HDIE 14

40 13 4
                                    

"Seberapa jauh kamu lari dari masa lalumu, jangan pernah menangis ketika kamu melihatnya kembali-
Dalam genggaman orang lain."

🕊

Ini adalah awal dari semuanya, tepat sudah hampir satu minggu lebih alegra dan elina tidak memasuki area sekolah, dan hari ini mereka masuk dengan tatapan orang orang yang menatap intens mereka.

"Ck, biasa aja dong woy matanya"ujar elina balas menatap mereka mereka yang sedikit kepo akan hubungan alegra dan elina.

Elina dan alegra pergi menggunakan motor yang saat itu elina kasih khusus untuk alegra, semua tatapan penghuni sekolah menatap mereka dengan tatapan yang berbeda beda,ada yg tentunya bingung, ada juga tatapan jijik, benci, iri, dan yang lainnya di tunjukan untuk elina, ya karna sebagian besar yang melihat mereka adalah fans alegra.

"Hai pengantin baru, gimana nih mana PN nya?" Ujar dony memegang  keras pundak alegra.

"Kemana aja lo?temennya nikahan malah ngilang"dengus alegra kesal , lalu menjauhkan lengan dony dari pundanya.

"Ya...maaf boss, gue ketiduran abis call ma pacar gue"ujar dony sambil terkekeh.

"PN apaan?"tanya elina.

"Haii buk bos, PN itu pajak nikah buk bos, masa ga tau si"ujar dony dengan senyuman tengilnya.

"Somplak lo, sono lo ga ada pn pn apa lah itu, lo temennya nikahan malah ketiduran, sono ma pacar lo aja, el kita keruang kepala sekolah aja yok, ga usah dengerin makhluk halus" ujar alegra lalu menarik elina dengan muka bingung akan dua orang sahabat gila didepannya.

"AKANG AL...DONY PADAMU KANG" teriak dony membuat pusat perhatian mereka terfokus ke dony yang mengejar alegra dengan muka malunya sekarang.please...kubur dony sekarang.

🕊

Setelah mengusir dony yang tidak berhenti hentinya mengucapkan maaf dengan gaya mbak bencong, akhirnya alegra lepas dari dony dengan alasan ingin mentraktir sahabat gilanya satu itu, walau elina yang memutuskan, karna sebenarnya elina pun kesal dengan adanya makhluk astral itu.

"Ini kita masuk?ck,males banget ketemu tu bapak tua"ujar elina memutar bola matanya malas.

"Ga ada pilihan lain, yaudah lah yok masuk"ujar alegra lalu masuk ke ruangan itu.

"Pak...dimana kelas kami?"ujar alegra to the point.

"Biasakan ucapkan salam dulu alegra"ujar pak somat menatap kedua murid di hadapannya sekarang.

Pak somat memang sempat menghadiri acara pernikahan alegra dan elina, tapi karna saat itu waktunya terbatas, membuat dia belum sempat menemui pasangan kedua pengantin itu.

"Kalian berada di kelas 11 Ipa 5, silakan kesana dengan sopan, saya harap kalian akan menjadi lebih baik setelah ini."ujar pak somat menatap alegra dan elina.

"Terima kasih pak, saya permisi"ujar alegra lalu menarik elina yang daritadi menatap malas pak somat.

Setelah keluar dari ruangan pak somat, elina pun tampak menggerutu kesal.

"Apa?jadi lebih baik?bayangain aja coba, sepatu berwarna gue semua hilang, baju yang udah gue pas in ditubuh gue semua udah ada di kotak sampah dan yang ada di lemari gue cuman baju gede ini sama sepatu jelek warna item ini"oceh elina.

How Did It End?[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang