tujuhbelas

34 6 0
                                    

Dengan rambut yang masih setengah basah sehabis mandi, Reyna bergegas menghampiri bundanya yang masih didapur. Setibanya didapur ia mendapati Sinta yang masih setia berdiri disana membelakangi Reyna. Kakinya pun mendekat kearah Sinta.

Tanpa aba-aba Reyna langsung memeluk Sinta dari belakang.

"Pagi bunda.." sapa Reyna

Sinta mengoleh senang lalu balas memeluk anaknya. "pagi juga anak bunda" sahutnya

"Bunda masak apa?" Tanya reyna, melepas pelukanya

"Rendang" balas sinta,lalu kembali fokus masak.

"Wahh enak tuh" ucap reyna antusias

Ya memang sinta semalam pulang tanpa sepengatahuan reyna, jadi gagal deh reyna mau membuatkan kue untuk bundanya..

Flashback on

"Aaaa" teriak keras Reyna

"Apansi kamu teriak-teriak"

"Ih bunda, apaansi pake masker putih banget gitu. Reyna kan kaget!" Jelas Reyna

"Emm..tadi siapa?" Tanyanya

"Siapa?" Tanya Reyna balik.

"Itu loh yang tadi pulang bareng" jawab Sinta.

"Emmm..B-bunda ko gak bilang kalo pulang sekrang? Tukas Reyna.

"Dih malah ngalihin pembicaraan, bun-.." jengal Sinta

"Udah ah reyna cape mau tidur!" Potong reyna malas.

Tanpa ijin sinta, reyna segera memasuki rumahnya karna hari ini memang begitu lelah. Yang sekarang diinginkan hanyalah surga dunia yaitu Rebahan.

"Kenapa dia?" Bingung sinta

Flashback of

"Bun.."

"Ada apa sayang?" Tanya sinta

"Reyna, ijin main ya bun."

"Kemana? Sama siapa?"

"Manusia."

"Ouh bunda kira sama anak kera" ejek Sinta.

"Iih bunda.." rengek Reyna

"Sama siapa si?"

"Sama Alik, di rumah alik" jelas Reyna

sinta hanya ber-owh ria.

"Ko cuman owh aja?" Tanya reyna kesal, sambil mencurutkan bibir bawahnya.

"Iya iya boleh, tapi jangan kesorean ya" seru Sinta.

"Jadi kemaleman boleh dong bun?" Tanya lugu reyna.

Sinta membulatkan matanya sempurna, tidak percaya akan respon anak satu-satunya ini, Sungguh kepolosan Reyna sudah melampaui kecerdasan otaknya.

          🐙🐙🐙

Hari ini adalah hari minggu sesuai dengan kesepakatan Manda, Mely dan Reyna akan datang kerumah Alik.

Sekarang mereka sudah berkumpul dikamar alik gebetan hitto itu. Tidak bisa dielak lagi kalau mereka sudah datang, kamar alik tidak jauh beda dengan kapal pecah.

Berantakan!!

"Semalam lo abis jalan ya.." goda mely sembari mencolek lengan alik

"Loh, ko lo tau?" Tanya alik, karna ia belom sama sekali memberitahukan ketiga sahabatnya itu.

"Nah kan ketauan.." goda mely lagi

"Paansi! Dari mana lo tau?"

"Lo kemarin malem di restoran arumbella kan..?"

"Wah lo ngikutin gua ya?!" Serkah alik curiga.

"Dih, gua kebetulan sama nyokap makan disitu!" Jelas Mely

"Owh..gak mau cerita nih sama kita" sinis Manda

"Yee tadinya gua mau cerita, tapi nih si kingkong mely udah tau duluan" cibir Alik

Manda dan reyna terkekeh puas.

"Eh buset mulutnya" mely tak terima.

"Hehe maaf beb, emang mulut suka jujur" ucap alik

"Gua gak gendut! Cuman seksi!" Ketus mely

"Seksi kaya boneka mampang!" Tawa alik ambyar diikuti Manda dan Reyna.

Mely menampilkan wajah masamnya.

"Serah lo lik serah!"

"Alik, kita kesini ko cemilanya gak dikeluarin" ucap reyna terang-terangan.

"Iya tuh pelit amat!" Bela manda

"Sory gua lupa, inget banget lo sama makana" ucap alik

Reyna memamerkan deretan gigi putih yang bergingsul.

Seperti cengiran kuda.

"Bentar gua ambil dulu"

"Yang banyak ya alik" pinta reyna

* * *

"Berhenti goblok, Itu anak orang woi!" Teriak lantang Arsya dari shofa ketika Hitto mengejar dan menumpuk muka Marvel dengan bantal di kasur.

Mereka bukan lagi Homo ya.

"Berisik!" Sentak Reyhan yang terganggu aktifitas bermain gamenya

Hitto diem,Marvel diem,Bantal diem,Kasur diem, Jalanan diem.

"Hah. Gila!! Gua sampe mau mati tadi" ucap Marvel, mengatur napasnya yang memburu.

"masih sempet. jauh dari kata iya" ujar Reyhan dingin

"Eh buset!! lo ngarepin gua bener ga ada?" Tanya Marvel

Reyhan terdiam memikirkan pertanyaan marvel

"Mungkin" jawab Reyhan santai

"Tega lo bang tega!!" Ucap Marvel sembari meremas bantal yang dipegang

"Bro, lo. kalo mati mau ditaburin bawang goreng apa salundreng?" Tanya hitto menepuk bahu Marvel.

"Apa pupuk kandang?" Semprot Arsya

"Tanemin bunga bangke, boleh dong ditanah kuburan lo?" Ledek hitto lagi

"Ukuran kuburan lo, mau diukur sama penggaris apa tali rapia" ucap hitto lagi dan lagi, membuat marvel geram.

Reyhan tertawa sumbang
  
"Bacot!!" Ketus marvel.

Reyna Dan Reyhan (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang