun.. Lagi apa?" Tanyanya pelan. Aku mengangkat alis bingung dengan keadaan.

"Ehem.. Eum.. Lagi tiduran aja. Liat ig. Kenapa?" Jawabku malu-malu.

"Oh.. Hehehe gapapa. Kangen.." Balasnya dengan kekehan ringan. Jawaban itu membuat jantungku berdebar tak beraturan. Maksudnya apa dengan kata-kata 'kangen' itu?

"E-eh.. Apa seh, tadi kan abis dari gramed bareng." Aku salah tingkah. Untuk menutupinya, kucubit main-main pipiku yang terasa panas.

"Hehehe.. Emang. Kamu udah makan?" Suaranya mendayu-dayu. Jantungku bertalu-talu.

"Eum.. ehem.." Aku berdeham menetralisir degupan kencang ini. "B-belum. Abis ini nunggu Mama sama Papa pulang biasanya bawa makanan. Kamu?"

"Barusan aja makan disuapin Sana mcd yang tadi kita beliin. Sekarang aku lagi otewe ke rumah Junmyeon abis belanja dari Giant."

"O-oh.." Hening hinggap beberapa detik setelahnya. "K-kamu nyetir sendiri? Kok nelfon aku seh? Bahaya.." Nada suaraku terdengar sedikit protes.

"Gapapa. Pake headset kok. Nggak akan keganggu."

"Masa? Aku tadi liat postingan Sana upload screenshot-an kalian lagi video call-an bareng. Ya toh?" Aku memutar bola mata malas, diiringi kikikan geli dari seberang sana.

"Nggak akan sayang, aku ati-ati kok kalo nyetir."

Deg, deg, deg!

Aku menekan dadaku karena terlalu senang. Ingat Baekhyun, Chanyeol itu bermulut buaya.

"Hilih sayang-sayang! Inget, ada pacar menunggu diseberang." Kalimat ini terucap begitu saja dari mulutku.

Hening mengudara kemudian. Apakah aku salah bicara?

"C-chanyeol?" Aku memutuskan menyapa kembali setelah keheningan itu.

Hembusan nafas kasar terdengar. Aku menunggu dengan gerakan gelisah sehingga kuputuskan untuk beranjak duduk dari acara berguling-guling diatas ranjang.

"K-kenapa? Emang bener toh?" Lirihku takut berkata salah untuk yang kedua kali. "J-jennie-"

"Aku bertengkar sama dia Baek.. Kemaren."

Aku memelototkan mata sabitku sembari menunggu lanjutan dari kalimatnya.

"Aku capek. Dia posesif banget. Sering ngomel-ngomel nggak jelas. Aku nggak suka."

WonderstruckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang