Lima

45 15 1
                                        

"Yeeee.." sorak siswa/siswi ketika mendengar bel terakhir berbunyi, ini tandanya jam pelajaran sudah berakhir.

siswa/siswi berhamburan keluar dari ruanganya masing-masing, kecuali yang sudah mempunyai jadwal eskul. mereka masih setia menetap di sekolah hingga pada sore hari.

          * * *

Panas mulai menyengat kulit putih mulus gadis berambut hitam yang terikat anggun, membuat si empunya meringis kepanasan, keringat membasahi dahi sang gadis berwajah cantik itu.

sudah 20 menit gadis itu menunggu taksi yang tak kunjung lewat, segera ia memutuskan untuk berjalan siapa tau dapat taksi, kakinya dihentakan seperti anak kecil merengek minta balon sambil menggerutu kesal.

"Gimanasi taksi! masa Reyna harus cari ojek, nanti kalo tukang ojeknya malah bawa Reyna buat jadi istri kedua gimana?" Panik Reyna

"Kalo Reyna jalan Reyna takut diculik le min ho"

"Matahari jangan panas-panas dong, nanti muka Reyna gosong"

tidak terasa Reyna berjalan semakin ke arah tengah sontak membuat si pengendara motor terkejut dan mengerem mendadak

Tiiiiiiiiin

Suara kelakson motor berbunyi nyaring menyadarkan Reyna yang tidak sadar akan posisi saat ini, sontak ia menutup kedua telinganya karna bunyi nyaring kelakson

"Mau mati" sentak sang pengendara bermotor sport merah

Reyna masih bernapas kasar dadanya naik turun tidak beraturan, hampir saja ia tertabrak karna kecerobohannya bahkan lebih terkejut ternyata si pria pengendara motor itu ialah orang yang tidak di sengaja di tabrak di sekolah tadi.

Reyhan terkejut melihatnya, gadis itu...

"Reyna kan masih mau ngerasain nikah, nggak mungkin mau mati!" jawab Reyna polos memamerkan deretan giginya yang putih bersih bergingsul

Sebisa mungkin Reyhan mendatarkan expresinya
"Minggir"sinis Reyhan

"M.. Maafin Reyna"

"..."

"Maaf" ucap Reyna pelan

"Awas! mau saya tabrak?"

"I-iyaa iyaa.." Reyna bergedik ngeri melihat pria yang sedang berhadapan dengannya, ia langsung memundurkan langkanya kesamping untuk memberi jalan kepada si pria pengendara motor. Reyhan langsung bencir meninggalkan gadis cantik itu dengan menancap gas nya cepat

"Huhh dingin banget si jadi orang, dasar es batu" ledek Reyna melihat bahu si pengendara motor yang sudah menjauh

"gimana Reyna pulang? sampe sekarng taksi gak nongol nongol lagi, iih sebel.. "

Tiin...tinn

Suara kelakson terdengar nyaring, Reyna menoleh ke sumber suara di belakangnya

"Woii.." ucap seseorang di dalam mobil . membuka kaca mobilnya,

"Alika.." ucap Reyna heboh

"Yuk pulang bareng, tadi gua nggak jadi ke rumah tante. jdi gua puter balik"

"bener nih.. Gak ngerepotin?"

"Ngga lah, buruan masuk" gemes Alika

"bukanya dari tadi, Reyna kan nggak bakal jalan kaki, kepanasan." oceh Reyna

" udah masuk! Mau jadi gembel lo?"

Reyna  masuk mobil Alika, mendudukan pantat dan merebahkan punggungnya ke kursi mobil, cukup melelahkan berjalan. ditambah dengan cauaca yang sangat panas,

"Supir lo kemana?" Tanya Alik tanpa melihat Reyna

"Mang maman lagi nganter berobat anaknya"

"Alik kangen mang maman?"

Alik menjitak dahi Reyna gemas.

#ftftfttttttt

Jangan lupa vote sebagai uang parkir.

Reyna Dan Reyhan (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang