Unik atau Udik?

69 10 14
                                    

عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ Seseorang itu mengikuti din (agama; tabiat; akhlaq) kawan dekatnya. Oleh karena itu, hendaknya seseorang di antara kalian memperhatikan siapa yang dia jadikan kawan dekat.[3]

***

Zafran baru saja selesai mandi sore ketika seseorang menelfon nya melalui panggilan aplikasi WhatsApp. Sekilas ia melirik ponselnya yang tergeletak sembarang diatas kasur. Dan ternyata sebuah panggilan dari Rani.

Zafran menghela nafas sejenak lalu mendudukkan tubuhnya di atas kasur. Ia mengacak ngacak rambutnya dengan handuk. Ya, Zafran memang baru saja keramas.

Akhirnya, Ia Memilih untuk mendiamkan ponselnya untuk beberapa saat. Sampai akhirnya panggilan itu berakhir sepihak tanpa harus di-reject.

Semenjak kejadian kencan berantakan malam itu,bahkan Rani masih menganggapnya ada. Sungguh diluar dugaan. Zafran jadi teringat sebuah snap seorang followers nya di Instagram,

"Cewek itu, kalo udah suka begonya Ampe ke ubun ubun"

Baiklah beberapa hari yang lalu Ia tidak terlalu memusingkan opini itu. Tapi yang jelas saat ini ia benar benar mempercayainya! Dan itu gara gara Rani.

Padahal malam itu, Rani terlihat marah padanya . Dan Zafran kira, itu adalah puncaknya. Puncak kesabaran tertinggi Rani untuk bersamanya. Malam itu pula ia sempat mengira ia akan bebas dari segalanya yang bersangkutan dengan gadis itu.

Zafran tak habis pikir. Sebenarnya apa yang ada di kepala gadis itu kala mempertahankan dirinya?

Apa karena persetan bernama Cinta? Yakin sebodoh itu?

Malam itu juga, bukan hanya Rani yang marah pada Zafran. Zafran juga sama kesalnya. Dan tau karena apa? alasannya adalah Zhafira.

Masih terekam jelas dalam ingatannya, saat Rani mencemooh jilbab Zhafira di toko buku itu. Dan entah kenapa, rasanya... Sakit?

Ah, apa itu karena almarhumah mama yang memang berpakaian syar'i seperti Zhafira? Atau karena...

Maka dari itu Zafran meminta maaf atas nama Rani pada Zhafira. Karena sungguh. Ketangguhan Zhafira dalam menjaga dirinya benar benar patut untuk diacungi jempol.

Zhafira... Dia...

Gadis yang berbeda!

Gadis itu memiliki ketenangan luar biasa dalam menanggapi masalah. Dia juga terlihat pemaaf, sabar, santun, lemah lembut. Dan jangan pernah lupakan satu fakta lagi! Dia bersinar.

Memikirkan Zhafira akhir akhir ini membuat hatinya tidak karuan. Serentetan kejadian dari awal mereka bertemu, bahkan yang paling baru adalah kejadian di halte tadi.

Semesta seperti mendukung mereka untuk bertemu, bahkan tanpa diminta. Dan Zafran, mensyukuri itu.
Meskipun awal pertemuan mereka diawali kejadian tidak mengenakkan yang membuat nya cukup merasa bersalah.

Tanpa sadar, Zafran telah senyum senyum sendiri. Ada sesuatu yang berdesir halus di sana. Memiliki sensasi seperti kupu kupu yang menari nari di perutnya.

Apa apaan ini?

Apa mungkin gua naksir sama dia?

IndifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang