Bag 9

285 16 0
                                    

Saat hari Minggu Lita memutuskan jogging untuk mencari udara segar agar sedikit fresh karna tiap hari rasanya penat sekali.
Saat sedang berlari kecil disebuah taman, tidak sengaja dia berpapasan dan bertatapan dengan Adit. Dia merasa sesak sekali jika menatapnya. karna terbayang saat itu melihat Adit dekat dengan Sifa. Dia langsung memalingkan pandangannya dan ingin pergi. tapi tiba-tiba saja Adit menarik tangannya.
"Tunggu Lit" ucap Adit sambil menahan tangan Lita.
"Mau apa?" Lita tidak menatap wajah Adit.
"Kita duduk dulu yu disana" sambil menunjuk sebuah bangku.
"Kenapa?"
"Ngobrol sebentar aja"
Akhirnya Lita mau dan mereka mengobrol berdua di bangku itu.
"Ada apa?" Tanya Lita, pandangannya hanya menatap ke depan dan tidak melihat Adit.
"Kamu gimana kabarnya?" Adit memperhatikan wajah Lita dari samping karena lita sama sekali tidak ingin menatapnya. Dan Adit melihat sedikit memar di bagian samping kening Lita.
"Ini kamu kenapa?" Sambil memegang kening Lita.
"Gapapa, semalem aku ga sengaja kepentok lemari" jawab Lita.
"Makanya hati-hati dong, kamu udh obatin kan?" Adit khawatir.
"Udah kok Dit"
"Ohh iya Lit, Aku mau tanya sesuatu"
"Apa?"
"Sekarang kamu bahagia kan? Aku seneng kalo sekarang kamu bener-bener nemuin orang yang tepat" Adit tersenyum. 
Lita diam sejenak
"Iya aku bahagia, kamu gimana?" Nada nya sangat datar, tidak menandakan bahwa dirinya benar-benar bahagia.
"Aku gak tau, hampa aja rasanya. Maafin aku Lit karna sampai sekarang belum bisa lupain kamu sepenuhnya" Ucap Adit.
(Lita hanya terdiam.)
"Aku udah coba nyari pengganti, aku udh coba ngelakuin semua cara, tapi tetep aja rasa aku gak pernah memudar apalagi hilang, semakin aku berusaha ngelupain kamu, semakin aku inget semua kenangan kita" Lanjut Adit dengan sesak dihatinya.
"Maafin aku Dit, udah sia-siain kamu yang udah tulus sayang sama aku, aku udah ngelakuin kesalahan besar" Lita tidak bisa menahan tangisnya dan menutup mukanya dengan kedua tangan.
"Kamu kenapa nangis? Aku gak mau liat kamu sedih, sekarang kamu fokus bahagiain dia. Aku gapapa kok, biar aku tetep mencintai kamu dengan cara aku" Adit menghapus air mata Lita.
"Aku cuma sedih, kenapa aku dulu bodoh banget Dit, aku ninggalin kamu cuma karna bosen, padahal kamu tulus cinta sama aku, gak ada yang mencintai aku sebaik kamu". Lita masih tersedu-sedu.
Mendengar perkataan Lita, Adit seperti merasa kalau Lita tidak benar-benar bahagia bersama Raka.
"Kamu baik-baik aja kan sama Raka?" Tanya Adit.
Lita tidak menjawab pertanyaan Adit.
Lita mengalihkan pembicaraan.
"Dit aku boleh minta sesuatu gak?"
"Apa?"
"Aku boleh peluk kamu sekali aja?"
Tanpa menjawab Adit langsung memeluk Lita.
Lita merasa tenang dipelukan Adit, dia merasakan pelukan ternyaman itu kembali. Tapi dia juga merasa seperti ada yang menusuk ke dalam hatinya saat dia tersadar kalau dirinya sekarang bukan siapa-siapa.
Setelah itu mereka pulang kerumah masing-masing.
Adit masih memikirkan sebenernya apa yang terjadi pada Lita, dia seperti mempunyai beban. Tapi dia berfikir mungkin mereka hanya ada masalah biasa. karna setahu Adit, Raka sangat menyayangi Lita.








Nextttt......
Bantu vote yaa biar aku tambah semangat nulisnyaa.. ✍️♥️
Smoga kalian sukaa^_^

FAKGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang