2 - The Angels

79 33 5
                                    

Setelah sampai diparkiran akhirnya genggaman tangan mereka terlepas.

Arkan yang sudah terlebih dahulu menghampiri motor besarnya, kini sudah menyalakan mesin.

"Yuk naik," Ucap Arkan pada dhara.

Arkan mengulurkan tangannya untuk membantu adhara naik.

Adhara menerima uluran tangan Arkan, dan langsung duduk di belakangnya.

Arkan melajukan motornya dengan kecepatan sedang, sambil menikmati angin sore.

"Rumah lo bersebrangan sama rumah daffa kan?" Ucap Arkan memecah keheningan.

Padahal jelas Arkan sudah tau rumah dhara karna waktu itu ia sempat main ke rumah daffa.

"Iya kak," Jawab dhara seadanya.

"Lo sama daffa udah kenal dari kecil? Soalnya gue liat-liat lo udah deket banget sama dia."

"Kak daffa itu sebenernya temen abang aku. Dia suka main kerumah hampir setiap hari, jadi aku juga kebawa deket udah kaya abang sendiri."

"Ohh pantes, terus sekarang masih suka main?"

"Emmm kalo sekarang sih udah jarang, paling kalo abang pulang baru kak daffa main."

"Emang abang lo dimana?"

"lagi sibuk kuliah di Bandung,"

Arkan hanya mengangguk-ngangguk tanda merespon jawaban adhara.

Tanpa adhara sadari, diam-diam Arkan sudah tersenyum hangat didepan sana dengan sesekali memandangi adhara dari kaca spion.

Tidak ada lagi perbincangan yang dilakukan, hanya suara riuh kendaraan yang menemani mereka sekarang.

Motor Arkan berhenti tepat di depan pagar rumah adhara.

Adhara turun dari motor dan merapikan rambut yang sempat acak-acakan tertiup angin.

"Kak mau mampir dulu?" Tawar adhara.

"Lain kali aja deh, udah sore juga kesian lo harus istirahat. Gue tau lo pasti capek." Respon Arkan dengan senyum hangatnya.

"Ohmm ya udah kalo gitu,"

"Ya udah kalo gitu gue pulang dulu ya ra," Ucap Arkan pamit.

"Iya kak, hati-hati." Senyum adhara mengembangkan.

Setelah itu motor Arkan melaju dan meninggalkan pekarangan adhara.

****

Dhara yang baru saja tiba dirumah pukul lima sore, langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur.

Kamar yang berada di tingkat dua itu, sangat rapih dan nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar yang berada di tingkat dua itu, sangat rapih dan nyaman.

Disana juga terdapat balkon yang lumayan luas untuk tempat bersantai dhara jika sedang tidak ada kegiatan.

ADHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang