"When you hurt under the surface"
🕊
Sekarang bel istirahat sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu, dan sejak masuk kelas tadi, Elina belum mengganti raut wajah masamnya kini menjadi senyuman indah.
"Udah el, ditekuk mulu tu muka, kurang makan lu?" Tanya mita dengan kesal, lama lama mita pun geram karna tingkah elina.
Bayangkan saja, sudah hampir 45 menit elina mengaduk aduk makanannya sambil mencincang cincangnya dengan garpu, dan sesekali menoleh ke arah cowok yang dengan manisnya duduk bersama sahabatnya sambil tertawa, tanpa melihat sekitar yang sedang memperhatikan mereka.
"Bayangin aja mit, gue dihukum hormat di bawah tiang bendera" ujar elina kesal sambil melotot ke arah alegra karna sesekali alegra menoleh ke arah elina.
"Ya wajar kan di hukum di bawah tiang bendera? Kalo lo dihukum berdiri di atas tiang bendera baru lo kesel, cuman gitu doang muka lo asem bener kek jeruk bakso" ujar mita malas lalu menambah kan sambal ke mangkuk baksonya.
"Masalahnya tuh mit, kan tadi gue-"
"Eh eh el lo tau gak? Ada anak baru loh di kelas gue"ujar mita memotong pembicaraan elina.
"Yah terus kenapa?"tanya elina malas lalu memakan satu sendok baksonya ke mulut nya dengan perlahan.
"Namanya tuh Alex Ozpram Aldebaran, bagus kan? Pindahan thailand" ujar mita heboh.
Byurrr
"ELINA!! MUKA CANTIK GUE, GUE HARUS CUCI MUKA PAKEK SABUN BARU GUE, AWAS LO ELINA "ujar mita berteriak lalu berlari dengan cepat ke arah toilet, sudah dipastikan dia akan mencuci wajah cantiknya itu dengan berbagai macam alat kecantikan dan pastinya menghabiskan waktu yang lama.
"What?alex?dia kan-"ujar elina menghela nafas panjang.
"MANTAN GUE" teriak elina membuat seseorang menoleh bingung dan pikiran aneh orang disekitarnya.
🕊
Karna kesal menunggu mita yang tak kunjung datang, akhirnya elina memutuskan menyusul mita ke arah toilet tanpa memerdulikan tatapan orang dengan teriakannya.
Disisi lain pun dony tampak mengerutkan alisnya melihat istri dari sahabat nya ini yang makin hari makin gila? Mungkin.
"Bini lo kenapa al?teriak teriak kayak orgil" tanya dony melihat alegra yang masih fokus dengan makanannya.
"Mana gue tau, gue kan alegra"ujar alegra santai lalu berdiri dan memberihkan mulutnya.
"Gue mau ke kelas"ujar alegra.
"Yahh..bolos aja lah al, belajar mulu, biasanya juga kita bolos" ujar dony menatap alegra bingung.
"Gue udah janji dengan seseorang akan menjadi lebih baik, dan menuntun orang lain menjadi lebih baik, gimana gue mau nuntun orang kalo gue aja gak baik? Jadi mulai sekarang gue mau berubah" ujar alegra panjang lebar lalu pergi dari hadapan dony yang melongo menatap alegra.
"Itu tadi beneran alegra?"tanya dony menanyakan pada angin yang berhembus tenang.
"Keknya bukan deh, mungkin tadi salah orang-Yahh maybe" ujar dony lalu membayar makanannya dan menyusul alegra ke kelas mereka.
Bel tanda masuk pun telah di bunyikan dari 20 menit yang lalu, dan pastinya dengan keadaan kelas yang ramai karna guru pelajaran matematika ini tidak masuk, membuat elina dengan leluasa memejamkan matanya dan tidur dengan posisi buku matematikanya di jadikan bantal.
Alegra tampak sedang mendengar kan lagi dari hapenya sesekali menoleh ke arah elina, sebenarnya dony tadi telah memaksanya bolos ke roftop, tapi di karnakan alegra tidak ingin keluar, akhirnya dony mengajak teman nya yg lain ke sana dengan alih alih tidak mau mentraktir alegra lagi, dan jawaban alegra hanya-
"Ya..gakpapa, tapi stok kontak cecan ga gue kasih lagi" ujar alegra.
Dan saat itulah dony cengar cengir dan pergi berlalu dengan mencium tangan alegra yang dibalas tonjokan pada lengan dony yang sedikit berotot.
Dengan perlahan alegra menatap elina dengan senyuman, dan kegiatanya itu tak luput dari pandangan arena, arena sedari tadi sudah geram dengan kedua pasangan baru pengantin itu, tapi...dia sejauh ini memang blom bergerak, tapi setidaknya waktu yang tepat tekah di rancangnya sedemikian rupa.
Dengan tatapan sinis dia pun melihat elina dan menatap alegra dengan senyuman.
"Eh ar, lo kenapa dah mandangin alegra senyam senyum gitu?jangan jangan lo mau nikung adek lo sendiri?gila lo, bukannya mereka udah nikahkan?"tanya cewek berambut lurus, bermata sipit yang duduk di depan arena sambil memoleskan lipstik terbaru pada bibirnya.
"Yah...mereka dah nikah, tapi gue pastiin jodoh kekal alegra adalah gue" ujar arena tersenyum sinis, dan masih saja memandangi alegra yang menyingkirkan rambut elina dengan lembut ke belakang telinag elina, yang mungkin saja menggangu tidur cantik istri nya itu.
"Serem juga lo ar, tapi kita kita ua dukung aja dah, bahagia lo kan bahagia kami juga"ujar cewek berkuncir 1 dengan poni menatap arena dengan senyuman.
"Ahh..kalian memang teman terbaik gue"ujar arena lalu mereka pun berpelukan layaknya teman.
Bel yang ditunggu pun akhirnya telah tiba, bel yang membuat semua murid bersorak-sorai merayakan kepulaangan sekolah yang menguras otak mereka, begitupun mereka yang mengistirahatkan tubuhnya yang letih.
Begitupun elina sekarang, yang sudah bangun dari 5 menit lalu saat sekolah telah kosong, hampir 15 menit alegra membangunkan elina dan dengan sekali ancamannya elina berdiri tegak dan membereskan peralatan belajarnya lalu keluar dengan tergesa gesa, ancaman nya...kalian pasti tau kan?
"Buru al...gue masih ngantuk, mau lanjut tidur"ujar elina sambil menguap dan menunduk tanda kesadaranya belom sepenuhnya ada.
"Sabar napa, lo sih kebo banget sih, dibanguninya kek bangunin orang mati"ujar alegra kesal.
"Serah lo dah yang penting gue mau pulang alegra capek"ujar elina.
"Yaudah cepet naik"ujar alegra lalu menyalakan motornya.
Setelahnya elina pun naik ke motor itu dan duduk manis di belakanh sambil memegang tas alegra.
"Buru jalan"ujar elina lagi lagi menguap.
"Gue lupa, lo masih ngantuk?"tanya alegra menatap elina dari kaca motor.
"Hm"ujar elina pelan.
"Seharusnya gini, yaudah pegangan erat"ujar alegra sambil melingkarkan tangan elian di pinggangnya lalu melaju dengan kecepatan pelan tanpa memikirkan jantung elina saat ini.
🕊
Jan lupa voment yak!^^
Semakin banyak readers dan coment, semakin cepat up!^^Maaf typo yaa, blom bisa revisi, sibuk bet author nya 😢
KAMU SEDANG MEMBACA
How Did It End?[REVISI]
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA READERS:) JAN LUPA VOMENT 🕊 🕊🕊🕊🕊 suatu kejadian yang membuat kedua keluarga berbeda kasta menjalin sebuah hubungan,ini bukan perjodohan,hanya permainan takdir yang tidak bisa kita tebak. pertengkaran,perkelahian...