Melody-3

28 1 0
                                    

Author POV

Prilly membereskan barang-barang yang ada dimeja nya dengan tergesa-gesa, ingin segera pulang. Tetapi kegiatannya terhenti ketika seseorang tiba-tiba merangkulnya dari belakang,

“Buru-buru amat si lo prill.” Ucap Aby, ya orang itu memang Aby.

“Haduh jangan ganggu dulu deh!!” Prilly berusaha menyingkirkan tangan Aby dari pundaknya.

Hingga terdengar suara mengaduh dari Aby karena tangannya digigit sama Prilly, “Aww…sakit tau!!” decak Aby sambil mengusap tangannya yang digigit Prilly.

“Salah lo sendiri gangguin, udah au gue buru-buru!!” Ketus Prilly

“Emang kenapa si lo buru-buru amat, ini hari sabtu kali!! santai dululah” Ujar Alvin yang tiba-tiba sudah ada didekat prilly,

Bye the way, ini kan satnite…main yok!!!” Ajaknya yang langsung dibalas bagas dengan anggukan bersemangat.

Prilly yang mendengar itu langsung menatap ketiga sahabatnya, “Kalian kalau mau main, main aja! Gue malam ini gabisa.” Prilly menghentikan ucapannya, “Gue ada kerjaan di cafe, hari ini cafe ngadain promo gitu. Nah kan harusnya gantian sama nindi, karena kemungkinan bakal rame, mau gak mau gue tetep ada job disana.” Jelas Prilly sebelum sahabatnya itu bertanya-tanya.

“Kalau kalian mau, bisa nongkrong di cafe tempat gue kerja. Sekalian biar kalian bisa semangatin gue nanti.” Saran Prilly yang kemudian hendak keluar kelas, sambil menenteng tasnya. Sedangkan ketiga sahabatnya saling bertatapan seperti memberikan isyarat lewat mata.

“Yauda ntar malem kita bertiga ke cafe.” Putus Aby setelah mendapatkan kode dari Alvin dan Bagas.

Prilly yang mendengar itu, “Oke gue tunggu!!” Seraya mengacung jempolnya dan berlalu pergi.

***

Prilly memasuki rumahnya yang terlihat sepi dari luar, “Prill, tumben rapat nya cepet?” Tanya Jesica dari arah dapur menghentikan langkah prilly yang akan menaiki tangga.

Prilly mengernyit mendengarkan pertanyaan Jesica, “Maksudnya kak?” tanya Prilly balik meminta penjelasan dari sang kakak

“Tadi kakak ke sekolah kamu, maunya jemput kamu sama Alika. Tapi kata Alika kamu ada rapat OSIS.” Jawab Jesica sambil mendekat ke arah tempat Prilly berdiri.

Mendengar jawaban jesica membuat Prilly menghela nafas nya sesaat, “Oh iya kak, emang yang dibahas tadi cuma dikit jadi selesainya cepet.” Balas Prilly, berbohong. Seringkali Alika membuat alasan agar Prilly tidak bisa ikut pulang bersama kakaknya. Dan Prilly pun hanya bisa ikut berbohong karena ia tidak ingin melihat Jesica marah ke Alika.

“Kalau gitu aku ke kamar dulu ya kak.” Lanjutnya, “Oiya kak, nanti malem kayaknya aku pulang agak malem an soalnya lembur. Kakak tenang aja nanti aku pulangnya sama Bagas kok.” Tambahnya kemudian melanjutkan langkah nya menuju kamar.

Jesica hanya bisa terdiam menetap sang adik yang sudah berlalu pergi.

***

“Eh Pril, tuh temen-temen lo udah dateng. Gue liatnya mereka masih diluar sih. Gih samperin!! Mumpung belum mulai.” Ucap Nindi, teman kerja Prilly di cafe.

Prilly yang sebelumnya sedang berbincang dengan teman kerjanya yang lain, langsung menoleh mendengar suara nindi yang memanggil namanya, “Oke, gue kesana dulu ya. Kalau gue kelamaan, lo duluan aja yang nyanyi ntar giliran gue.” Ucap Prilly berlalu pergi ketika terdengar balasan Nindi, “Oke sip.”

Aby, Alvin, dan Bagas melihat sekeliling cafe sebelum memasukinya, mencari sahabat perempuannya, Prilly.

“Hei…” Mereka menoleh mendengar suara itu, terlihat Prilly melambaikan tangan ke arah mereka, seolah memberikan isyarat agar mereka bertiga menghampirinya.

MELODY🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang