Bag 13

262 13 0
                                    

*Selasa, 4 Juni
Lita kembali Bersekolah, Rayna dan Safira langsung  menanyakan keadaan Lita.
"Lit Lo dari mana aja? Lo gapapa kan?" Tanya Safira.
"Gapapa, Gue abis keluar kota" jawabnya.
"Lo pasti boong kan" -Rayna
"Gue ga boong, kemarin ada acara keluarga jadi gue ikut." Lita meyakinkan.
"Gue tau kok Lo boong, udah keliatan dari omongan bi Ningsih kmrin juga kalau dia bohong" Rayna masih tidak percaya.
Lita hanya tersenyum dan berpura-pura sibuk main hp untuk menghindari pertanyaan mereka.

Saat istirahat Lita tidak mau keluar kelas karna tidak mau bertemu Raka. Teman-temannya sempat bingung kenapa Lita seperti itu tapi mereka fikir mungkin Lita hanya sedang ngambek sama Raka.
"Lit istirahat bareng yu" ajak Rayna.
"Ngga ah, lo duluan aja" Lita tersenyum.
"Lho knpa? Ayu bareng" ajak Safira.
"Raka masuk sekolah gak ya?" Lita seperti khawatir.
"Kayaknya ngga deh Lit, soalnya dari tadi gue ga liat dia" -rayna.
"Ohh yaudah deh yu" Lita mau ke kantin bersama.
"Lo kenapa? Kok kaya yang gak mau ketemu sama Raka?" Tanya Rayna.
"Cuma lagi males aja".
Rayna dan Safira paham, mungkin mereka berdua sedang ada masalah.

Saat disekolah Adit tidak menyapa Lita karna dia fikir tidak akan baik untuk hubungan Lita dengan Raka, dia hanya memperhatikannya dari kejauhan.

Adit berfikir untuk berbicara dengan Sifa, mengenai permasalahannya karna Sifa seperti nya masih kecewa dengan Adit.
Dia melihat Sifa di bangku taman sekolah sedang duduk sendiri. Adit memutuskan untuk membicarakan semua dengan baik-baik.
"Sifaa.." Adit duduk disebelah Sifa.
(Sifa tidak menjawab)
"Kamu masih marah? Maafin aku sif aku gak bermaksud jadiin kamu pelampiasan, kamu bener-bener bisa balikin semangat aku. tapi untuk perasaan..Hati aku belum sepenuhnya buat kamu" Jelas Adit.
(Sifa masih tidak menjawabnya.)
"Aku gak tau harus gimana, kalo pun kamu mau ngejauhin aku gapapa, aku ngerti." Lanjut Adit.
(Sifa menghela nafas)
"Kamu gak salah kok Dit, emang dari awal aku yang terlalu berharap. Padahal aku tau cinta kamu ke Lita sangat besar. Mencintai kamu adalah sakit hati yang paling aku sengaja, aku senang ngelakuin itu semua. Tapi sekarang aku sadar kalau mencintai paling tulus adalah dengan cara bisa mengikhlaskan."
Sifa tersenyum.
"Maaf Sif, kalo aku udah nyakitin hati kamu" Adit merasa bersalah.
"Kita diposisi yang sama, sama-sama tidak bisa memiliki orang yang kita cinta. Cinta aku ke kamu, sama seperti cinta kamu ke dia. Walaupun kita gak bisa bersama, aku tetap senang karena pernah menjadi alasan kamu tertawa." Sifa melihat ke arah langit dan menutup matanya sekejap.
"Makasih Sif, kita akan tetap jadi teman kan?. Tanya Adit.
"Teman? Ngga."
Adit terdiam
"Kalo sahabat sih boleh. Haaha" Sifa sambil tertawa
"Dasarr, aku kira kamu bakal musuhin aku, kalo kamu musuhin aku, tar siapa yang bakal kangen sama aku tiap malem?" Adit meledek Sifa.
"GAK USAH GEER LO YAAAA...."
Adit dan Sifa menjadi sahabat yang saling mendukung dalam hal apapun.













Next......

FAKGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang