ada apa?

209 11 0
                                    

Selesai jogging mereka langsung pulang kerumah.
Saat sampai dirumah ada sebuah makanan lagi didepan pintu Lita.
"Makanan lagi?" Kesya kaget
"Gak usah kaget, kan gue bilang dirumah gue emang sering begitu"
"Ini masih jam 11 kan? Doni ga berniat bikin Lo gemuk kan?"
"Buat Lo aja" ucap Lita.
Kesya mengambilnya dan masuk ke dalam.
"Ini satu buat Lo, ini satu buat gue"
"Gue gak mau" tolak Lita.
"Lo kan belum makan, anggap aja ini makanan gue yang beli, lagian juga dirumah Lo cuma ada Indomie. Gak baik juga tiap hari makan itu" ucap kesya.
Akhirnya Lita mengambil makanan itu dan memakannya.
"Ohh iya tapi Lo gue ngerasa aneh ya" -kesya
"Aneh apa?" -lita.
"Doni ngirim ini tiap saat, secinta itu kah dia sama Lo?"
"Kesya plis gak usah mancing-mancing lagi"
"Bukan gitu, gue cuma ngerasa kalo ini kayanya bukan dari Doni"
"Maksud Lo?"
"Pertama, dari mana Doni tau makanan kesukaan Lo? Kedua, emang iya sih dia suka sama Lo, tapi kayanya dia ga bakal sebaik hati ini deh ngirim makanan setiap saat, ke tiga, dia pengangguran. Apa dia punya duit tiap saat buat beli ini semua. Bukan maksud meremehkan, cuma berfikir secara logika." Ucap kesya.
Lita mulai merasa memang ada yang janggal dengan ini smua.
"Ohh iya waktu itu juga pas pertama kali gue tanya sama dia, dia kaya orang gak tau, tapi abis itu dia ngaku kalo itu dia"
"Apa dia cuma ngaku-ngaku? Kayanya kita harus cari tau lebih dalam"
"Lo jangan bikin gue degdegan dong!" Ucap Lita.
"Tenang gue bakal bantuin Lo cari tau Masalah ini"
"Gimana caranya?"
"Coba gue telpon Doni dulu"
"Hah ngpain?"

Tanpa menjawab Lita, Kesya langsung menelpon Doni
"Hallo.. Lo dimana?"
"Gue dijogja"
"Ngapain Lo ke Jogja?"
"Liburan lah, emang Lo kerja terus!"
"Lo kan pengangguran, tumben punya duit"
"Asal Lo tau aja, duit bulanan dari orang tua gue lebih gede dari gaji Lo"
"Sombong! Dari kapan Lo di Jogja"
"Dari kemarin lusa"
"Ohh." Singkat Kesya dan langsung menutup telponnya.
Kesya mulai merasa bingung
"Lo tau gak sekarang Doni lagi dimana?" -Kesya
"Dimana?" -Lita
"Dia lagi dijogja dari kemarin lusa" -Kesya
"Lo bilang dia pengangguran gak mungkin punya duit" -Lita
"Gue lupa kalo keluarga nya kaya hhhah" -Kesya
"Terus berarti emang dia yang kirim ini semua?" -Lita
"Lo bego juga ya" sambil mengetok kepala Lita.
"Apa sih?" -Lita
"Kan gue bilang dia di Jogja dari kemarin lusa, ini makanan baru sampe pagi ini dua kali berturut-turut, menurut Lo ini dari Doni?" -Kesya
"Terus dari siapa?" -Lita
"Mana gue tau! Tapi ini fix ga mungkin Doni" ucap kesya.
"Terus gimana dong? Gue tambah bingung sebenernya ini siapa yang kirim" Lita mulai merasa ketakutan
"Tenang dulu, didekat rumah Lo ada cctv ga?"
"Ada sih didepan, tapi gue gak nyalain"
"Pinter banget Lo!"
"Maksudnya?"
"Kenapa Lo gak nyalain dari kemaren? Dengan begitu Lo bisa tau dengan mudah!"
"Gue takut"
"Apa yang Lo takutin? Bukannya akan lebih takut kalo Lo gak tau itu siapa?"
"Iya sih tapi tetep aja gue gak berani liat cctv"
"Yudh mulai sekarang nyalain cctv nya."

Sejak hari itu cctv dirumah Lita dinyalakan, namun sepertinya orang itu tau, karna tidak seperti biasa nya orang itu tidak mengirim makanan lagi. Lita sedikit lega karena merasa mungkin teror nya sudah berhenti, namun keesokan harinya ternyata ada lagi makanan didepan pintunya.
"Kesya....!!" Lita memanggil kesya.
"Kenapa?"
"Lo liat deh, ada makanan lagi di depan rumah gue"
"Gila masih berani nih orang".
"Terus gimana?" -Lita
"Gimana apanya? Ayo kita liat cctv nya"
Mereka langsung melihat monitor cctv.
"Itu!!! Itu!!" Ucap Lita.
"Iya bener, tapi kita gak tau itu siapa karna pake jaket sama masker, misterius sih"
"Gue takut"
"Gak usah takut, gue rasa orang ini gak ada maksud jahat, mungkin ini salah satu orang yang suka sama Lo"
"Tapi tetep aja gue ngerasa di teror"
"Lo tenang, lama lama pasti akan ketauan siapa orangnya"
"Apa perlu kita lapor polisi" ucap Lita
"Jangan dulu, kita coba selidiki ini sendiri, kalo udh terlihat bahaya, baru kita lapor polisi" -kesya.
"Coba Lo liat baik-baik postur tubuhnya atau gerak gerik nya, apa Lo kenal?" Lanjut Kesya.
"Kaya.. tapi eh gak tau"
"Kaya siapa Lit?" -kesya
"Ngga, gue gak tau" Lita merasa itu seperti Adit tapi dia sadar mungkin itu hanya imajinasinya yang belum bisa melupakan Adit sepenuhnya.
"Ohh iya Lo bisa gak tinggal disini lebih lama? Gue takut sendirian" -Lita
"Gue besok udh masuk kerja"
"Gapapa Lo tinggal disini aja, lagian kan kantor kita juga sama"
"Apa gue ga ngerepotin?"
"Ngga lah, sekalian Lo nemenin gue. Lo juga sendiri kan di kostan?, mending Lo tinggal dirumah gue aja buat sementara, hemat juga"
"Ohh yaudah kalo begitu"


























Next.....
Ada apa sih sebenarnya?

FAKGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang