Part2¥masa lalu dan pertemuanku kembali..

68 2 2
                                    

Assalamu'alaikum...

Ok namaku "Aisyah fraja Raya syarifah"

Putri kalangan non konlongmerat yang berjuang untuk pergi mengejar mimpi hingga negri timur tengah.

Bermula dari kehidupan pesantren aku membangun pondasi baru dengan membarakan semangat tiada kira.

Hari terus berlalu bagai kilatan cahaya tanpa celah ,sedang aku terus tekun dan bergelut dengan cobaan  baik secara internal maupun eksternal.

Hingga hampir dipenghujung masa SMA....

Semua serba membicarakan
"Dia.. Dia... Dia... "

Yang pada dasarnya itu adalah inisial putra kyai

'Gus Ahmad Athor khasbi badiuzzaman'

Yang asal usulnya sempat tak tersentuh gosip selama 17 tahun terakhir. Wajar saja karena beliau selama itu sedang menjadi idola pelajar KAIRO AL AZHAR di usia mudanya.

Bahkan waktu kepulangannya tak pernah ada yang tau
kapan?
Dan berapa lama?

Bahkan kini dikabarkan dia akan menjadi senior kairo mahasiswa/i Indonesia selama 5 tahun ke depan.

.***.
Mentari  bergilir posisi dengan bulan hingga waktu yang mulanya jam 6 pagi kini menjadi jam 12 malam,

suasana pesantren masih sangat riuh dengan suara para santriwati yang tengah menyelesaikan tugas yang tidak bisa ditinggalkan.

Karena esok adalah hari terakhir untuk pengumpulan hasil kreasi batik modern mapel seni budaya, namun masih banyak saja siswi kelas 12 sma swasta unggulan 1 kota Surabaya yang belum selesai.

Mentang mentang sekolah milik pesantren kali ya.. 😁_°author.

Kawat bergaris  diatas taman antara komplek dan dalem kyai berhias kain kain putih lebar yang terus berkibar disepoi angin.

Sebuah alunan lagu kudendangkan berirama sesuai dengan suasana malam.

🎵🎶لو كا ن بيننا الحبيب (lau kanaa baiinanal khabiib...)
لدنا القا صي والقريب(ladanaal 'koshii waal'khoriib)

من طيبة قبل المغيب(min thoiibatin 'koblalmaghib)
....  الخ😊 .🎵🎶
Kakiku menapak disetiap kotakan batu alam yang disusun rapi pada jalur start komplek hingga finish pekarangan halaman depan ndalem kyai ...

Dengan santai nan girangnya sambil tanganku yang menyibak kain putih di sisi kanan kiri....

dengan semilir angin yang seakan alam pun turut memberi instrumen mengirama bersama melodi disetiap bait lagu yang kulantunkan

Namun....

"Allah....! "

Lumut yang menyelimuti bebatuan tak tampak jelas dalam penglihatan hingga kiliran itu terjadi dan sontak membuat tubuhku nyaris jatuh ....

Andai saat itu juga tak ada tangan yang bersedia menggapaiku dibalik kain putih sisi kanan .

Ya.. Benar saja dan untung saja  tidak terjatuh karena tepat lurusan kepalaku ada batu berbentuk bambu lancip..

(Hadeh hati 2 dong tong bisa bocor tu pala..😀😉)-author

Tangan itu yang bersedia  mencengkram erat lenganku, walau sedikit meng aduh tapi untung selamat dari jatuh....

Perlahan kain putih yang dijepit ke kawat jemuran mulai lepas dan menurun hingga terlihat Puncak kopyah seorang tersebut ,yang jelas itu tak wajar jika wanita yang pakai.

Zaujah Yang Kami Tunggu(slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang