"Aku punya suatu cerita, apa kau mau mendengarkan?"
"Ya tentu saja!" jawabku antusias
"Jadi begini........"
dia pun memulai ceritanya.
"Pada suatu hari...
Mbah Bisri berbincang-bincang dengan Kyai Ali Maksum, Krapyak. Tentang menulis.
'Kalo kealiman, barangkali saya tidak kalah dari sampeyan, bahkan mungkin lebih alim' kata Kyai Ali dengan nada kelakar, seperti biasanya. Lalu melanjutkan..
'Tapi mengapa sampeyan bisa begitu produktif menulis , sedangkan saya, selalu gagal ditengah jalan. Baru 1/2 atau 1/3 sudah macet, tak bisa melanjutkan.'
Mbah Bisri pun menjawab...
'Lha! Sampean menulisnya lil lahi ta ala sih!'
Tentu saja jawaban ini membuat Kyai Ali terkejut.
'Lho? Niat menulis kok tidak lillahi taala, terus mau niat apa?'
'Mbah Bisri pun menjawab;
'Kalo saya menulis niat nyambut gawe, fokus saja. Dalam menulis sama dengan penjahit. Lihatlah penjahit itu, meskipun kedatangan tamu, penjahit tidak akan berhenti menjahit. Dia akan menemui tamunya sambil bekerja. Soalnya bila dia berhenti menjahit, periuknya bisa ngguling.
Saya juga begitu.. kalau belum-belum sampean sudah niat yang mulia-mulia, setan akan terus mengganggu sampeyan dan pekerjaan sampeyan ga akan selesai.' kata Mbah Bisri.
'Lha nanti, kalau tulisan sampean sudah jadi, dan akan diserahkan pada penerbit, baru kita niat yang mulia. Linasyril ilmi atau apa... setan juga perlu kita tipu,' lanjut Mbah Bisri sambil tertawa.'"
"Nah dari cerita tadi, aku ingin tanya...sebagai pemula kamu pasti ingin menulis sesuatu yang dasar dan mudah. Seperti cerpen mungkin. Apa sih yang kamu niatkan saat menulis?"
"Aku berniat menulis motivasi atau apapun yang berguna bagi orang lain."
~bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekelebat Hari
Short StoryHari ini adalah pertama kalinya aku menulis, kamu? Sapa yang kamu lakukan hari ini?