"Kejar tuh yang pasti pasti aja,
Misal kayak lo ngejer anjing,pasti direspon kok"🕊
Pagi telah menyapa alegra,jendela yang menyinarkan memasuki indra penglihatannya,sedikit demi sedikit mata coklat itu terbuka,badannya merasakan pegal karna menunggu tamu yang tak kunjung kembali itu,dengan malas dia berjalan ke arah balkon yang ditempatinya ,bahkan kamar ini hampir sebesar setengah rumahnya.
Membuka sedikit tirai panjang berwarna silver,alegra pun bergerak membuka jendela besar dihadapanya,merasakan semilir pagi ini yang menusuk kulit putihnya.hawa yang sejuk membuat alegra menggosokan kedua telapak tangannya.
Bunyi ketukan pintu membuat alegra menoleh,dan beranjak dari posisi nyamannya itu,seorang pelayan tengah menatap alegra sambil membawa pakaian.
"Maaf den menggangu,saya hanya ingin mengasih baju yang sudah dipesankan tuan besar untuk aden,silakan dipakai,lalu keruang makan untuk sarapan"ujar pelayan tua itu lembut.
"Makasih buk,saya mau mandi dulu"izin alegra lalu membiarkan pelayan itu pergi dan segera menutup pintu kamarnya,bersiap mandi dan pergi keruang makan.
"Gue penasaran si cewe tadi lagi ngapain" batin alegra sambil menatap pintu didepannya sekitar 2 langkah selama 1 menit
Setelah memikirkan hal yang tidak mungkin bisa dijawab itu,alegra pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah membersihkan diri dan memakai pakaian hoodie hitam putih dan pants dan sepatu bertuliskan 'free' di area sampingnya,yang membuat alegra tampak seperti cool boy itu berjalan kearah pintu untuk segera keruang makan.
Bertempatan dengan membuka pintu alegra menatap seorang gadis yang menggunakan dress perwarna abu abu berkilau,sedang menatapnya.
"Apa lo liat liat"ujar elina ketus.
"Dih lo duluan kali yang liat gue,dasar cewek geer"balas alegra sambil mengunci kamarnya..ralat kamar milik mertuanya.
"Dih males gue berdebat sama cowok sok ganteng kayak lo wlee"balas elina lalu meleletkan lidahnya ke alegra dan berlari ke arah lift di ujung lorong kamarnya.
"Eh sialan ya lo,sini lo gue tangkep awas lo ya"ujar alegra lalu dengan terburu buru berlari mengejar elina yang hampir sampai di lift.
Elina yang terburu buru menekan tombol lift nya terlambat dengan kecepatan lari kaki panjang alegra,entah kenapa tepat sekali saat alegra masuk pintu lift tertutup,karna berlari terlalu kencang alegra tidak mengontrol kecepatan larinya sehingga menumbur elina yang sedang berdiri,terjadilah aksi punggung elina terbentur dinding lift dengan alegra yang menumburnya.mungkin jika dilihat dari depan mereka seperti ingin berciuman.
"Awsss .."eluh elina.
Bagaimana tidak?punggungnya sangat keras menumbur dinding lift yang keras itu.
"Aduh sorry elah gue gak tau maaf ya,sini gue elus bentar"ujar alegra meminta maaf dan buru buru menjauh dari elina,dibaliknya bahu elina dan menatap punggungnya yg sedikit terbuka karna dress yang dia pakai memiliki model punggung yang terbuka.
Tampak kemerahan,itu yang dilihat alegra,dengan telaten alegra mengelus punggung merah itu dengan hati hati,dan sedikit memijitnya supaya tidak terlalu keram dan sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Did It End?[REVISI]
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA READERS:) JAN LUPA VOMENT 🕊 🕊🕊🕊🕊 suatu kejadian yang membuat kedua keluarga berbeda kasta menjalin sebuah hubungan,ini bukan perjodohan,hanya permainan takdir yang tidak bisa kita tebak. pertengkaran,perkelahian...