Melody-4

26 2 0
                                    

Author POV

“Hari ini saya akan beri tugas kelompok, dan kalian bentuk sendiri kelompoknya. Maksimal empat orang. Setelah itu kalian tentukan siapa ketuanya. Kalau sudah, nanti ketuanya menemui saya di ruang guru buat saya kasih pembagian tugasnya.” Perintah Bu Dira, kemudian meninggalkan kelas setelah mendengar balasan muridnya.

Ada yang menjawab, “Iya bu.” Ada juga yang hanya mengangguk patuh pertanda paham.

“Pas banget, sekelompok ber-empat. Ketuanya Prilly.” Kata Aby saat mereka ber-empat berjalan menuju kantin. Yang langsung dapat acungan jempol dari Alvin dan Bagas.

Prilly melirik malas, kalau sudah begini pasti ia yang dijadikan tumbal, “hmm..” Jawab Prilly.

“Kalau gitu gue nemuin bu dira dulu.” Lanjutnya memutar tubuh ingin menuju ruang guru, tapi digagalkan oleh Bagas.

“Eits, ke mana lo. Gaada-gaada, kita makan dulu!! Habis ini tuh olahraga, isi amunisi dulu lah.” Ucap bagas menarik baju prilly yang akan melangkah pergi berlawanan arah.

“Iya iya!!” Balas prilly.

***

Setelah bel masuk berbunyi… Prilly, Bagas, Alvin, dan Aby segera menuju lapangan. Karena mereka akan melanjutkan pelajaran olahraga. Dan memang jadwal olahraga kelas Prilly sama dengan jadwal kelas Ali. Itu yang membuat Prilly sangat bersemangat mengikuti pelajaran ini.

“Fokus Prill fokus, perhatiin pak sugeng kali, jangan liatin si onoh mulu!!” Ledek aby yang dibalas Prilly cubitan dipenggangnya, ya memang pak Sugeng sedang mempraktekkan teknik bermain bola basket,

“apaan si, orang gue fokus kok!!” Elak Prilly.

“Jujur aja kali Prill, kayak kita bertiga gatau lo aja deh. Lo kan mesti gitu kalo pelajaran olahraga.” Ujar Bagas menyambung ledekan Aby, dan kali ini Prilly tidak bisa mengelak. Karena itu benar adanya. Ia selalu memperhatikan Ali dari kejauhan saat pelajaran ini.

“Sudah paham kan sama caranya?” Tanya pak Sugeng memecahkan lamunan Prilly.

“Iya pak paham,” balas seluruh murid.

“Hari ini segini dulu materinya…” Ujar pak Sugeng yang belum selesai terhenti karena suara sorakan murid-murid yang senang pelajarannya selesai,

“kalian jangan senang dulu, karena ini selesai cepat saya sama pak Adam maunya kalian main basket lawannya kelas sebelah. Tetapi ini buat yang cowok aja, jadi buat tim nya. Sedangkan yang cewek bisa sebagai tim horenya. Habis ini kita mulai!!” Lanjut pak Sugeng yang mematahkan semangat murid-muridnya. Prilly yang mendengarkan itu membulatkan matanya, kelas sebelah?? Dengan kelas Ali dong.

“Prill, kita bertiga ikut nih di tim. Lo dukung kita ya!! Jangan dukung Ali mulu.” Ucap Alvin mengagetkan. Membuat Prilly yang awalnya melamun berusaha mencerna ucapan Alvin.

“Kok diem aja sih?” Sahut Aby,

“Eh, iya iya.. tapi kan gue jugaa mau dukung Ali, pacar gue.” Balas Prilly membuat Bagas melirik malas.

Kemudian, “halu terossss!!!” Cerca Alvin, Bagas, dan Aby secara bersamaan

“Gue getok pala lu atu-atu ya!!” Ancam Prilly.

“Ampun bos.” Balas mereka kompak, kemudian berlari ke tengah lapangan, karena pertandingan akan segera dimulai.

Ali dan Bagas yang ditunjuk menjadi kapten masing-masing tim. Pertandingan pun dimulai, para cewek sebagai tim hore, sudah bersorak mendukung tim perwakilan kelas mereka masing-masing.

MELODY🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang