Selepas kejadian tempo hari, kini nama Oliv dan zinnia banyak diperbincangkan oleh siswi-siswi SMA Nusa. Tentu hal itu membuat zinnia tidak nyaman, karena sepanjang ia berjalan ia selalu mendengar bisik bisik tetangga:v. Lain halnya dengan Oliv yang tempramen nya makin meningkat, buktinya, pagi ini ia sudah berada di ruang BK karena menonjok 2 orang siswi sampai berdarah.
"Lo gimana sih ol? Gabisa apa nahan marah sedikit aja? Hadehhh, kita baru sekolah disini 6 bulan loh, dan Lo?" Ucap zinnia jengah. Sedangkan yang diceramahi hanya diam sambil mengunyah permen karet.
"Ol? Lo denger gue gak sih! Ish, nyebelin banget" decak zinnia karena Oliv acuh pada ucapannya. Tiba-tiba Ava datang dan berteriak histeris.
"Gais! Kalian harus liat! Ayo ikut gue sekarang!!" Teriak Ava. Raut mukanya terlihat panik.
"Ada apa sih va?" Tanya zinnia.
"Kak Agam, berantem, sama kak Zacky dibelakang sekolah!!"
"Demi apa?! Ayo cepetan!" Zinnia menarik tangan Oliv, sedangkan tangannya ditarik oleh Ava.
Dari kejauhan zinnia sudah bisa melihat banyaknya kerumunan yang pastinya sedang melihat adu jotos antara Agam dan Zacky. Ini adalah fenomena yang sangat langka, karena Agam dikenal tidak pernah mencari masalah dan membuat kerusuhan. terlebih Zacky adalah anak kelas 12. Tapi kali ini, justru Agam yang datang menantang Zacky, sungguh aneh bukan?
Bugh!
Agam terjerembab ditanah, ia terkena pukulan Zacky yang mengenai bawah matanya. Zacky hendak memukul Agam, namun tanpa diprediksi, Agam sudah lebih dulu menendang dadanya dan sekarang keadaan terbalik. Agam memukuli Zacky tanpa ampun. Tiba-tiba ada seorang gadis yang mencoba memisahkan mereka, justru terkena pukulan Agam.
"Aduh" ucapnya mengaduh. Bisa dipastikan wajahnya membiru. Zacky ditarik oleh ketiga temannya menjauh dari keramaian, dan sekarang hanya tersisa Agam dan gadis itu.
"Lo, ngapain sih?" Tanya Agam sedikit kesal karena gadis itu mengganggu. Padahal ia belum melampiaskan semua kekesalannya pada Zacky. Dan sekarang Zacky kabur entah kemana.
"Ma--maaf, aku cuma mau misahin kak Agam" ucap gadis itu.
"Bodoh," timpal Agam. Gadis itu adalah zinnia, entah apa yang dipikirkan zinnia sampai ia berani memisahkan dua orang yang sedang bertengkar. Padahal dari sekian banyak orang disana, tidak satupun dari mereka yang berani. Zinnia hanya tertunduk takut. Tiba-tiba tangannya dicekal oleh Agam dan ditarik, entah akan dibawa kemana.
"Eh, ma--mau kemana?" Tanya zinnia. Agam menoleh.
"UKS" jawab Agam seadanya. Sedangkan Ava dan Oliv tidak mau ikut campur, bukannya mereka tidak setia kawan, tapi mereka tau kalau zinnia suka pada Agam. Jadi, jika mereka ikut, pasti akan mengganggu zinnia dan Agam.
"A--aduh, ish" zinnia mengaduh kesakitan. Pasalnya Agam terlalu kasar saat mengompres lukanya.
"Diem dulu, jangan banyak gerak" Agam mencekal tangan zinnia memperkikis jarak antara mereka. Zinnia ingin berteriak rasanya, letupan dalam dadanya susah payah ia redam. Ia berusaha agar tidak tersenyum, tapi gagal, saat ini ia tersenyum. Aneh.
"Ngapain senyum senyum?" Deg. Seketika zinnia mengubah raut wajahnya menjadi datar. Saat Agam hendak pergi, zinnia mencekal tangan Agam.
"Si--sini dulu kak, aku obatin lukanya" Agam mengangkat sebelah alisnya.
"Tadi kan, kak Agam udah ngobatin luka aku" ucapannya tergagap.
"Gue cuma bales Budi."
"Aku mohon kak, sebentar aja," Akhirnya Agam terduduk dan zinnia mulai membersihkan luka pada wajah Agam, yang tentunya lebih parah dari zinnia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Kertas
Fiksi Remaja[FOLOW SEBELUM BACA] Perempuan penuh kepalsuan Sebersit senyumnya merujuk kepura-puraan Tawa berderai adalah kebahagiaan yang dipaksakan Tak ada yang paham Bahwa bungkamnya adalah ribuan kata yang tak mampu diungkapkan Bahwa bahagianya adalah luka...