Prolog Asela

277 12 0
                                    

Hai, ketemu lagi deh sama aku :)

Udah baca'kan deskripsi ceritanya didepan? Kalau belum balik lagi gih buat baca, soal nya Asela malas ulangi yang ada di deskripsi itu.

Hehe...

Jadi, ini ceritanya mulai dari hari kelulusan. Emang sih di ceritanya Gaska cuma sampai mau ujian, tapi Asela mau langsung skip aja jadi hari kelulusan.

Seperti biasa semua nya lulus 100%

Semuanya lulus, cuma nilai aja yang anjlok wkwk

Nilai Asela bagus kok, kan les privat sama Gaska...

***

"Gaska!" seru Asela pada Gaska yang sedang sibuk mencoret-coret baju teman-temannya.

Gaska menoleh, "Apa, Sel?"

"Kamu belum coret baju aku."

"Oh iya, lupa. Sini punggung nya." kata Gaska sambil membalikan badan Asela agar membelakanginya supaya bisa dituliskan sesuatu pada seragam putih Asela.

"Udah."

"Hm? cepat banget?"

"Ngapain lama-lama."

"Emangnya Gaska tulis apa?"

"Ada deh."

"Kasih tau dong!"

"Kasih tau dulu, nilai Biologi kamu berapa?"

Asela cemberut, "Harus ya?"

"Iya."

"Hm nilai aku bagus kok."

Gaska menaikan sebelah alisnya tak yakin, "Bagusnya berapa?" tanya Gaska, bukan tanpa alasan. Tapi memang Gaska yang memaksa Asela untuk belajar lebih giat saat menjelang ujian kemarin.

"Bagusnya udah angka 8." ujar Asela pelan, takut nilai nya mengecewakan Gaska.

"Delapan? 80? 81? atau 89?" tanya Gaska gemas. "Yang jelas dong, Sel."

"Delapan-delapan."

Perlahan tapi pasti senyum Gaska terukir diwajah tampan itu, "Ah, pinter banget sih pacar aku." katanya seraya mengusap rambut Asela dengan sayang.

Asela membalas senyum tersebut dengan senyum cerianya, "Makasih ya, udah mau bantu Asela belajar. Cuma pas ujian kemaren agak nervous, jadi ya gitu nilainya." ujarnya.

Gaska tak tahan melihat senyun ceria tersebut, rasanya bahagia bukan kepalang. Ditariknya Asela masuk kedalam dekapannya, tak peduli sedang berada dikeramain ataupun banyak orang yang melihat. Toh, ini juga acara kelulusan anak SMA.

Asela yang mendapat perlakuan tersebut sangat terkejut, tak menyangka Gaska akan memeluknya disaat seperti ini. "Gaska..." lirihnya pelan, ini sudah cukup lama dan Asela pun sudah mendengar seru-seruan dari teman-teman yang lain.

"Apa?" jawab Gaska enteng.

"Udah, lepasin, malu tau..."

"Kamu malu aku peluk? aku sayang kamu loh, Sel."

Asela tak tau lagi harus berkata apa, ia senang sekaligus merona disaat yang sama. Gaska memeluknya didepan teman-teman yang lain dan mengakui bahwa dia sayang pada Asela. Tentu saja Asela bahagia, apalagi? gak ada yang bisa mendeskripsikan bahagianya Asela saat ini.

"Kamu sayang aku, nggak?" tanya Gaska, masih memeluk pacarnya itu. Ia tau Asela sudah sangat merona dan malu dalam pelukannya, tapi Gaska sendiri belum mau melepaskan. Segaja, bikin iri teman-teman.

Asela mengangguk, "Sayang dong, sayang banget." balasnya senang.

Setelah itu Gaska melepas pelukannya, menatap wajah Asela yang merah bukan main. "Merah tuh mukanya." goda Gaska, iseng.

"Apasih? ngeselin banget!"

Tawa Gaska keluar dengan sendirinya. Tidak besar, hanya tawa kecil yang manis. Tapi sanggup membuat Asela tak bisa lagi menyembunyikan senyum bahagianya.

Mungkin hari ini adalah hari kesekian yang paling membahagiakan, menerima kelulusan, dapat nilai yang memuaskan, dan ditemani oleh orang-orang yang disayang.

Cukup itu saja, Asela sudah sangat bahagia.

















Yeeaaayy
Akhirnya aku publish Prolog ASELA

Gimana? Suka gak?
Komen next buat lanjut ke part selanjutnya yaa!!!

Jangan lupa tekan bintangnya :)

ASELA || Sequel GASKA ||HIATUS||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang